1

36 1 0
                                    

"luna aquarius kan?" tanya gadis dengan tubuh kecil dan rambut sepundaknya yang diberi bando pita itu dengan semangat. tanpa menunggu jawaban dari luna, gadis itu membacakan ramalan bintang dari majalah yang baru saja ia beli.

"keuangan. coba cek selipan dompet, siapa tau ada uang cadangan. asmara. kamu lagi butuh kedinginan, oemji, berati Luna udah ga betah nih Lun sama pacar sendiri.dan yang terakhir, kesehatan. gigi susu bakal copot berbarengan. wahahaha Luna ompong. makanya Lun gosok gigi yang rajin" gemini menepuk pundak Luna sambil tersenyum mengerti. dan setelah itu gemini beranjak pergi meninggalkan luna dan beranjak ke tempat yang lain.

luna memegang rahangnya, takut akan yang dibilang gemini benar. "eh tapi kan gue jomblo."

gemini mencari orang yang ia kenal agar ia bisa meramalnya. Ia melihat Kak Virgo sedang berjalan santai di koridor.

"pagi kak virgo." sapa gadis itu dengan senyum manis menghias wajahnya. terlihat gigi gingsul dan  lesung pipi hingga matanya yang seperti bulan sabit membuat siapapun betah untuk melihatnya.

kak virgo adalah kakak kelas nya dari SMP, dan sampai saat ini. gemini memilih sekolahnya karena ia ingin berdekatan lagi dengan kak virgo, seperti dulu.

gemini menyukai virgo karena nama virgo yang diambil dari nama ramalan bintang dan juga sifatnya yang ramah.

"pagi gemini." balas kak virgo membalas sapaan dan senyum adik kelas nya itu.

mereka berjalan beriringan di koridor yang masih sepi itu. "hmm kak virgo mau aku bacain ramalan bulan ini ga?"

"hmm.. boleh."

"keuangan. mau nangis setiap cek saldo. heheh kalau kurang minjen aja sama aku kak." jelas Gemini. "aku lanjutin ya. kesehatan. kurang tidur. wahh begadang mikirin siapa nih kak. aku ya?hehe."

virgo terkekeh dengan apa yang dikatakan gadis disampingnya ini. setiap bulan gadis itu pasti akan membacakan ramalan bintang untuknya. satu tahun yang lalu ia hanya dapat diberitahu ramalannya lewat LINE, tapi karena sekarang mereka sudah satu sekolah lagi, gemini akan memberitahukan nya langsung.

"asmara. pengen nembak, tapi takut ditolak. jangan ditahan kak, aku suka kakak juga kok." gadis itu menyengir lebar. percaya akan yang dibacakannya itu adalah fakta.

virgo berhenti berjalan dan menghadap ke arah gemini. virgo memegang kedua bahu gemini dengan tangannya. "gemini masih kecil, kalau udah gede baru kakak tembak. nah sekarang belajar yang bener. "

"dulu kakak juga ngomong begitu. tapi sekarang gemini udah gede kok kak." gemini menatap virgo dengan serius, mencoba meyakinkan, membuat virgo geli sendiri melihatnya.

"engga tuh. badan kamu aja masih segitu aja." goda virgo dengan cengirannya.

"ihh kak virgo!" gemini menekuk wajahnya membuat virgo makin gemas.

"masuk kelas aja yuk, aku anterin." virgo merangkul gemini berjalan kearah kelas gemini yang tidak jauh dari tempat mereka berada.

--RASI BINTANG--


"leo!" panggil gemini saat memasuki kelasnya.

"apasih?" sahut leo kesal masih dengan menatap handphone nya dengan serius dengan memencet layarnya dengan brutal.

"ih leo kemana aja? gemini nyariin leo tau."  sekarang Gemini sudah berada disamping leo yang sedang main game.

"tumben amat." celetuk leo.

"ih leo mah. gemini itu mau bacain ramalan buat leo."

"ck, udah berapa kali sih gue bilang, kalau gue itu ga percaya sama yang begituan." sekarang tatapan leo beralih ke arah gemini.

"kenapa ga percaya sih? ini tuh real tau. yaudah gemini bacain ya, dengerin baik baik."

walau leo tidak percaya tapi ia mengalihkan perhatiannya ke arah gemini juga. mendengarkan gadis itu menyebutkan ramalan dari majalah yang ia beli. itu sudah menjadi kebiasaan gemini dari kecil dan kebiasaan leo mendengarkan gemini berceloteh dari kecil pula.

"keuangan. pengen pecahin celengan, tapi celengannya juga masih kosong. hahaha kesian amat sih." gemini terkekeh.

"apaansi. gue aja ga punya celengan." jelas leo.

"boong! waktu itu gemini liat kok ada celengan upin ipin di meja belajar leo." ucap gemini ngotot.

"itu punya adek gue." sangkal leo santai.

"ihh leo boong lagi. leo kan ga punya adek."

"adek sodara maksud gue." jawab leo masih dengan suara yang tenang.

"pasti boong. yaudah gemini lanjutin lagi ya. kesehatan. begadang bikin rusak tulang belakang." setelah membaca kalimat itu gemini diam.

saat melihat gemini yang diam leo langsung menyambarnya. "gue aja ga kenapa kenapa.skip."

gemini menatap leo kesal dan sedih? " leo jangan begadang ya! awas aja sampe begadang, nanti gemini nginep dirumah leo."

"iyaa mini. yaudah lanjut."

"jangan panggil kayak gitu leo. aku jitak nih."

"emang mini kok hahha."

gemini langsung memegang lengan leo dan menggigitnya membuat leo meringis.

"aduhh, lo bilang jitak tapi malah ngegigit, gimana sih lo. mana tajem banget gigi lo. liat tuh, sampe jigong lo ikutan nempel dikulit gue." leo menunjuk lengannya yang berbekas dengan gigitan gemini.

"gemini udah gosok gigi kok, jadi gemini ga jigongan. wlee."

"dasar mini." ujar leo dengan nada kesal sambil mengelus lengannya.

gemini mendelik tajam kearah leo, lalu membaca kembali ramalan yang ada di majalah. "asmara. obat kangen itu bukan ketemu. tapi dikangenin balik. siapa juga yang bakal kangenin leo, leo kan ngeselin."

"ngeselin gini juga gue temen lo dari kecil."

"bukan. bukan temen, tapi sahabatnya gemini." gemini tersenyum menatap leo. mukanya yang seperti kucing sangat menggemaskan bila dilihat.

leo langsung membuang muka nya dan menatap handphonenya lagi. "terserah lo deh."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 07, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Rasi BintangWhere stories live. Discover now