mianhe

559 60 5
                                    

Sesak

Sakit

Rasa yang tak bisa ku ungkapkan dengan sebuah kata, sebuah penjelasan agar tau bagaimana tidak berdayanya aku, sesak yang tidak tertahankan di dalam dada ku teringat moment bahagia kita berdua.

Menangis

Berlinang air mataku

Aku terlihat....

Sangat menyedihkan.

Aku tidak bisa melakukan apapun
Bagaimana, bagaimana aku terus melanjutkan hidupku tanpamu aku sungguh sangat tersiksa.

****

1 tahun

2 tahun

2 tahun cukup bagiku mengenal  dirimu baik dari dalam maupun dari luar, aku tak yakin selama itu kita merajut cinta, susah senang kita hadapi sama sama, aku tak tau apa yang ada di pikiranmu begitu lancarnya mulutmu mengatakan untuk mengakhiri hubungan kita. Hubungan yang sudah ku harapkan akan berakhir di pelaminan, karena bagiku kau sempurna untukku ,tidak peduli kekurangan mu dan pendapat orang lain tentang mu. Aku menyukai setiap inci dari dirimu, tapi menurutmu apakah yang harus kukatakan ketika kau ngin berakhir dengan ku ? , apakah aku harus menagih semua janji yang telah kita ucapakan bersama?. Akankah itu merubah pikiranmu?. Apakah aku harus mengemis cinta , berlutut dihadapanmu? Apakah aku harus menangiis didepanmu dan mengatakan aku tak sanggup kehilnganmu? Menuruttmu apa yang harus kukatakan? Agar bisa merubah pemikiranmu untuk tidak meninggalkanku?...

“aku minta maaf, tidak tau sejak kapan aku merasa tidak nyaman lagi denganmu”, Al menunduk dan meyatakan apa yang ada di dalam pikirannya dengan sangat hati hati.

“kenapa air mataku tak mau berhenti,” lirih yuki yang berusaha menahan air matanya agar tetap terlihat tegar , menahan pedih yang tak tertahan dalam hatinya.

Yuki menggit bibir bawahnya “ hanya karena itu?, yuki terus berusaha agar tidak terlihat lemah dimata Al.

“aku minta maaf”

Yuki sudah tidak tahan menahan rasa sakit yang begitu dalam dan akhirnya dia menangis dan  membelakangi Al agar tidak terlihat bagaimana keadaannya.

“Yuki aku minta maaf” berusaha memberi pelukan untuk yuki, tapi yuki menolak dan bergerak menjauh,
yuki berbalik mengahadap Al

memandang lekat pada mata Al .

“Al....

Yuki menarik nafas dan menghebuskannya lagi

“aaaku sssangat mencintaimu” isak yuki

“yuki,..

“aku mnegerti mungkin kamu..... lagi bosan.. dan itu biasa dalam menjali ssebuah hubungan, mungkinnn... mungkin kita bisa break sebentar agar kita bisa menciptakan rasa rindu,..

“maksudku bukan begitu Yuki... aku ..aku sudah ada yang lain dan aku gk mau kau makin terluka,” potong Al tidak mau yuki salah paham.

Hiks....hiks...hiks....

Akhirnya Yuki menangis, dia sudah tidak tahan lagi betapa teganya Al melakukan itu kepadanya, Al berusaha mendekati yuki dan berusaha memeluk yuki,.

“yuki aku minta maaf, bukan kamu yang salah ,kamu orang yang baik dan suatu saat nanti kamu akan  mendapatkan yang jauh lebih baik dari aku, aku pergi kamu jga harus pergi” Al mencium puncak kepala yuki dan meninggalkan yuki di taman yang tidak jauh dari kosan yuki.

Suara tangisan yuki semakin kencang tidak peduli apakah ada orang yang mendengar atau tidak, tidak ada kata yang bisa menjelaskan apa yang dirasakan oleh yuki, pohon-pohon,bunga-bunga, rerumputan, langit malam, yang menjadi saksi perpisahan antara sepasang kekasih itu. Jika pertemuan membuatmu bahagia dan sebaliknya perpisahan akan membuatmu terluka, pertemuan mengajarkan kita agar kita tidak menyia-nyiakann apa yang kita punya dan perpisahan mengajarkan kita bahwa tidak ada yang kekal di dunia ini, jadi jangan terlalu mencintai apa yang sangat membuatmu bahagia agar kelak tidak membuatmu sangat terluka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MianheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang