Di ruang latihan BTS Jungkook terlihat begitu serius dengan gerakan dancenya. Dia terlihat meluapkan segala kegalauan dalam hati yang seolah tanpa titik temu. Saat mulai memikirkan segalanya konsentrasinya mulai terpecah yang membuatnya tidak fokus pads gerekannya hingga membuatnya terjatuh.
"Aghhhhhhhhh" teriak Jungkook meluapkan beban yang memenuhi otak dan hati. Lalu dia menangis.
"Yakk Jeon Jungkook apa kau akan terus begini?? Apa kau pikir dengan menyiksa dirimu sendiri masalah mu akan selesai??" tanya Jin yang dari tadi mengamati doengsaeng terkecilnyaJungkook hanya diam dia pura-pura tak mendengar celotehan Jin.
"Jungkook-ah jika lemah begini jangankan melindungi Lisa melindungi dirimu sendiri saja kau tak akan mampu" kata Jin lagi
Jungkook lagi-lagi hanya diam dan masih pura-pura tak menganggap Jin ada.
"Jeon Jungkook!!!! Aku telah melepas Lisa untukmu karena aku pikir kamu itu hebat dan bisa melibdunginya tapi apa ternyata kau terlalu lemah" bentak Jin yang mulai tak tahan terus diabakan oleh Jungkook
"Hyung!!! Kau benar aku lemah jangankan untuk melindungi orang aku cintai , melindungi grup yang aku bangkan untuk membuat diriku tetap bertahan saja aku tak mampu" Jungkook mulai menangis.
Jin memeluknya doengsaengnya itu dan menepuk-nepuk pungungnya.
"Aku tau kau tidak lemah hanya saja kau harus menjadi lebih kuat agar orang-orang yang kau sayangi tidak terluka lagi"
"Aku terlalu takut, aku takut Lisa membenciku jika aku meninggalkan nya tapi aku lebih takut Lisa terluka dan menderita jika terus bersamaku"
"Jungkook-ah kau pasti bisa memutuskan jalan terbaik untuk kalian"Jungkook mengangguk mengerti. Jin lalu pergi meninggalkan Jungkook karena dia merasa Jungkook butuh waktu sendiri untuk memikirkan segalanya.
Jungkook termenung di ruang latihan yang gelap gulita segelap suasana hatinya saat ini . Dia teringat saat-saat indahnya bersama Lisa tapi dia juga teringat tangisan Lisa , komentar-komentar jahat di media sosial dan juga kata-kata Presdir nya waktu itu.
Jungkook memantapkan hatinya dia berada didepan ruangan Perdir. Tapo Jungkook masih ragu untuk mengetuk pintu berulang kali dia mencoba tapi selalu membatalkan niatnya.
"Jungkook-ah aps yang kau lakukan disini?" tanya Sang Presdir yang tiba-tiba muncul di belakangnya.
Tidak ada jalan lain Jungkook akhirnya menyakinkan dirinya jika ini keputusan yang terbaik.
"Ayo kita lakukan" kata Jungkook
"Apa magsudmu?" tanya Presdir pura-pura tak tau apa yang Jungkook bicarakan
"Lakukan yang anda inginkan tapi jika aku meninggalkan dia apa anda akan membiarkan dia hidup dengan baik??"
"Jika kau melakukan yang aku inginkan akupun akan melakukan yang kau inginkan"
"Benarkah??"
"Ya"
"Jika begitu aku akan melakukan yang anda perintahkan tapi buat hidupnya kembali seperti dulu"
"Baiklah tapi itu tergantung apa yang kau ucapkan di cinferensi pers besok"
"Aku akan mengatakan apa yang anda katakan tapi setelah itu jangan ganggu pastikan dia hidup dengan baik"
"Setuju"Jungkook meninggalkan ruangan Perdir dengan langkah lunglai.
"Jungkook"
Aku bahkan tak tau pilihan yang aku pilih benar atau tidak. Aku juga tak tau apa yang terjadi padaku setelah ini tapi jika ini bisa membuatnya baik-baik saja aku akan melakukannya meski hatiku terasa sakit setiap kali aku memikirkan jika dia membenciku karena aku tak menepati janji yang telah ku buat tapi aku lebih takut jika dia menderita dan tak bahagia karena terus bersamaku.
********
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You In 99 Days ( End)
FanfictionSeorang idol bernama Jungkook yang melarikan diri untuk mengalihkan perhatian dari scandal yang menimpanya membuat dia hidup bersama seorang reporter magang sebuah majalah yang bernama Lisa selama 99 hari.