Mungkin awalnya aku memang menyukainya karena dia adalah idolaku. idola yang aku sendiri sangat tidak yakin bisa bertemu dengannya apalagi mengenalnya secara langsung. Namun semuanya berubah karena sebuah keberuntungan yang sedikit tidak biasa.. - Elva
*****
Mungkin aku bisa menyebut ini sebagai keberuntungan karena dapat bertemu dengannya lagi meskipun keadaan yang terjadi saat bertemu tidak bisa dikategorikan dengan sesuatu yang menyenangkan..
Aku tak perduli siapa dia dan siapa aku. Tak perduli dengan statusku yang seorang public figure. Yang kuperdulikan saat ini hanya dia yang ada di sini. Yang selalu kurasakan kehadirannya di manapun ia berada sekarang karena, walaupun sosoknya sedang tak berada di sisiku namun jiwanya akan selalu ku rasakan di hati dan pikiranku. Aku harap dia tak lagi pergi menjauh dan tetap berada di sampingku. - Kell
*****
Takdir memang telah tercatat agar mereka bisa bertemu. Namun takdir tidak selalu berjalan dengan lancar. Akan ada hambatan disetiap nasib untuk membuktikan kesanggupan mereka memperoleh takdir sesuai dengan usaha yang mereka perjuangkan. Nasib inilah yang membawa seseorang kepada kebahagiaan atau justru sebaliknya..
*****
Di sini aku berdiri di bawah panggung besar bersama para staf dan kru konser Circinus. Kami menyaksikan penampilan Cricinus yang memukau. Tak lupa teriakan-teriakan antusias dari para penggemar Circinus yang bernama Flame membahana dari ujung hingga ke ujung. Tak hanya itu, sinar-sinar silver-keemasan yang terpancar dari lightstick semakin menjadikan konser ini luar biasa menggemparkan.
Lagu-perlagu pun dinyanyikan dengan apik oleh setiap anggota Circinus yang memang semuanya memiliki suara yang indah. Belum lagi gerakan-gerakan tarian enerjik yang terus dilakukan di sela-sela nyanyian membuat para penggemar makin menggila, apalagi di setiap gerakan, mereka seperti menggoda penggemar dengan memamerkan abs yang mereka miliki. Akupun dibuat gila oleh mereka terutama pada Kell.
Kell melihat ke arahku sambil menyeringai menggoda membuat pipiku memerah otomatis. Ada apa dengan dirinya? Membuatku salah tingkah seperti ini.
Akhirnya tiba saatnya para anggota Circinus bernyanyi satu persatu. Ada yang bernyanyi sambil memainkan alat musik seperti gitar atau piano, adapula yang tidak. Merekapun tidak menyanyikan lagu milik mereka sendiri namun mereka mengcovernya dari lagu lain. Penampilan individu yang terakhir adalah penampilan Kell. Dia akan bernyanyi menggunakan gitar. Dia sudah siap duduk di kursi dengan gitar yang bertengger di pangkuannya.
"Aku mempersembahkan lagu ini untuk seseorang," ujar Kell singkat sebelum bernyanyi.
Para penggemar berteriak mendengar ucapan sang Leader Circinus. Namun aku yang berada tepat di bawah panggung hanya bias memasang wajah penasaran. Untuk siapa lagu ini ditujukan? Untuk orang yang disukainya kah? Jujur, ini membuat aku cemburu.
Kell memulai memetik gitarnya dan menyanyikan lagu yang berjudul Everytime. Lagu yang popular, mengingat ini merupakan salah satu lagu dari soundtrack drama yang populer pula.
Suara berat milik Kell terdengar sangat seksi saat menyanyikan lagu ini. Semua penggemar terhanyut mendengar Kell bernyanyi. Merekapun ikut menyayikan lagu ini sambil terus mengangkat lightstick dan mengayunkannya ke kanan dan ke kiri.
Selesai menyanyika lagu ini, Kell berdiri dan meletakan gitarya di atas kursi yang tadi ia duduki. Ia mulai melangkah turun dari panggung dengan lampu sorot dan teriakan penggemar yang setia mengiringinya. Kell terus melangkah dan tanpa sadar Kell sudah berdiri di depanku dengan senyum miringnya yang sempurna dan menggoda. Lampu sorot otomatis ikut mengarah padaku. Dan yang baru aku sadari teriakan penggemar sudah digantikan dengan gumaman-gumanan penasaran.
Aku hanya bengong melihat Kells yang berada tepat di depan wajahku.
"Ikut aku," ujar Kell padaku. Tanpa babibu meninta persetujuan dariku, ia langsung menarik tanganku ke atas panggung. Semua pandangan tentu saja mengarah pada kami semua.
Tepat diatas panggung, Kell memberikanku satu buket mawar merah. Aku tidak tahu dari mana dia tiba-tiba memegang buket bunga itu karena aku masih terlalu shock untuk bisa fokus pada perlakuannya. Aku belum menerima bunga mawar itu. Kell memberikanku tatapan memohon hingga akhirnya ̶ ̶ masih dalam kondisiku yang bingung ̶ ̶ aku mengambil buket bunga itu.
Senyum lebar merekah dari bibir Kell, membuat wajahnya semakin tampan terutama dalam jarak yang sangat dekat seperti ini. Membuatku susah bernapas.
"Elva, aku tahu kamu kamu pasti bingung dengan perlakuanku saat ini," ujar Kell memulai kata-katanya.
Aku tidak bias merespon perkataannya baik oral maupun gerakan. Aku hanya bisa memandang manik matanya yang mampu membuatku meleleh saat ini.
Kell melanjutkan kata-katanya dengan senyum yang masih mengembah di wajahnya. "Mungkin kita belum lama saling mengenal."
Aku suka kata 'kita' yang diucapkan dari bibirnya.
Kell menggenggam tanganku. "Tapi hanya aku yang tahu bagaimana tepatnya apa yang aku rasakan padamu saat ini. Lagu yang kunyanyikan tadi pun belum cukup untuk menyampaikan perasaanku padamu. Yang aku tahu saat ini adalah aku bahagia saat kita bersama, aku hancur melihatmu menangis dan hatiku hangat saat melihamu tersenyum dan tertawa. Ya, aku rasa aku sudah jatuh hati padamu."
Teriakan para penggemar menyadarkanku akan mantra-mantra yang tadi diucapkan oleh Kell untukku. Aku sangat bahagia mendengar pengakuannya padaku.
Namun tiba-tiba para Flame berlari berhamburan menuju arah panggung tepatnya ke arahkku kini berdiri! Apa-apan ini?! Rasa panik mulai menyergapi diriku. Mereka mulai menarik aku turun dari panggung dan sedihnya Kell tidak membantuku sama sekali. Ia hanya menatapku dengan tatapn kosong. Para Flame yang sudah tidak sabaran akhirnya mendorongku jatuh dari panggung!
Oh tidak! Aku hanya bisa menutup mataku merasakan sakit pada tubuhku.
Aku membuka mata tiba-tiba. Seratus persen hanya rasa shock yang aku rasakan saat ini serta rasa sakit pada badanku. Aku berada dalam keadaan bingung saat mengamati keadaan sekeliling.
Sial hanya mimpi ternyata!
Sambil mengelus bokongku yang terasa sakit akibat jatuh dari tempat tidur, aku mematikan laptopku yang tadinya sedang menampilkan drama korea dengan pemain Kim Woobin dan Suzy. Ah pasti mimpiku tadi merefleksikan adegan mereka berdua di drama!
Sial!
Sial!
Sial!!
*****
Ini bukan cerita fanfiction ya, tapi kalo reader mau ngebayangin bias masing-masing silahkan. Cerita ini juga nggak pake cast kok, takutnya nanti imajinasi reader jadi buyar kalo dikasih cast hehe
Happy reading :)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lights in Our Constellation
Любовные романыBerniat ingin mengunjungi sahabat yang sedang menjalani kuliah di Seoul, Elva tidak sengaja bertemu dengan salah satu idola boygroup yang paling berpengaruh di Korea Selatan, Circinus. Wajar untuk seorang fans yang menggilai idolanya akan heboh sa...