"jen, gausah upacara yuk gue gabawa topi."
jennie menoleh dan memperhatikan lisa sejenak. keduanya terdiam, hingga satu detik kemudian kemudian, lisa sadar kalau jennie sudah siap untuk mencabik dirinya.
"e— eh, iya ampun, jen. gue upacara kok, sumpah."
"CARI TOPI SANA"
"iya, ini mau nyari ke kelas sebelah."
lalisa kemudian berlari keluar dari kelas temannya, menghiraukan gadis dengan rambut sepinggang yang masih menceramahi temannya yang sudah hilang di balik tembok.
"ada yang bawa topi gak?" teriakan lisa membuat beberapa murid di kelas sebelah menoleh. beberapa menggeleng, beberapa sisanya hanya mendecak malas.
"gue ada tapi cuma satu."
"biasanya di laci gue ada tapi kayanya udah ada yang make deh."
lisa memandang orang-orang di sana dengan tatapan memelas, "pleaseee, selamatkan riwayat gua dari jennie."
"coba ke kelas sebelah, lis."
"ah, sial." merasa sia-sia, ia kembali melangkahkan kakinya keluar kelas kemudian ia mengintip dari jendela ke dua kelas setelahnya.
"heh mak lampir, ngintip-ngintip lo."
lisa hampir saja meloncat saat mendengar suara yang sangat menjengkelkan baginya. belum sempat mengeluarkan amarahnya, omongannya sudah dipotong, "nyari bambambam? belim dateng doi."
"bukan, ih. ada topi gak, son?"
"ada tapi cuma satu."
"gausah ngomong nyet," lisa memutar matanya.
"coba obrak abrik aja kolong meja si—"
"LISA!!"
omongan jackson terpotong oleh gadis lainnya yang sekarang sedang berlari ke arah mereka berdua.
"please gue gak mau upacara!" ujar jisoo saat sampai di hadapan lisa dengan muka paniknya.
"iya, sama. gak bawa topi nih gue, lo kenapa?"
"kaos kaki gue sependek umurnya si jackson. katanya—"
"HEH SEPENDEK UMUR GUE NDASMU,"
jisoo melayangkan kepalan tangannya dengan pelan ke kepala Jackson, "berisik!"
"hari ini ada razia seragam. aduh mana sepatu gue putih lagi," lanjutnya.
"demi apa?! ko jennie gak bilang?"
"eh, jis, demi apa? mark juga gabilang ke gua," sahut jackson.
"iya. aduh gimana ya?"
"mati. mana celana gue ngetat banget lagi nih udah kaya legging."
"iya rok gue span lagi ah sial, gimana dong?"
bukannya mencari solusi, mereka bertiga malah menyebutkan kesalahan yang ada pada atribut sekolah masing-masing. sampai lalisa sadar kalo yang mereka ributkan dari tadi itu gak penting.
"yuda dah mending kita ngumpet sekarang," usul jackson.
"kemana?"
"mobil, mobil. ada yang bawa mobil gak?" tanya jisoo.
"gue hari ini dianter bokap."
"gue juga nebeng abang gue hari ini."
"gue make gojek tadi pagi."
mereka bertiga tampak berfikir sampai akhirnya, "taeyong!"
iya, seorang lee taeyong pasti bawa mobil, kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lipstick; A Blackpink Story
FanfictionJennie, Lisa, Rose dan Jisoo adalah siswi SMA yang bersahabat sejak lama. Masing-masing dari mereka menjalani kisah yang sama berlikunya. Jisoo tiba-tiba diputusin pacarnya tanpa kenelasan, Jennie diam-diam memendam perasaan ke seorang cowok, Lisa y...