One Among Many Men

1.3K 136 65
                                    

(Y/n): your name
(H/c): hair color
(H/l): hair length
(S/c): skin color
(E/c): eye color

Kalo ada perintah play video silahkan play video diatas ya!

-

-

-

Dari sekian banyak pria di kota, negeri, bahkan dunia ini......

Kenapa kamu malah jatuh di pelukanku?

Kamu gadis yang lugu dan polos, kukira kamu benar-benar tolol.

Tapi saat kamu tersenyum, rasanya aku tidak peduli meski kamu 2 kali lebih muda dariku.

Biar aku dijuluki pedofil sekalipun, aku tidak peduli. Kuanggap semua bullshit belaka.

Perbedaan umur tak masalah bagiku.

Kamu pelajar yang rajin. Kamu mandiri meski kamu berasal dari salah satu keluarga yang bisa dibilang cukup kaya.

Semua temanmu segan dengan ke-jeniusanmu.

Ya, tampangmu memang sangat tolol. Tapi ternyata kamu berotak juga.

Aku ingat ketika kita bertama bertemu di bioskop.

Hanya rambut (h/c) (h/l) mu yang kulihat, karena waktu itu aku mengantri dibelakangmu.

Kamu kebingungan karena tidak mengerti cara membeli tiket. Kuperhatikan dirimu yang heboh dan panik sambil menggeleng-gelengkan kepala.

Sahabat karibmu, Mikasa, bilang nilai fisikamu yang tertinggi satu angkatan, tapi kau tak mengerti hal sesimpel membeli tiket bioskop.

Kamu benar-benar bocah tolol.

Waktu itu aku yang menawarkan membantumu. Kebetulan kita menonton film yang sama.

Sesudah mendapat sepasang tiket, kamu langsung sibuk membungkukkan badan berulang kali dan mengucapkan terima kasih padaku.

Kamu bilang ini pertama kali kau ke bioskop, tapi tak bisa menemukan teman-teman yang akan menonton bersamamu. Kamu terpaksa membeli tiket sendiri.

Ya, aku masih ingat semuanya. Mungkin kamu tidak karena masih belum kenal denganku waktu itu.

Didalam teater aku duduk dibelakangmu. Film yang kita tonton adalah film horror, tentang raksasa-raksasa telanjang yang memakan manusia.

Aku heran kenapa gadis lugu sepertimu setuju diajak nonton film beginian.

Sepanjang film kamu tenang saja. Bahkan ketika adegan gore sekalipun nampaknya kamu terus menonton dengan antusias.

Baru ketika kita sudah pacaran selama sebulan, aku mengetahui kamu suka film horror.

Hari itu hari Jumat. 3 hari berikutnya kita bertemu lagi saat aku hendak berangkat kerja.

Aku langsung mengenalimu karena kau juga memakai seragam yang sama saat bertemu denganku tempo hari. Dan tak usah dibilang rambut (h/c) (h/l) mu, dan sekilas wajahmu yang kuingat walau tak terlalu jelas.

Kali ini kamu kebingungan karena lupa membawa kartu MRT.

Aku baru saja akan memasuki gerbong, ketika kulihat kamu berdiri di loket dengan keringat bercucuran dari keningmu.

Aku heran kenapa kamu sampai merepotkan penjaga loket hanya karena lupa membawa kartu MRT. Bocah aneh.

Akhirnya aku terpaksa ketinggalan kereta dan berjalan menghampirimu. Kupinjamkan kartuku agar kamu bisa lewat.

One Among Many Men [Levi x Reader One-shot • Modern AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang