P18

999 101 3
                                    

Sekarang mereka sudah berada di kampus dan sedang mendengarkan pengarahan dari salah satu dosen di kampus mereka--Aldi, Salsha dan (Namakamu)--

"Sebelum kita berangkat, saya akan membacakan pembagian bus. Pembagian bus ini dibagi per jurusan. Jadi harap didengar agar kalian tidak salah bus. Oke, saya mulai. Untuk bus 1 sampai 3 diisi mahasiswa jurusan Film dan Televisi. Untuk bus 4 sampai 6 diisi mahasiswa jurusan Theater. Terus bus 7 sampai 8 untuk mahasiswa jurusan Etnomusikologi. Dan........" seterusnya sang dosen melanjutkan pengarahannya.

Setelah pengarahan telah diberitahu, mahasiswa pun diperbolehkan menuju bus yang telah dibagi oleh sang dosen.

"Aldi, aku duluan ya ke bus. See you, Ald" pamit Salsha sambil melambaikan tangan lalu pergi menuju busnya.

"See you too, Sal" balas Aldi sambil melambaikan tangan juga.

"(Nam), ayok ke bus. Kita cari tempat duduk yang agak depanan aja" ajak Steffi yang baru saja hadir menghampiri (Namakamu) dan Aldi.

"Eh, iya. Ayok, Di" ucap (Namakamu) lalu mengajak Aldi dan mereka pun menuju bus.

Sesampai di Bus, (Namakamu) dan Steffi langsung menduduki seat barisan ke-3 dari depan bagian kiri. Aldi? Dia menghampiri teman-temannya yang berada di seat belakang (Namakamu) dan Steffi.

'Kebetulan. Pinter juga temen gue milih tempat duduk' batin Aldi.

"Halo, Broo! Sini duduk sebelah gua!" ajak salah satu temannya--Aldi-- yang bernama Iqbaal.

"Jangan berantem lu berdua kalo duduknya sebelahan. Entar malah berantem selama perjalanan" serobot sepupu Aldi yang bernama Bastian atau sering dipanggil Babas yang berada diseberang kanan seat mereka--Aldi dan Iqbaal--.

"Kagak, kagaakk. Kita kan akur. Ya gak, Di?" balas Iqbaal sambil merangkul Aldi.

"Percaya dah akuurr. Paling entar pas diperjalanan ada tuh berantem-berantemnya dikit. Hahaha" lanjut Kiki yang juga berada di seat yang sama seperti Bastian.

"Bener tuh, Bang. Hahaha" kata Bastian.

"Moga ae enggak. Gue mah orangnya anteng ae sih. Nih anak nih yang suka ngajak ribut" ucap Aldi lalu menutup wajah Iqbaal dengan kupluk yang Iqbaal pakai.

"Wey, wey, wey. Wajah ganteng gua jangan ditutup dong. Wah, parah lu, Di" canda Iqbaal yang langsung dibalas dengan akting muntah oleh teman-temannya--Aldi, Bastian dan Kiki--

"Lah, kenapa kalian?" tanya Iqbaal dengan watados--wajah tanpa dosa--nya setelah membenarkan kupluknya.

"Tolong, ucapannya dikondisikan ya, Mas!" jawab Kiki.

"Maksudnya?" masih dengan watadosnya Iqbaal.

"Aish, sok kagak ngerti lu, Baal" ucap Aldi.

"Tau nih bocah. Sok polos." lanjut Bastian.

"Hahaha. Maafkan diriku yang polos ini, Manteman" kata Iqbaal dengan wajah sok polosnya.

"Woo.." serang Bastian, Aldi dan Kiki yang kembali menutupi wajah Iqbaal dengan kupluk yang dipakai Iqbaal.

Karena Steffi merasa terganggu dengan keributan mereka. Steffi pun protes.
"Iihh.. Kalian ribut amat sih! Melebihi ributnya para anak cewek yang lagi ngegosip!" ucap Steffi yang berdiri menghadap belakang memarahi Iqbaal, Aldi, Bastian dan Kiki yang menurutnya mengganggu dirinya.

"Bisa diem gak kalian?" lanjut Steffi kesal.

4 sejoli yang diprotes Steffi pun terdiam dan saling menatap satu sama lain.

My Ex Boyfriend - Twins StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang