Happy reading..
Typo mohon maafkan :D ..____________________________________
Gue terus saja berargumem dengan diri sendiri sampai gue gak nyadar kalo Kepala Sekolah sudah selesai ceramah gue pun segera menutup acara ini, jujur gue gak dengerin semua yang Kepala Sekolah omongin.
"Ya, begitu adik-adik. Apa masih ada yang kurang jelas?" Ucap gue basa-basi, gue tau gak akan ada yang nanya.
"Saya Kak!". Salah besar tebakan gue ternyata ada yang nanya. Mata gue langsung nyari siapa gerangan. Astagfirulloh ternyata dia adalah cewek berambut pirang dan bermake up cukup tebal, itu yang paling gue gak suka. Padahal peraturan sekolah gak ngebolehin siswinya pake make up. Dasar cabe. Upss..
"Iya apa yang mau ditanyain?"
"Mmm. Kakak udah punya pacar belom?"
Gila kali tuh anak, untung udah gak ada guru disini.
"Maaf ya dek, pertanyaan hanya seputar kegiatan eskul saja."
Untung gue sabar kalo gak, euuhh."Gue mau tanya kak!"
Mata gue beralih kepenanya selanjutnya. Ternyata dia adalah Difa, nah sekarang gue jadi penasaran sama pernyataannya. Kalo Difa yang nanya masalah pribadi juga gak masalah dah. Hehe."Ya kamu."
Gue nunjuk Difa, kagak mungkin kan gue panggil namanya."Kak, setiap siswa apa boleh ikut kegiatan eskul lebih dari satu?"
Gue gak tau itu pertanyaan beneran apa cuma basa-basi.
"Ya, jika siswa itu mampu maka boleh-boleh saja, namun harus disesuaikan dengan kemampuan masing-masing dan harus bisa mengatur waktu dengan baik."
"Oh iya. Makasih Kak."
SKIP
Acara rapat selesai gue pun memutuskan untuk ke kelas mengambil tas gue karna bel pulang sudah berbunyi 15 menit yang lalu. Setelah gue ngambil tas gue memutuskan untuk ke kelas Difa.
AUTHOR POV.
setelah acara rapat selesai Difa ke kelasnya untuk mengambil tas.
"Gak bareng ketos sok keren itu?" Ucap Iqbal mengageti Difa.
"Ish, ngagetin orang ajah. Suka-suka gue dong mau bareng apa enggak. Lagian ngapain lo nanya-nanya kayak gitu? Atau jangan-jangan lo suka sama gue trus lo cemburu sama kak Rifki. Iya?" Tanya Difa, ya ia tak serius dengan pertanyaan ini.
"Hahaha ge'er banget lo annabelle. Gaya lo sok iye."
Buukk siku Difa melayang ke perut Iqbal. Sakit? Jangan ditanya.
"Aww. Dasar cewek aneh makannya pake apa lagi nih orang."
"Iqball atiittt. Uuhh kaciann..
SUKURIN LO. hahaha."Difa berlari meninggalkan Iqbal yang masih kesakitan. Difa sadis? Emang!!.
"Kenapa dia?"
Tanya Rifki setelah bertemu Difa didepan kelas."Biasa kena karma."
"Sadis juga lo ya. Haha. Lo gak papa Bal?"
"Enggak. Kenapa-napa juga lo gak peduli kan?"
"Enggak" , jawaban Rifki kali ini membuat Difa tertawa terbahak-bahak begitupun Rifki. Lain halnya dengan Iqbal, ia hanya acuh tak acuh menuju kelas.
"Pulang bareng gue ya Dif."
"Iya Kak. Mau nolak juga gak boleh kan?"
"Tuh tau."
Difa segera mengambil tasnya. Sedangkan Iqbal sudah ngacir dengan wajah kusut bin lecek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cuma DARE?
Novela JuvenilSemua berawal dari MOS yang kurang menyenangkan, Ditambah para OSIS yang senang melihat adik kelasnya susah.. Bagaimana kah nasib seorang gadis jutek bernama Adifa?