11

1.3K 190 10
                                    

Meskipun cerita ini udah tamat vomment masih berlaku yaa!!^^

___________________

"Kau lama sekali, kemana saja?" omel Jooeun.

"Maafkan aku, membuat permen kapas seperti ini membutuhkan waktu yang lama, apalagi yang membeli tdak hanya aku. Tidak suka?" balas Mark. Baru saja Mark akan memasukkan permen kapas itu ke mulutnya Jooeun sudah merebut permen itu.

"Tidak boleh, ini untukku!"

"Ayolah, aku juga ingin mencobanya, minta ya?"

"Tidak!" tolak Jooeun.

"Kan aku yang belikan, ayolah, aku mau.." kata Mark sambil mengulurkan tangannya untuk merebut permen itu dari Jooeun.

"Tidak bisa!" kata Jooeun yang mulai berlari menjauhi Mark.

"Hey! Awas saja kalau kau tertangkap!" Mark mengejar Jooeun.

Taman itu memang sangat sepi jika jam segini. Sinar matahari yang membakar mulai menerpa kulit milik semua orang. Oleh karena itu, orang-orang enggan untuk bermain di taman tersebut. Taman itu saat ini hanya memiliki pengunjung yang masih dapat dihitung oleh jari.

Jooeun dan Mark terus saling mengejar, Jooeun sudah beberapa kali terjatuh. Celana yang dipakainya pun sudah terdapat robekan di lutut. Mark? Dia beberapa kali menertawai Jooeun yang terjatuh. Untung saja permen kapas yang dipegang Jooeun tidak ikut jatuh.

"HAHAHAHA..... lututmu apa baik-baik saja? Kau sudah beberapa kali terjatuh. Hahahahah... aku kan sudah bilang, berikan aku permen kapasnya sedikit saja." Mark belum bisa menghentikan tawanya ketika melihat Jooeun terjatuh.

"Jahat sekali! Apa kau tidak ingin membantuku? Aku sudah tidak bisa berdiri."

"Berikan aku permen kapasnya dulu, baru kubantu."

"Baiklah tapi tidak banyak!" kata Jooeun ketus.

"Oke! Naiklah ke punggungku!" perintah Mark sambil menurunkan punggungnya.

Jooeun mulai melingkarkan tangannya di leher Mark. Permen kapas yang ia pegang kini sepenuhnya menutupi wajah Mark.

"Aku tidak bisa melihat, dan kau berat sekali."

"Ukuran permen ini sangat tidak wajar besar dan berat. Aku hanya memiliki berat empat puluh delapan kilo! Itu sudah ringan untuk perempuan!" kata Jooeun tepat di telinga Mark.

"Suaramu tidak lebih indah dari klakson bus."

"Kapan kau akan berjalan? Lama sekali." Jooeun mengalihkan pandangannya ke seorang lelaki yang sedang berdampingan seseorang.

"Baiklah aku akan berjalan, tunjukan aku arah yang benar!"

12.17

Jooeun dan Mark telah sampai di tempat awal mereka, sebuah cafe. Permen kapasnya mereka habiskan selama perjalanan menuju cafe. Sesekali Jooeun menyodorkan permen kapas itu di mulut Mark.

"Katanya buka pukul duabelas? Tapi ini tidak buka juga. Tulisan di pintunya juga masih 'CLOSED'," kata Mark menggerutu.

"Aku juga tidak tahu."

"Apa yang kau tahu sih? Semua yang aku katakan juga kau tidak tahu."

"Tanyakan aku apa saja tentang rumah sakit, aku pasti tahu."

"Aku melihat kau, tapi tidak ada aku," gumam Mark pelan.

"Hah? Bicara apa kau tadi? Apa yang tidak ada?" tanya Jooeun.

Cotton Candy  [Completed ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang