Hana

3.1K 289 6
                                    

Request from Sherlysa06. Thanks for your request^^.
Enjoy~

****

"Oppa, lihat."

Katamu sambil memberikan alat yang berbentuk seperti termometer dengan garis dua bewarna merah.

"Apa itu?" Tanya suami mu, Chwe Hansol.

"Mwo?! Kau tidak tahu ini apa? Ini alat test kehamilan."

"Jinjja?! Benarkah?! Lalu apa arti dari tanda itu?" Tanya nya.

"Wah, aku tidak percaya kalau ternyata aku menikahi namja bodoh seperti mu. Sudah ku katakan jangan terlalu sering berkencan dengan laptop mu itu."

"Aish, masih saja kau cemburu dengan pekerjaan ku ini. Jadi, apa maksud tanda itu, hmm?" Tanya nya lagi penasaran.

"Jika kau ingin tahu, tanyakan saja pada kekasih mu itu." Jawab mu dan langsung keluar dari ruang kerja suami mu dan membiarkan dia penasaran.

Suami mu, Hansol, bekerja sebagai programer di sebuah perusahaan besar milik sahabat nya, dan hal itu juga yang membuat dia sangat jarang pulang kerumah. Terlebih, selama ini ia hanya fokus pada pekerjaan nya tanpa memikirkan apapun. Jika saja ia menolak perjodohan saat itu, mungkin kau sekarang tidak menjadi istrinya dan kemungkinan dia pun juga masih menjomblo.

Hansol adalah tipe namja yang cuek. Namun bukan berarti ia tidak perhatian dengan keadaan sekitarnya. Dia sangat menyayangi adik perempuan yang satu-satunya ia miliki. Makanya kau sedikit merasa bersalah saat kau menikah dengannya dan memilih untuk berpisah tempat tinggal dengan orang tuanya. Karena hal itu, ia pasti akan sedikit lebih jauh dari adiknya, Sophia.

"Chagiya?!" Panggilnya dari ambang pintu ruang kerjanya.

"Wae?" Jawabmu.

"Apa aku akan menjadi ayah?" Tanya nya dengan nada yang riang.

"Hoho, chukkae. Akhirnya kau mengerti makna tanda itu." Jawab mu dengan sedikit meledek.

"Aish, kau ini. Yak! Kita benar-benar akan menjadi orang tua! Yeay!" Katanya lagi riang, lalu langsung mendekapmu dan mengangkat mu, lalu berputar riang.

"Aish, oppa?! Turunkan aku, aku pusing." Katamu.

"Aih, mianhae. Gwaenchana? Apakah anak kita akan baik-baik saja?" Tanya nya khawatir.

"Nde, gwenchana. Dan dia tidak akan kenapa-kenapa." Jawab mu.

"Syukurlah. (Y/n)-aa?"

"Eung?"

"Gomawo." Katanya lalu langsung mengecup puncak kepalamu dengan lembut.

"Ahh mari kita kabari eomma mu dan eomma ku." Katanya bersemangat lalu langsung keruang kerjanya dan mengambil handphone nya untuk memberikan kabar ke kedua orang tua kalian.

Bulan ke-3 kehamilan

"Oppa. Apakah Shopia sudah tahu kalau aku sedang hamil?" Tanya mu saat ingin hendak berkunjung kerumah orang tua Hansol.

"Molla. Tapi seperti nya eomma sudah memberitahukan nya. Wae?"

"Ah, ani. Ku kira dia akan menghubungi ku jika sudah tahu berita ini." Jawab mu sedikit sedih.

"Ya, tanyakan saja padanya nanti."

Sesampainya dirumah orang tua Hansol yang membukakan pintu ialah Shopia.

"Ah, rupanya oppa yang datang. Mari masuk." Kata Shopia yang mempersilahkan kalian berdua untuk masuk kerumah yang besar itu.

"Bagaimana persiapan untuk ujian perguruan tinggi mu?" Tanya Hansol kepada Sophia.

IMAGINE SEVENTEEN aka SEBONG (CLOSE REQUEST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang