Teman Nanti Malam

2.4K 52 9
                                    

Di hari yang terang dan sejuk dengan belaian lembut angin di suatu teras sebuah rumah mewah terlihat seorang pemuda menikmati secangkir kopi sambil membaca buku tebal di pangkuanya.

Tubuhnya yang jangkung dibalut kemeja rapih berwarna biru gelap dan celana panjang putih polosnya.

"An ziyan!!"

Teriak seseorang dari dalam rumah. Seorang pemuda berkacamata berlari menghampiri pemuda itu dengan terengah. Kaus putih bercorak petir favoritnya terlihat berantakan.

"An ziyan!" Pangil pemuda itu terengah setengah menekuk bibirnya. An ziyen pemuda yang duduk di kursi kayu gelap itu hanya melirik sambil mengangkat sebelah alisnya.

"An ziyan kau lihat boneka dinosaurusku?"katanya sambil duduk di kursi yang berhadapan dengan An ziyan.

"Tidak"jawabnya tanpa menoleh, sibuk membolak-balik buku di pangkuanya

"Bohong! Kau pasti tau, dimana An ziyan!"teriak pemuda manis berkacamata besar itu

An ziyan menghela napas sambil melirik tajam dengan mata sipitnya. "Aku suruh cuci tadi pagi. Kau tau boneka itu paling jarang dicuci, dasar jorok!"katanya tajam. Tidak menghiraukan tatapan sakit tunanganya itu.

Ahh.. tunangan. Mereka berdua memang sepasang kekasih. Pemuda didepanya adalah tunanganya semenjak setengah tahun lalu,(yang sebenarnya berniat ia nikahi). Maiding namanya.

Maiding mulai mengerucutkan bibirnya. "An ziyan! Kau tega! Nanti malam kalau aku ingin tidur dengan dino bagaimana?!"rengeknya kesal. An ziyan meliriknya sekilas

"Kau kan sedah dewasa Maiding, dan masih mau tidur dengan boneka itu? Kekanakan." Jawab An ziyan

"Tapikan sepi kalau tidur sendiri, kau saja jarang pulang.."bisik lirih Maiding mengerutkan alisnya.

An ziyan sebenarnya merasa bersalah karena membuat pasanganya itu merasa kesepian. tapi kesibukan antara kuliah dan pekerjaan di perusahaan keluarganya benar-benar menyita waktunya.

An ziyan mengulurkan tanganya dan mengusap pelan pipi tembam Maiding lembut.

"Sudahlah nanti kutelfon londre agar segera membawanya kembali setelah selesai. Lagi pula nanti malam aku dirumah mengerjakan tugas sedikit saja. Jadi tidak akan kemana-mana"kata An ziyan lembut sambil memasang senyum tipis(yang sama sekali tidak menyebalkan kali ini).

Mata sipit Maiding berbinar lucu. "Benarkah?! Kalau begitu nanti malam kita menonton film ya! Sebentar saja!"pinta Maiding berharap

An ziyan menatap binar dimata kekasihnya yang sangat ia suka itu dan mulai menyeringan yang terlihat mempesona tapi menyebalkan, tapi sungguh mempesona dengan lirikan nakal dimata sipitnya yang tajam itu

"Tapi di dalam gelap nanti aku tidak berjanji tidak memakanmu ya. Sudah lama tidak bercinta denganmu" godanya sambil menarik leher Maiding dan meraup penuh bibir manis kekasihnya itu.

"Umm.. dasar mesum vulgar!"gumam Maiding. Tapi sama sekali tidak memberontak saat An ziyan menariknya kepangkuanya, menggantikan sang buku yang tergeletak di atas meja. Maiding mengeratkan pelukanya di leher An ziyan saat pemuda itu mulai meraup bibirnya lebih panas.

An ziyan mendorong berdiri Maiding lalu mengangkat pemuda itu di bahunya dan berjalan memasuki rumah mereka. Kalo dipikir, sedikit saja menyicil jatahnya saat ini tidak masalahkan pikir An ziyan sambil mulai meremas bokong empuk di atas bahunya.

"Ahh!! An ziyan mesum! Tidak bisa menunggu nanti malam apa!"pekik Maiding malu sekaligus sebal karena dalam beberapa jam kedepan harus rela di apa-apain pemuda itu.

An ziyan menaikan sebelah alisnya dan tersenyum miring menyebalkan.

"Kalau bisa sekarang kenapa tidak" katanya sambil menghempaskan pelan tubuh Maiding ke atas kasur empuk dan mulai mencumbui kekasihnya itu. Membayar waktu memanja kekasihnya yang sudah lama tidak disentuhnya itu.. walau lama yang dimaksud baru seminggu yang lalu

An ziyan ♡♡ Maiding

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 15, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Short Love StoryWhere stories live. Discover now