4

15 0 0
                                    

Author pov

Dreeetttt!
Indah merasakan tas nya bergetar tiba tiba. Segera dia melepaskan genggamannya dari tangan kevin.

"Eh, bentar deh" indah sontak melihat ke smartphone nya.

Saswi dan angel yang berjalan ngekor di belakang kevin dan indah, langsung berhenti mendadak.

"Ada apa?" -kevin

Indah hening sejenak. Membaca pesan singkat yang datang dari ibunya.

"Yah.." -indah
"Kenapa ndah?"-angel
" gue gak bisa ikut nonton deh, 'mak gw bilang, ada acara keluarga mendadak, supir gw udah nunggu di depan. Udah ya, bye!"

Indah meninggalkan kami bertiga ditengah keramaian mall itu.

Saswi melihat ke kevin. Sepertinya dia mengendus bau kesedihan dari tubuh kevin.

"Vin," saswi menyenggol lengan kevin.
"A..hah?" kevin tergagap
"Demen lu ye? Hah? Jujur aja"
"Kaaagak, kagak. Apaan sih lu sas.."

"Vin, udah jangan ngeles kaya' bajai" angel ikut menimpali."

Lalu mereka menertawakan wajah kevin yang mulai sedikit memerah.

Tapi karena ketidak beradaan indah di sana, mereka, khususnya kevin merasa tidak seru. Akhirnya mereka membatalkan acara nonton.

Kevin pulang lebih dulu. Dia bilang ada tugas yang belum ia kerjakan.

Sekarang,
Hanya tersisa saswi dan angel.

"Lu pulang naik apa?"-saswi
" mm.. Paling naik angkot ntar"
"Ayo Bareng gua, gua bawa motor"
"Eh..eh.. Nggak usah..." angel berusaha menolak.

Pasalnya, cowok yang mengajaknya pulang bareng itu adalah doi nya yang berusaha dia lupakan. Dan sekarang dia ngajak pulang bareng. What the..

Saswi menggandeng dan menarik tangan angel
"Udah ayo, bawel!"

What? GANDENG??!!

Ditariknya tangan angel sampai ke parkiran. Segera saswi menunggangi motornya. Menyambar helm yang sedari tadi nangkring manis tergantung di spion motor manual hitam yang masih mulus itu.

Angel masih terpaku . Hanya memperhatikan apa yang dilakukan saswi dari tadi.

Sadar tidak ada respon dari cewek yang di ajaknya, saswi menoleh ke arah angel.

"Ayo naik" suruhnya.

Angel agak canggung. Tapi mau tidak mau, dia ikut. Karena dia berfikir..

1. Irit ongkos
2. Tanggung, udah deket sama motornya,           dan udah dinyalain.
3. Kalo dia nolak, nanti bisa kena tinju sama saswi, seperti beberapa bulan lalu.(sebenarnya ini gak beneran)

Kalo kalian pikir angel mau karena bisa sekalian PDKT, kalian salah.
Justru angel malah gak mau ini terjadi. Nanti bisa terjadi hal yang tidak tidak, apapun itu.

Saswi langsung tancap gas meninggalkan area mall.

Ngeeeeeennggg....

Akhirnya sampai,
Depan kosan bergaya eropa dengan taman bunga mikro tempat angel
tinggal.

Angel langsung turun dari motor saswi, lalu mengatakan terima kasih.
Lalu beranjak pergi dari tempat itu.

Angel mengira saswi akan pergi pulang kerumah.
But, she was wrong. Gais...

Saat angel baru saja memantapkan pijakannya di anak tangga pertama, saswi tidak melepaskannya begitu saja.

"Angel" panggilnya. Dia menatap angel menoleh ke arahnya dan tak sengaja mengibaskan rambut (lumayan) pendeknya.
Lalu saswi menaruh helm yang sekarang berada di spion lagi, dan turun dari motor.

Lalu saswi meminta sesuatu.
"Bagi aer dong, aus nih" pintanya dengan sok sok menggerak gerakan ujung t-shirt yang dekat leher (kayak kerah).

Alis angel terangkat sebelah.
"Beli lah Sono, warung banyak juga" tolaknya.

"Eh, anggep aja itu ongkos gw nganterin Lo.  Bagus kagak gua pintain ongkos tadi" alasan yang jelas membuat angel tak habis pikir.

"Ooooh, jadi Lo gak ikhlas, Oooke.." jawab angel dengan nada "gua jaban-in"

Tapi walau begitu, tetap saja angel mengambil segelas air untuk tamunya itu. Cuma segelas air doang, daripada dia minta segalon kan? Batinnya.

Angel kembali keluar kosannya dan mendapati tamunya duduk di teras sambil memandang sawah yang tak jauh dari depan rumah angel.

"Nih" angel memberi gelas yang berisi air itu pada saswi, lalu ikut duduk di samping saswi.

---_-----_--

"Hhhh" saswi  menghembus kan nafas dengan agak kasar setelah menenggak habis minumnya. Dan selama itu pula,

mereka diam dalam hening. Larut dalam pikiran masing masing.

"Lu pernah gak sih, merasa,..lu tuh satu satunya orang yang paling menderita, maksud gue... Ya.. Lu terpuruk banget banget.. Gitu?" saswi membuka percakapan dengan pertanyaan.

"Ya.." angel menggosok kedua lengannya dengan tangan secara bersamaan.

"Hhhh... Sering sih, apalagi kalo dikelas, terus jamkos(jam kosong).  Lu kan tau sendiri, kelas gue PEMES PEMES semua."

(Maksud author, FAMOUS FAMOUS semua,)

"hhe.." saswi tertawa kecil. Entah karena cara bicara angel, atau dia merasa ada yang se-nasib dengan nya.

"Gua juga kaya gitu" lanjutnya.

"Lah, kok bisa? Eh, saswi, lu 'kan famous? Gua yakin lu gak bakal kesepian. Emang gua, anak bawahan yang hidupnya gini gini aja." angel tidak setuju dengan ke-ikutsertaan saswi dalam golongan 'anak bawah'.

"Tapi gua merasa kesepian" jawabnya masih dengan netral, dan tenang. Seakan tidak terpengaruh apinya angel.

"Eeeeh, kalo lu kesepian, gua apa kabar?" angel dengan senyum remeh setelah melemparkan pertanyaan yang tidak perlu di jawab.

Mereka hening kembali dalam kurun waktu yang cukup singkat. Sekitar 50-80 detik.

Tiba tiba saswi berdiri.
"Udah ya, gua cabut dulu, ntar nyokap nyari in." salam pamit saswi yang dinilai  sangat sopan untuk ukuran saswi  dan tumben tumbenan.

"

Makasih ya minumnya, udah ya, assalamualaikum!"
Lanjutnya lalu melesat pergi meninggalkan tempat itu.

Lalu, seperti biasa nya, dia kembali ke ruangnya. Mengecek HP sebentar. Katanya sih sebentar, tapi nyatanya 1-2jam.

Baru 15 menit angel membaca wattpad, ada yang mengetuk pintu kos nya.

YOU?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang