Prolog.

8 1 0
                                    

"Liat tuh si Fahri.. duh kumis tipis nya itu wadidaw!" Gadis berambut pendek itu histeris saat melihat sosok Fahri keluar dari mobil dengan kaca mata hitam yang menutupi mata indah nya. Dengan masker menutupi wajah nya setengah.

"Ah apaan kumis gitu kayak om om aja.." Lila menutup novel nya lalu melirik acuh sosok Fahri yang sedang berjalan masuk ketempat Lila dan teman-teman nya nongkrong setiap pulang kuliah.

"Ih Lila mah norak pisan... si Fahri tuh beda ya dari om om! Rena liat! Dia otw kesini!" Dera ikut histeris, diangguki oleh Rena yang hampir meneteskan air liur nya.

"Aku ke kamar mandi dulu yah, jagain Tab aku oke."

Dera dan Rena tidak menggubris kepergian Lila.

"Permisi, boleh gabung?"

"Aaaaa.." Rena yang tidak bisa menutupi kegugupan nya mengibaskan tangannya ke wajah. Fahri dan pengawal setia nya terkekeh.

"Ahhh iya boleh boleh.."

"Terimakasih. "Fahri langsung duduk diikuti dengan pengawal nya yang hari ini berpakaian santai. Sama sekali tidak terlihat seperti pengawal yang biasanya, dengan pakaian serba hitam.

"Fahri ya?" Dera memastikan dengan menggigit jari nya.

"Iya, tapi jangan ribut yah. Hehe..."

"Ahsiaapppp!" Jawab Dera dan Rena bersamaan.

Lagi-lagi Fahri terkekeh.

"Boleh minta foto ga?"

"Boleh, tapi kenalan dulu dong."

"Wah dengan senang hati.. gue Rena!" 

"Hay Rena.. " Fahrri membalas uluran tangan Rena, lalu beralih ke Dera.

"Fahri, gue Dera manis. Hehe..."

"Pede gila si Dera." Rena mendengus.

"Iya kalian manis kok... kalian cuma berdua ya?" Fahri melirik kesekeliling nya, mencari seseorang. Sedangkan Dera dan Rena melayang-layang dipuji oleh artis youtuber itu.

"Kita bertiga! Tapi yang lagi ke kamar mandi." Jawab Rena semangat. Diangguki oleh Dera dengan tatapan memuja si Fahri.

Fahri mengangguk dengan tatapan mencari-cari orang yang ia cari.

"Btw, ngapain bang Fahri nyamar?"

"Dera ih sok kenal banget! Emang Fahri Bang toyib!" Fahri menyemburkan minuman mendengar ejekan Rena.

"Bang.. gapapa? Elo sih Ren. " Dera dengan sigap memberi tisu ke Fahri.

"Gapapa kok santai aja. Kalian bisa panggil aku sesuka dan senyaman kalian aja."

"Tuhkan... bang Fahri aja gamarah! Kenapa lo yang sewot." Dera mengejek.

"Yaudah, gue panggil Kang Fahri aja.. heheh."

"Eh ada orang lain." Lila datang dengan pandangan datar menatap Fahri.

"Lila dia  Fahri kumis tipis yang tampan itu, ayo kenalan dulu lah.."

"Ah sorry aku buru-buru. Deluan yah."
Dengan tergesa-gesa Lila memasukkan Tab nya ke tas lalu berlari keluar.

"Ga biasanya Lila lari yah?" Dera menatap kepergian Lila.

"Ah sudahlah mungkin darurat."

"Teman kalian kok buru-buru yah?" Fahri menatap kepergian Lila dengan sesih.

"Udah ga usah diurusin, foto yuk."

Fahri mengangguk dengan senyum tipis.

"Lila mau kemana kamu?"
Fahri mengedipkan matanya kearah Danu si pengawal satu. Seakan sudah mengerti Danu pamit undur diri, diikuti dengan pengawal 2, Kenan.

"Loh pengawal lo kemana?" Dera bertanya heran melihat kepergian pengawal Fahri.

"Oh itu ada urusan penting." Jawab Fahri berbohong.

"Lah diakan pengawal lo, nanti ada apa-apa sama lo gimana?" Rena ikut mengangguk menyetujui ucapan Dera.

"Santai aja, aku kan lagi nyamar.. jadi gak ada yang kenal kok." Jawabnya lalu bangkit, berniat pamit.

"Loh mau kemana?"

"Aku pamit dulu yah, sampai ketemu nanti."

"Oh iya iya... hati-hati bang ganteng."

"Dadah."

Men With HandsomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang