Ibu, aku tidak akan mengeluh walau banyak rintangan yang ku lalui demi menjadi seorang yang berilmu. Aku tidak akan pernah menangis walau terkadang terasa begitu berat saat meninggalkanmu.
Aku tahu engkau mengkhawatirkanku karena umurku yang masih seumur jagung. Aku tahu engkau mengkhawatirkanku karena tubuhku yang masih terlalu kecil untuk kata mandiri. Aku tahu engkau selalu memikirkanku saat makan malam sudah tiba, juga sebelum tidur, kau selalu mencuri sedikit waktu untuk membayangkan sedang apa aku sekarang atau sudahkah aku tidur dan apakah aku kedinginan disana.
Tapi berbanggalah ibu, karena para malaikat rela mengepakkan sayapnya sebagai pijakanku dalam meniti jalan panjang ini. Dan yakinlah ibu, hal inilah yang membuatku lebih dari yang lain. Doakan aku ibu, semoga suatu hari nanti kita masih bisa bertemu dan aku masih melihat lengkungan senyum itu.
SIPIROK, 16 Januari 2017

KAMU SEDANG MEMBACA
BUAT IBU
Short StoryIbu, adakalanya aku ingin bercerita panjang lebar kepadamu. Tentang jalan-jalan berkerikil ini, tentang sungai yang dengan sulit tetap kuseberangi. Tidak semua indah Bu. Ingin sekali kusampaikan hal ini padamu. Namun kembali ku urungkan niatku. Tida...