[MINGYU'S POV]
DUAKKK!
Tubuhku pun sedikit oleng setelah menabrak sesuatu. 'Hampir saja aku jatuh' batin ku setelah menyeimbangkan tubuh untuk berdiri.
"Hey! Apakah kau tidak melihat da seseorang disini hah?! " teriak seseorang dari belakangku. Aku pun menoleh kebelakang dan melihat seorang gadis yang tengah duduk di selokan. "Pfft.. "Sebenarnya aku kasihan padanya, tapi itu membuat ku ingin tertawa. Aku pun berjalan kearahnya.
"Maafkan aku, aku tidak sengaja. Apa ada yang terluka?" tanya ku sambil mengulurkan tangan ku. Bukannya menjawab gadis dengan rambut panjang dan wajah yang imut itu hanya bengong melihat ku. "Huh?!" ucapnya.
Aku pun menarik tangan ku kembali. Sepertinya dia tahu siapa aku, makanya dia kaget sekarang. "Ada apa? Kau kaget ditolong oleh Kim Mingyu? " ucapku, sengaja aku tekankan dia bagian nama ku. Hehehe..
"Siapa itu Kim Minggu?" tanya nya.
"Kau tidak tahu?!" gadis itu menggeleng. Ku kira dia kaget karena tahu aku. "Sungguh kau tidak tahu?!" dia menggeleng lagi.
"Seventeen? Kau tidak tahu Seventeen?!" ucap ku. "Tidak!" bentaknya. Aku pun kaget saat dia bicara seperti itu. Wajahnya imut sih... Tapi galak.
"Hahh yasudah.. Mau berapa lama kau duduk disana hah?" tanya ku sambil mengulurkan tangan ku kembali. Dia pun menyambut tanganku, lalu aku menariknya keluar dari selokan. "Ahhh.. Sakit sekali duhh" gadis itu langsung berjongkok memegangi telapak kakinya. Sepertinya terkilir.
Aku pun berjongkok didepannya, melepas sepatunya lalu memegang bagian yang sakit. Dia terlihat sedikit kaget oleh perbuatanku. "A-ah.. Sakit" ucapnya saat aku memijit kakinya. "Tenang saja ini tidak parah kok"ucap ku.
"Terimakasih" ucapnya. Aku mengangguk. "Kau dokter?" tanyanya. "Bukan"ucap ku sambil tertawa "aku seorang idol. Hmm mungkin karena terkadang kaki ku terkilir saat latihan jadi aku bisa memijitnya sendiri kalau itu tidak parah"
Dia pun hanya mengangguk anggukan kepalanya dengan lucu. "Siapa namamu? " tanya ku. "Shin ye seul"
Nama yang Indah pikirku. "Nama mu memiliki arti yang Indah, seperti pemiliknya~"ucapku sambil tersenyum jahil. Dia pun menampar wajahku menjauh."Dasar bocah sialan!" ucap ye seul. Ye seul berdiri kemudian jalan menjauh. Mungkin dia lupa kakinya sakit, akhirnya dia pun kehilangan keseimbangan. Dan..
Aku tidak menangkapnya. HAHAHA.
Siapa suruh menamparku dan mengatai ku bocah."HAHAHAHA" tawaku sambil jongkok didepannya. Ye seul pun bangun dari jatuhnya lalu menatap ku tajam. "Dari pada mencium aspal lebih baik kau mencium pipiku~" ujar ku meledeknya. "Mau mati?"
Akhirnya aku pun membantunya berdiri. "Aku tidak mau menolongmu tadi karena kau mengatai ku bocah! " ucapku pura pura ngambek. "Kau memang bocah! "
"Aku bukan bocah! Jangan seenaknya."ucap ku tidak terima. "Aku berkata benar"ucapnya tidak kalah ngotot. Aku pun tambah kesal. "Memangnya berapa umurmu?!"
"24!"
"N-noona?"ucapku tidak percaya. Dengan tubuh yang lebih pendek dari ku. Wajahnya juga imut seperti anak SMA.
Diapun memukul tangan ku. "P-panggil nama saja!"ucapnya pipinya merona merah. Tuh kan benar dia sangat imut. Setelah itu dia berjalan pergi meninggalkan ku.
"Mau kemana? Kau bisa berjalan? "Tanya ku sambil menyusulnya. "Aku mau pulang" jawab ye seul. "Biar ku antar" aku menarik tangan ye seul sehingga ia berhenti berjalan. "Diamana rumahmu?"tanya ku. Ye seul menghentakan tangan ku. "Tidak perlu" sambil berjalan meninggalkan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Noona; Kim Mingyu(one Shoot)✔
FanfictionNoona let me love you.. aku tidak menyesali pertemuan kita. aku bahkan bersyukur bisa mengenal mu. pertemuan yang konyol dengan akhir yang lebih konyol. "kau tidak apa apa?" "memangnya berapa umurmu?" "aku benar benar tak menyangka... " "hahahaha"...