Warning ! Typo bertebaran...
Maaf jika banyak kesalahan kata atau penulisan...
Selamat membaca part 7...KESYA POV
Masih ditempat yang sama inilah aku merenungkan kejadian yang baru saja terjadi 1 jam yang lalu. Biarlah aku menata hatiku dulu untuk saat ini.
Cinta itu rumit ya ?
Cinta itu menyakitkan ya ?
Cinta itu egois ya ?
Semua kata itu salah bagi kalian bukan ?
Karena bagi kalian Cinta itu sangat indah.
Tetapi bagiku itu benar karena kisah cinta yang kualami ini adalah cinta yang bertepuk sebelah tangan.Melihat orang yang kau cintai lebih memilih orang lain daripada kita. Harus apa aku menyikapinya ?
Apa aku harus bersikap pura-pura bahagia ?
Apa aku harus bersedih ?Sudah cukup bagiku semua perasaan ini.
Kalian tau ?
Aku hanya gadis biasa. Aku hanya ingin bahagia, bahagia bersama orang yang aku cintai. Tapi jika Tuhan berkata lain. Mungkin Rendi memang bukan jodohku.Aku akan berusaha melupakannya.
Aku akan berusaha tidak mencintainya.
Aku akan berusaha meninggalkannya.
Untuk saat ini....
KESYA POV END
...
VINO POVTaman memang tempat yang tepat untuk menghilangkan sedikit beban. Yah karena taman yang hijau asri itu mampu menyikir kita untuk selalu mendekatinya. Itu pikirku.
''Kesya ? Untuk apa dia disini ? Sepertinya dia menangis..'' aku segera menghampiri Kesya yang sedang duduk di kirsi taman sambil menunduk.
''Sya ?
Kamu nangis ? Kamu kenapa ? Kamu nggak apa-apa kan ? Apa terjadi sesuatu padamu hem ?'' Tanyaku penasaran pada Kesya. Kulihat dia hanya mengusap bekas air mata di pipinya.''Oh Vin ? Aku nggak kenapa-napa kok. Beneran deh.'' Jawab Kesya dengan wajah yang dibahagia bahagiain.
''Bener ? Bohong kan kamu ?'' Tanyaku...
Jelas sekali aku melihat dia menangis dengan wajah yang sembab. Untuk apa dia berbohong padaku.''Enggak kok, beneran Vin.'' Kata Kesya...
Apa ini gara-gara si Rendi ? Apa Rendi yang telah menyakiti hati Kesya ? Ouhh jujur saja aku juga mencintai gadis didepanku ini. Tetapi aku tidak egois. Bahkan aku tau dan sangat tau kalau Kesya sangat mencintai Rendi. Tetapi jangan salahkan aku jika aku merebut Kesya dari Rendi. Salah siapa, dia selalu membuat Kesya menangis. Jika Rendi mengulanggi ya lagi. Akan kupastikan, Kesya tak akan pernah bersedih lagi.''Sya ? Mau kuantar pulang ? Inikan udah sore. Nggak baik seorang gadis pulang kesorean ?'' Tanyaku mengajaknya pulang bareng.
''Ehmm gimana ya ?'' Jawabnya sambil berfikir.
''Dia Pulang sama gue.'' Sepertinya aku mengenal suara ini. Batinku. Teryata Rendi sudah berada di belakangku sekarang.
''Ayo Sya pulang.'' Kata Rendi sambil menarik tangan Kesya.
''Rendi berhenti. Ren kumohon. Tanganku Sakit.'' Kata Kesya
dari kejauhan yang semakin lama meninggalkanku.VINO POV END
...
RENDI POVSejak kejadian tadi dengan Kesya. Aku merasa sedikit bersalah padanya. Sekarang aku memutuskan untuk pergi ke taman dan kuharap Kesya masih ada disana.
Teryata benar. Kesya masih berada ditaman ini. Tetapi aku melihat seorang laki-laki sedang bersamanya.
Vino ? Itu Vino bukan ? Entah mengapa Jantungku berdegup kencang. Wajahku memanas. Saat melihat mereka sedang bersama seperti ini. Huh hatiku sakit. Dulu Winda dengan Vino. Sekarang Kesya juga dengan Vino. Apa apaan ini...
Apa aku hanya dipermainkan oleh Vino ? Tetapi aku harus berfikir posotif karena Vino adalah temanku dan bukan sainganku.''Dia Pulang sama gue.'' Kataku yang entah mengapa logat ini berubah jadi elo-gue...
Akupun tak habis pikir dan langsung kutarik tangan Kesya menjauh. Emosi semakin melandaku.
''Rendi berhenti. Ren kumohon. Tanganku Sakit.'' Kata Kesya yang sama sekali tak kuhiraukan. Aku sudah kalut dengan emosi.
