Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Baiklah yang akan jadi pangeran di drama kita adalah-"
Neji menatap semua teman sekelasnya yang penasaran. "Sasuke."
"APA!"
"Yes! Makan itu Ino pig."
"Aku tidak setuju harusnya yang jadi pangeran itu Itachi-senpai."
"Drama kita pasti hancur jika Sasuke yang jadi pangerannya. Dia kan tidak bisa berekspresi."
Dan ucapan terakhir berhasil membuat Sasuke mendidih menatap tajam Kiba. Yang ditatap bergidik nnger memilih langsung berlindung dibalik Shikamaru.
"Baiklah semuanya harap tenang." ucap Neji mencoba menenangkan suasana kelas.
"Pokoknya aku tidak terima. Aku maunya Itachi-senpai."
"Naruto itu lebih cocok bersama Sasuke-kun, Piggy."
"Pangeran yang baik hati berubah jadi pangeran es."
"Hmm- gue suka gaya loe."
Neji mengelus dada melihat sikap acuh teman sekelasnya. "Semuanya harap tenang." kata Neji dengan suara tenang.
"Lebih bagus aku yang jadi pangerannya. Benar kan Naruto?"
Naruto yang tengah memakan bentonya tersentak kaget mendengar pertanyaan, Lee. "Eh! U-uhm... Aku terserah saja sih."
"Kau mau jadi pangeran apa? Prince Rambut Mangkok?"
"Berisik! Daripada kau Prince Panda."
3 perempatan siku sudah bertengger manis dikepala Neji.
"WOY! Gue golok juga lu semua!" teriak Neji memukul meja guru dengan sapu kelas, kenapa bukan tangannya? No, Neji baru saja medicure pedicure semalam jadi dia tidak mau kuku tangannya rusak. Sorry yaw~
Mendengar teriakan ganas dan bahasa absurd sang ketua kelas, langsung saja kelas XI-1 hening. Neji tersenyum puas melihat hasil karyanya, mengibaskan rambut panjang kemudian tersenyum wibawa yang entah kenapa terlihat seperti banci lampu merah kurang belaian dimata anak kelas.
"Ekhem ekhem- baiklah karena kondisi yang sudah kembali kondusif, aku akan meresmikan siapa saja yang akan mengikuti pementasan drama."
"Raja kerajaan: Nara Shikamaru. Ratu kerajaan: Inuzuka Kiba."
