Privat [Mark]

3.7K 362 28
                                    

"Gila ya ini bocah. Masih SMA aja belagu banget bikin gue nunggu."

Arra berkali-kali melirik jam tangan abu-abu di pergelangan tangan kirinya. Hampir dua jam ia duduk di cafe ini, menunggu seseorang yang nyatanya tidak kunjung datang. Ia mencoba menghubunginya namun tak pernah diangkat. Akhirnya gadis itu memutuskan untuk menelfon nomor lain.

"Halo tante, maaf Arra ganggu lagi.."

"Iya sayang ga papa, tante lagi ga sibuk kok. Kenapa? Udah ketemu sama anak tante?"

"Ini aku di Cafe tan, dua jam nunggu tapi Mark belum dateng."

"Astaga. Kemana dia ya. Di rumah juga nggak ada."

".....tan, kayanya batalin aja deh.. aku ada kelas habis ini.."

"Ha? Maksud kamu batalin apa? Kontraknya?"

"Nggak tan, maksud aku batalin aja pertemuan hari ininya. Aku setengah jam lagi ada kelas."

"Oh yaudah kalo gitu. Maaf ya Arra, jadi bikin kamu susah gini."

"Gapapa kok tante.."

"Yaudah kamu kuliah gih, nanti biar tante hubungi Mark.."

"Terimakasih tan.."

Arra segera memutuskan sambungan dan langsung mengambil tas serta segelas ice coffee miliknya. Baru ia berdiri berniat segera meninggalkan cafe ini, tapi seorang pemuda berseragam SMA muncul dihadapannya.

"Kak Arra?"

Arra melirik nametag pemuda tadi. Mark Lee. Ia menghela nafas kemudian menatap pemuda dihadapannya ini dengan malas.

"Niat belajar gak sih lo?!" Semprotnya.

"Sorry sorry. Gue ada kerkel tadi." Jawab Mark sambil duduk di kursi depan Arra. "Yaudah duduk lagi gih."

"Belajar aja sendiri lo. Gue ada kelas." Arra mulai melangkah meninggalkan Mark yang mendengus sebal. Pemuda itu buru-buru mengejar dan menyamakan langkah.

"Ayo gue anter."





***





"Kak, sorry."

"Lo baru pertemuan pertama aja udah gini." Omel Arra. "Pantes gada guru les yang betah ngajar lo. Macem gini tingkah lo."

"Yaelah kak, gue kan udah minta maaf daritadi." Protes Mark.

"Pokoknya besok gue tunggu di cafe tadi. Jam 2. No telat."

"Ck. Gue ada janji besok."

"Ya batalin."

Mark mendelik. "Siapa lo ngatur gue?!"

Arra jadi melotot. "Yaudah kita batalin aja kontraknya. Ogah banget gue ngajar murid kaya lo gini."

"Ok fine. Besok gue dateng. Puas lo?!"

Arra mendengus. "Niat gak sih lo sebenernya?"

"Ini tuh kerjaan nyokap gue. Ya lo pikir aja masa gue mau les privat kaya gini."

Arra hanya mencibir mendengar jawaban pemuda di sampingnya. Mobil Mark menepi di depan fakultas mipa yang terhitung ramai sore ini. Arra cepat-cepat memakai tasnya lalu bersiap turun jika saja tangan Mark tak menahannya.

Mark menyodorkan tangan, "Kita belum kenalan. Gue Mark."

Arra menjabat tangan Mark, "Arra."





[1] Chewing Gum✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang