Part 2 - menyukai orang yang sama?

37 3 1
                                    

#AuthorPOV

Risha membuka matanya perlahan. Dengan gerakan malas,ia bangun dari posisi tidurnya,menuju pintu dan mengambil handuk,kemudian masuk ke kamar mandi untuk mandi.

Beberapa menit setelah dia mandi dan menggunakan pakaian sekolah,ia pun turun menemui kakak kakaknya yang sudah berada di ruang makan sejak tadi.

"Kak Ais" panggil Risha memecahkan keheningan. "Hm?" Ais hanya berdehem. "Pernah ga,rasain yang namanya dilema?" tanya Risha dengan wajah serius. "Uhukkk uhukk" Roy hampir saja memuntahkan makanan yang masih dikunyah mewah olehnya. "Apaansi lu,jan ikut campur ya,gue nanyanya ke kak Ais,bukan lu" ucap Risha dengan wajah juteknya. "Yee ge-er bat si,orang hampir keselek juga" jawab Roy sambil mengusap daerah sekitar bibirnya yang terkena beberapa biji nasi tadi. "Dilema? keknya si pernah. Tapiii......... ga terlalu dilema dilema amat si. Ya gitu deh pokonya. Emangnya kenapa?lu kenapa lagi?lagi dilema ya?" goda kak Ais pada Risha. "Ih apaansi. Gue kan nanya doang,emang gabisa?" ucap cewek berambut panjang cokelat ini,Risha. "Sha,kalo ada apa apa cerita aja ke kakak sama kak Roy. Nanti kalo bisa,kita bakal bantu kok" ucap kak Ais lembut. "Iya bener tuh adikku sayaaanggggg. Jangan malu malu buat cerita ke kakak lu yang paling ganteng ini" ucap Roy dengan sangat percaya diri. "Au ah bhay" ucap Risha lalu berdiri mengambil tasnya,kemudian memberikan undangan pada Ais,dan pergi.

Risha memilih untuk pergi sendiri ke sekolah daripada harus pergi bareng sama kakak laki-lakinya yang sok kepedean itu.

'kalo gue berjuang apa salahnya? tapi gue ga yakin kalo gue bisa' gumam Risha sambil berjalan.

Piip..piipp

Bunyi klakson. Risha menoleh ke arah motor yang memberikan klakson itu. Orang itu memberhentikan motornya tepat disamping Risha. Orang itu kemudian turun dari motornya.

"Kevin?" tanya Risha seolah tidak percaya. "Hai Sha,mau barengan ga?" ucap Kevin yang sudah berdiri disamping Risha. "E...emangnya ga ngerepotin?" tanya Risha ragu. "Ya ga lah,udah deh gosah bawel,mending lu ikut gue ya" ucap Kevin.

Kevin dan Risha pun naik ke motor Kevin. Kevin membawa Risha menuju sekolah.

"Makasih ya" ucap Risha begitu turun dari motor Kevin. "Iya,sama sama" ucap Kevin. Risha kemudian berlari menuju kelasnya.

'Oke gue butuh oksigen skaranggg' gumam seorang Risha yang terus berlari dikoridor sekolahnya. Tiba tiba dia bertabrakan dengan seseorang.

"Aww" Risha meringis kesakitan. Ia kemudian menatap orang itu. "Emmm..maaf,gue ga sengaja" ucap Risha. Orang itu menatap Risha dengan muka juteknya,kemudian pergi meninggalkan Risha. Risha hanya menatap kepergiannya dan kemudian melanjutkan perjalanan.

SKIP

"Sha,mau pulang bareng?" tanya seseorang ketika Risha masih sangat serius menonton basket di lapangan sekolahnya. "Eh,emmm.. maaf ya,gue belom mau pulang. Gue mau disini dulu" jawab Risha. "Oh yodah,gue duluan ya,bai" ucap Dian kemudian pergi meninggalkan Risha.

Canggung. Sangat canggung. Tidak biasanya Risha secanggung itu pada sahabat lamanya.

"Shaaaaaaa,ngapaaaiiinnn?kok belom pulang?" teriak Ratu yang tiba tiba saja sudah berada disamping Risha. "Duh telinga gue apakabar" ucap Risha mengusap telinganya. "Gue lagi nonton basket,males pulang" lanjut Risha. "Hah?! Nih ya,kalo gue jadi lu,gue mending pulang daripada nonton yang kek beginian" ucap Rati yang tiba tiba saja sudah muncul dari belakang Risha. "Heh goblok lu datengnya darimana si?" ucap Risha kaget. "Dari planet bumi" jawab Rati dengan gaya seperti sedang berpuisi. "Eh eh,tapi,kenapa sih lu lebih milih buat nonton basket daripada pulang?" tanya Ratu sambil duduk disamping Risha.

Risha menyerap pertanyaan Ratu,kemudian menatap ke arah lapangan.

"Karna gue tau,ngeliat dia jauh lebih bikin hati gue seneng" ucap Risha. Kedua saudara kembar,Ratu dan Rati bertatapan. "Maksud lu?" tanya Rati dengan wajah penasaran. "Ahhh gue tau,pasti lu lagi jatuh cinta yaa sama salah satu pemain basket itu?" goda Ratu. "Ciee yang lagi jatuh cinta" ucap Rati mendorong bahu Risha dengan bahunya.

PerjuanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang