"Karena dirimu seperti duri yang ada di bunga Mawar. Kau Indah, tapi berduri. Kau bisa melukai orang yang ingin memiliki mu. Dan akulah orang itu. Tamat."
"Uuaaahh... selesai juga" ucap venus sambil menguap dan meregangkan otot-otot di tubuhnya. Ia baru saja merevisi novel garapan nya yang akan diterbitkan tak lama lagi. Saat ini venus sedang berada di di perpustakaan kota sejak tiga jam yang lalu.
Ia menutup macbook nya lalu memasukan nya kedalam tas dan berkemas untuk pulang. Namun sayang, ternyata diluar sedang hujan dan venus tak membawa payung.
"Ahh.. ujan ya. Padahal tadi perkiraan cuacanya terik." Gumam venus.
Ia merapatkan hodie warna biru elektrik yang ia kenakan. Gemericik air dan hembusan angin saat hujan membuat venus sedikit mengantuk. Venus pun menutup matanya sambil menikmati suasana. Hingga tiba-tiba tubuhnya terhuyung ke depan. Bukan karena venus tidur. Bukan. Tapi karena ada yang menabrak tubuh venus dari belakang. Untung saja ia tak jatuh.
Diliatnya cowo menggunakan jaket hitam, sepatu keds warna merah dengan rambut acak-acakan, tak mengucapkan sepatah kata pun kepada venus. Venus hanya mendengus pasrah.
Namun saat cowo tadi menggeledah tas yang ia bawa dan mengeluarkan sesuatu, venus dengan susah payah menahan tawanya. Cowo tadi membuka payung dengan warna merah muda dan corak hello kitty terpapar jelas disana.
"Gausah nahan ketawa" celetuk cowo tadi.
"Enggak gua ga ketawa" bantah venus dengan mengulum senyum nya.
"Serah lo"
"Mau bareng ga?" Lanjut cowo tadi tiba-tiba.
"Ha? Emang rumah lo dimana?"
"Gue tetangga lo, bego" venus tercenung. Apa benar cowo ini tetangganya? Namun bila benar kenapa venus tak pernah melihat cowo satu ini?
"Gimana bareng ga? Kalo ga gue duluan" segera cowo tadi melangkah kan kaki nya menjauh dari perpustakaan kota. Namun dengan cepat tangan venus mencegah pergerakan cowo tadi dengan memegang pergelangan cowo itu.
"Gue ikut" balas venus sambil memamerkan tampang memelasnya. Sedangkan sang cowo hanya menghela nafas nya.
"Yaudah yuk"
Mereka kini tengah membelah hujan dibawah payung sedang berwarna merah muda dengan motif hello kitty disana. Tak ada salah satu dari mereka yang mulai memecah keheningan yang terjadi. Sebenarnya venus ingin bertanya, apa benar cowo ini tetangganya? dan kenapa venus tak pernah melihat nya?
"Yaudahlah gapapa dikacangin" celetuk cowo itu. Dengan reflek venus menoleh kan pandangan nya ke arah cowo yang lebih tinggi dari nya saat ini.
"Eh apa? Lo ngajak gue ngobrol ya?"
"Basi. Udah masuk lagi itu pertanyaan ke kerongkongan gue" jawabnya sewot.
"Ye... sewot. Emang lo nanya apa?"
Keheningan terjadi lagi kala cowo itu tak menjawab pertanyaan venus. Dengan memberanikan dirinya, venus mulai bertanya pada cowo itu.
"Nama lo siapa?"
Diam. Lagi lagi cowo itu hanya terdiam tak menjawab pertanyaan yang dilontarkan venus kepadanya dan terus menatap kedepan sambil berjalan.
"Oooyy.. gue ngomong sama lo" teriak venus sebal.
"Gue tadi nanya hal yang sama ke elo. Dan gue diem aja karna tadi lo juga kacangin gue"
Ohhh... merajuk dia -batin venus.
∞
"Bye titan. Hati-hati ya" venus pun berteriak sambil melambaikan tangan nya kepada cowo yang ia tebengi pulang dari perpustakaan kota tadi.
"Berisik lo" jawab cowo itu dan langsung berlenggang meninggalkan rumah venus.
Ya. Tadi disepanjang jalan mereka berdua telah banyak ngobrol. Tentang nama cowo tadi, dimana rumah nya, dan mengapa venus tidak pernah melihat cowo itu. Semuanya telah terjawab dan tidak ada lagi pertanyaan dibenak venus.
Nama cowo tadi adalah Titan. Titan Bima Rusdianto. Ia baru saja pindah dari luar kota karena ayahnya di mutasi di kota ini.
Dan titan mengetahui kalau venus adalah tetangganya karena tadi sewaktu titan keluar rumah untuk memebuang sampah, ia melihat venus keluar dari gerbang rumahnya dan berjalan sendirian.
Lalu kenapa titan kenapa bisa diperpustakaan kota tadi karena dia sedang mencari referensi laporan yang akan dia kerjakan di sekolah barunya besok. Dan satu lagi, kenapa tadi titan memakai payung pink super cute padahal tadi sudah sangat cool? Karena tadi itu ulah adik perempuan titan. Bulan namanya. Bulan menggunakan tas titan untuk bermain dan memasukan payung nya kedalam tas milik titan. Dan untung saja karena ulah Bulan tadi, titan dan venus bisa pulang tanpa terkena air hujan.
"Baru pulang?" Suara interupsi milik raini- ibu venus telah menggema. Membuat atmosfer yang ada menjadi gelap.
"Iya ma" jawab venus datar.
"Kan tadi udah mama bilang. Kalo kemana-mana itu bilang dulu. Udah tau sekarang jam lima. Dari mana aja kamu?"
"Kan tadi venus juga udah pamit ma, venus mau ke perpus dulu" balas venus pasrah.
"Ga bohong?" Tanya raini sarkastik.
"Iyaaa"
Namun raini tetap saja menatap venus dengan tatapan tak percaya nya.
"Yaudah lah kalo mama ga percaya" venus pun berlari menaiki anak tangga yang memebawanya menuju kamar venus berada.
"Semua orang bilang... kalo mereka bangga ke gue. Bangga seandainya mereka anggota keluarga gue. Dan bakalan membanggakan gue"
Venus menhela nafasnya berat
"Tapi apa? Gua dianggep sampah sama orang tua gue sendiri. Miris" Ucap venus dengan senyum kecut yang sangat terliat diwajah lelah nya.
Dengan langkah gontai pun venus mendekati kamar mandi dan ingin melepaskan segala rasa penat yang ada di dalam dirinya. Ia ingin sekai berendam dan berlama-lama di dalam bathup. Itu akan membuatnya relaks dan melupakan segelintir kisah pahit dihidupnya.
.
.
.
.
.
.
Heyy hooo. Zhynhs disini... wkwk dapat Ilham dari sangmaha kuasa untuk membuat satu karya yang entah banyak yang suka apa engga....😂😂😂But aku pengen banget nyalurin pemikiran aku.. tangan gatel rasanya kalo ga ngetik....
Oh ya makasih juga yang udah nyempetin buat baca "GALAXY"
Mau minta kritik saran nya ya.. biar galaxy jadi lebih Bagus dari waktu ke waktu sampe tamat...
Amiin. Makasihh..
.
.
Peluk ciumZhynhs xx.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAXY
Teen FictionTuhan telah menulis semua skenario terbaiknya untuk seluruh umat yang telah Ia ciptakan. Menyatukan dan mempertemukan dua orang yang jika dipikir dengan nalar tak akan pernah bersama dan bersatu Mendekatkan yang sebelumnya jauh, menyatukan yang seb...