''Ren ? Hiks kumohon lepas.'' Kata Kesya dengan suara pilu. Aku baru sadar aku telah menyakitinya. Lelaki macam apa akau ini. Membuat seorang gadis menangis.
''Sya ? Maaf, maafin aku Sya '' kataku sambil melepas gengamanku pada tangannya.
''Hiks hiks sakit hiks.'' Kata itu keluar dari bibir Kesya. Yang benar saja tangan Kesya sekarang sangat merah akibat aku menggengamnya terlalu kuat.
''Sakit ? Maaf Sya aku nggak bermaksud nyakitin kamu Sya. Maaf aku kalut tadi.'' Kataku sambil memegang kedua tangannya.
''Kenapa sih Ren ? Kenapa ? Kenapa kamu sampai seperti ini ? Hiks apa aku ada salah ? Sampai kamu buat tanganku jadi kaya gini hiks.'' Kata Kesya dengan suara serak akibat menangis.
Ku beranikan diriku untuk memeluknya. Kupeluk tubuh Kesya yang bergetar karena menangis itu.
''Maaf Sya, sebenernya aku yang salah padamu. Aku yang udah ninggalin kamu tadi. Aku ingin minta maaf sama kamu Sya. Tapi aku tau Winda pingsan. Jadi aku ninggalin kamu sendiri di taman. Aku fikir kamu pasti masih ada di taman. Untuk itu aku mencarimu. Tetapi di taman aku melihatmu dengan Vino, entah mengapa aku emosi Sya.'' Kataku sambil mempererat pelukanku padanya.
Kesya tak bergeming tapi dia malah menangis tersedu-sedu.
''Maaf Sya. Aku terlalu egois. Maafin aku Sya, aku terlalu benci padamu. Aku selalu menyakiti hatimu Sya. Maafin aku...'' kataku mencoba meminta maaf pada Kesya atas semua kesalahanku dulu.
''Aku udah maafin kamu Ren. Bahkan sebelum kamu memintanya. Aku tau Ren, kamu sangat benci sama aku. Saat kita di jodohkan, saat inipun aku nggak berhak bersamamu.''
Kata Kesya sambil melepas pelukanku.''Selama ini kamu menderita karena aku kan Sya ? Jadi kumohon padamu. Aku ingin kita lupakan masalah dulu dan kita jalani semua dari awal Sya. Kamu mau kan ?'' kataku.
''Jika itu maumu akau akan setuju Ren. Mari kita mulai dari awal.'' Kata Kesya sambil menatap mataku.
''Baiklah...Mulai sekarang, aku akan berhenti benci padamu Sya. Saat ini kita dijodohkan bukan. Aku akan melindungimu Sya. Selagi itu adalah tanggung jawabku. Jangan berhenti untuk mencintaiku Sya. Aku mohon padamu. Jika boleh... tolong buat aku mencintaimu.'' Kataku dengan mantap pada Kesya...
''Iya Ren, aku akan melakukanya.'' Katak Kesya dengan wajah yang tidak sembab lagi melainkan wajah yang tulus.
''Makasih Sya. Ohh iya udah sore nih. Gimana kalo kita pulang sekarang ?'' Kataku karena melihat lagit yang sudah gelap ini.
''Hemm ayo Ren.'' Kata Kesya.
Kamipun diam membisu di sepanjang perjalanan. Tak ada dari kami yang mau bicara. Keadaan yang sangat canggung.
Sampai kami tiba di depan rumah Kesya.Ren ? Sya ?
Panggilku dan Kesya bersamaan.''Kamu duluan Sya.'' Kataku...
''Makasih udah anter aku pulang Ren. Kamu hati-hati di jalan.'' Kata Kesya padaaku dengan sedikit gugup.''Iya Sya makasih. Aku juga mau ngomong kalo besok pagi aku akan jemput kamu Sya. Kamu nggak usah khawatir. Besok kita nggak akan masuk ke kampus barengan kok. Kita akan pisah tepat di jalan depan kampus. Aku tau kok kamu pasti nggak mau aku anter sampai parkiran kan ?'' Kataku...
''Iyha Ren. Kalo gitu aku masuk dulu ya. Hati hati Ren''Kesya lalu masuk kedalam rumah dan aku juga memutuskan untuk pulang...
RENDI POV END
...
BERSAMBUNGTuhan begitu baik padaku....
Baru aku berkata putus asa, dia datang dan mengubah semuanya...
Apa sekarang ini aku bahagia ?
Ouhh ya aku sangat bahagia...
Kuharap bahagiaku ini akan berlangsung lama...
Kuharap ini adalah awal yang baik untukku...
Terima kasih Tuhan....
Gimana ?? Part 7 nya ?
Please komen !
Jangan lupa vote !
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE TO LOVE YOU
Teen FictionBerawal dari perjodohan yang terjalin dengan kebencian. Hemm....kebencian apakah bisa menjadi Cinta ?