The Past

16 4 0
                                    


25 tahun yang lalu, aku hanyalah anak-anak berumur 5 tahun yang tidak tau menahu dengan urusan kedua orang tua ku..

Setiap hari, aku mendengar mereka berbicara dengan nada tinggi sambil menunjuk satu sama lain di depan ku..


Aku tidak tau apa yang mereka bicarakan, sampai-sampai mereka berdua harus berteriak dan melempar benda di sekeliling mereka..

Trangg..!! Bunyi Suara benda yang jatuh di lantai. Aku hanya diam karena aku tidak tau apa-apa, jadi aku hanya menganggap kedua orang tua ku sedang bermain untuk menghiburku..

Namun tidak disangka, hari itu adalah hari dimana aku terakhir kalinya melihat kedua orang tua ku bermain..

Sebuah tangan tua dengan kasar menarik ku dan membawa ku masuk ke dalam mobil van mewah bewarna putih..

"Cepat masuk!" suruh nya.

Aku tak tau mengapa, tapi aku sempat menolak ketika hendak di bawa pergi oleh si tangan tua itu.
Namun dengan kasar dia mendorong ku masuk ke dalam mobil van mewah itu sambil berkata,

"Ayah dan ibumu sudah gila! Mulai sekarang kau tinggal di rumah kakek!" seperti itu katanya.

Aku hanya bisa menangis dan terus menangis sambil memukul kaca mobil yang tertutup rapat dan mulai bergerak meninggalkan rumah ku. Aku berteriak dan memanggil kedua orang tua ku, namun mereka sama sekali tidak menoleh ke arah ku. Bahkan mereka tidak berduli jika aku di bawa pergi oleh si tangan tua ini..

Se-jam pergi meninggalkan rumah, akupun sampai di sebuah rumah besar bergaya eropa dengan desain romawi di dinding-dinding nya.

Tadinya aku takut, bahkan enggan turun dari mobil. namun setelah aku melihat sosok anak perempuan seumuran ku yang berdiri tepat di depan pintu, aku mengurungkan niat ku untuk tidak turun.

Si tangan tua itu memegang tangan ku dan berjalan mendekati rumah besar itu. Kanan dan kiri ku banyak sekali orang-orang yang memakai jaz hitam dan memasang alat di telinga mereka sambil menunduk hormat ke arah kami.

Pandangan ku saat itu langsung tertuju kepada sosok anak kecil perempuan seumuran ku yang tersenyum dan menyapa kami berdua. Anak itu memakai gaun merah dan sepatu hitam dengan rambut coklat yang di kuncir menggunakan pita merah.

"Selamat datang kakek.. " ucap nya.

Sejenak aku melupakan semua yang terjadi malam ini dan terfokus ke arah anak perempuan itu.

"Hay! Siapa namamu?" sapa anak itu.

Aku hanya diam dan enggan menjawab sama sekali. Anak itu juga ikut terdiam dan menatap ku aneh.

"Ayo main! Di kamar ku banyak sekali mainan. Kau pasti suka!" ucap anak perempuan itu sambil memegang dan menarik tangan ku.

Dengan keras aku melepaskan dan menghempaskan tangan nya begitu saja.

"Hentikan! Aku tidak mau bermain bersama mu!" kataku.

Lagi-lagi anak perempuan itu hanya tersenyum kepada ku ..

"Ughh.. Menyebalkan sekali.." ucapku dalam hati.

Three DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang