Hal yang sangat tidak penting namun memiliki makna yang sangat dalam saat diingat adalah saat dimana aku dan kamu masuk dalam satu ruangan yang sama, dengan menggunakan atribut lengkap bak Pejabat mau orasi. Disaat itu kamu masih sangat polos dengan senyum yang menggoda iman, " Alangkah baiknya kalo ku abadikan senyum itu dalam sebuah foto ". Namun, itu sungguh tidak mungkin pasalnya pada saat itu Handphone yang kumiliki adalah buatan cina terbaru dan mempunyai kamera yang sangat buruk. Masa iya senyum semanis itu hanya kuabadikan lewat kamera Handpone Cina? Sungguh tega kalau diriku melakukan hal yang konyol seperti itu.
Karya Pertama untuk Seorang wanita pertama yang kukenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belajar Berjuang Bertaqwa
Short StoryMenceritakan pahitnya sebuah perjalanan dan manisnya sebuah hasil