Berlari melewati tangga sekolah tanpa melihat sekitarnya Rinai lakukan karena takut terlambat masuk ke kelasnya..
Hingga saat di tengah-tengah jalannya.. Ia tak sengaja menabrak seseorang yang tak asing baginya..
"Maaf kak.. Saya g sengaja!!" kata Rinai kepada laki-laki yang ditabraknya tadi.
Tanpa mendengarkan balasan dari laki-laki itu, dia langsung melanjutkan langkahnya menuju kelas.Didepan ruangan yang bertuliskan KELAS XI AK 2 itu ekspresi Rinai berubah menjadi bingung..
Karena ternyata kelas masih sepi dan hanya ada satu anak yaitu RASYA WIJAYA, gadis yg biasa dipanggil Rara itu tidak terlalu tinggi tapi berwajah manis dan terlihat seperti gadis yang anggun dan lemah lembut.. Tapi siapa sangka, sifat gadis itu akan berubah 360° bila sudah bertemu dengan sahabat2 nya..
Ya.. Rasya adalah salah satu sahabat Rinai sejak SMP, dan meraka bertemu lagi di SMK yang sama.. Bahkan satu kelas lagi.."Loh, Nay.. Tumben banget lo dateng pagi²? Biasanya 10 menit sebelum bel masuk lo datengnya!." ejek Rasya sambil berjalan menghampiri Rinai yang sedang menaruh tas dibangkunya..
"Nyebelin lo Ra.." sahut Rinai
"Asal lo tau aja ya.. Gue kira tadi itu gue telat tau.. Orang jam dirumah gue itu udah nunjukin pukul 7 lebih.. Makanya gue buru2, Ehh.. Ternyata gue malah kepagian datengnya..!!" jelas Rinai panjang lebar.."Owh.. Oke..oke.." balas Rasya sambil bermain headphone..
"Hedeh.. Males banget deh gue.. Kalo ngomong panjang x lebar.. Cuman di jawab.. OKE², kebiasaan lo.." sahut Rinai sambil menoyor pelan kepala Rasya..
"Aduhh.. Sakit tau.." balas Rasya dengan wajah manyunnya, yang mana itu malah membuat Rinai tertawa..
"Hahahhaha.. Sok imut lo..
Eh, btw tadi gue ketemu sama Pemandangan Indah loh.. Itu si Kakak kelas yang caem itu!!" goda Rinai."Hah? Serius lo Nay? Aduhhhh....
Maaf ya kalo kepanjangan ceritanya... Mumpung dapet inspirasi banyak soalnya.. 😅😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Sulit Untuk Dimengerti (Sudah Terbit)
Ficção Adolescente[COMPLETED] " saat gue mendekat, lo menjauh. Saat gue mau ngelupain lo, lo semakin mendekat. Lo mainin perasaan gue kayak gini. MAU LO APA SIH?" - Rinai . . . . " semua ini konsekuensi dari kebodohan ku, maaf sudah menjadi pengecut yang membuat mu m...