Apa yang dapat kusampaikan pada keluarga? Pada orang-orang yang menunggu keberhasilanku? Sampai detik ini, tidak ada perubahan pesat yang terjadi. Aku berjalan seperti siput. Sangat pelan, dan entah kapan sampai tujuan.
Aku lelah. Sungguh. Ingin sekali rasanya berlari. Tapi, bukankah hidup tetap akan terus berlanjut? Menyerah atau tetap berjuang. Pada akhirnya, lari atau menghadapi adalah suatu pilihan. Pilihan yang akan mempengaruhi masa depan.
Aku ingin menutup mata. Agar tidak tahu keberhasilan-keberhasilan yang diraih oleh orang lain. Bukan iri. Hanya saja, aku lelah dengan semua ini. Aku malu. Bahkan pada diriku sendiri.
Tuhan, permudahlah langkah kakiku untuk menuju kesuksesan. Sungguh, aku lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa
General FictionSelamat tinggal kamu. Setelah pergi, aku lupa cara kembali. Tidak sama seperti terbang, aku tidak mau belajar pulang~ Aku tidak marah karena kamu tidak peduli. Aku hanya sedikit menyesal pernah lebih mencintaimu daripada diriku sendiri~ Terbanglah d...