Fangirls

1.3K 145 4
                                    

Sunyi merambah di ruang makan, Hana menatap 5 kursi kosong di depan dan kanan-kirinya. "Sehun, oppadeul kemana?" Tanyanya pada butler yang setia berdiri menemani di belakangnya.

"Suho-sama sedang ada dinas di luar kota, Chanyeol-sama sedang ada turnamen, dan Kai-sama … tidak diketahui," jawab Sehun.

Hana menghela nafasnya, kalau Ayah dan Ibunya sudah tidak perlu di pertanyakan; sudah beberapa bulan mereka di luar negeri, sekalian saja menetap di sana. Tapi kalau oppadeulnya ….

"Aku selesai," ucapnya sendu. Hana meninggalkan makannya, berniat kembali ke kamarnya dengan mood yang buruk. Sedangkan Sehun menatap piring bekas Hana makan, lalu menghela nafas karena setengah porsi makanan masih utuh di piring itu.

Hana membanting tubuhnya di pacar kapuk kesayangannya. Jemari tangannya lincah menggeser dan menekan smartphone kesayangannya, dia butuh sesuatu untuk membuatnya mengantuk atau menghilangkan bosan. Tubuhnya bergeser, mengambil bantal yang dijadikan gulingan sambil membuka saluran Youtube kesukaannya.

"Eh? Udah keluar ya? Hari ini comebacknya?! Duh aku lupa!" Pekiknya sendirian. "Kyaaaa eksoooohh!! Omaigat di sini dia ganteng banget!!"

"Permisi, Hana- … sama?" Sehun bengong menatap Hana yang kini memeluk bantalnya seperti ingin mencekik orang. Awalnya dia pikir Hana akan segera tidur, namun mendengar suara berisik dia jadi ingin melihat keadaan sebentar.

"Iiih!! Jangan segala senyum ganteng gitu dong, ah! Meleeleeeh." Hana meremat bantalnya, terkadang memukul-mukul, lalu akhirnya melemparnya. Sehun tidak bisa mengeluh, terkadang dia berpikir apa seluruh fangilrs di dunia seperti itu?

Memang kalau dilihat-lihat Hana seperti bukan salah satu dari mereka. Kamarnya bersih dari poster, tidak ada barang-barang aneh dengan wajah mereka ataupun tas, baju, dan apapun itu dengan bersampul mereka terlihat sejauh mata memandang. Tapi Sehun tahu, di belakang kasur gadis itu terdapat ruangan kecil berukuran 5x5 meter yang tidak pernah dibuka oleh siapapun kecuali Hana sendiri. Sehun berani bersumpah pasti ruangan itu penuh dengan barang-barang 'spritualnya'.

Sehun tidak mengerti alasan Hana menyembunyikan hobi itu, tapi sepertinya ada hubungannya dengan kakak-kakaknya; mereka over, apalagi Chanyeol. Jadi dia pun ikut bersandiwara ketika ditanya alasan "darimana" dan "kemana" saat Hana pergi untuk menambah koleksi.

Sehun mengambil bantal yang terjatuh dan kembali meletakkannya, Hana membelakanginya dan menggunakan earphone sehingga dia tidak mendengar suara Sehun.

"Apa?! Albumnya udah mulai dijual?! 100 pembeli pertama akan dapat tanda tangan di dalamnya? Aaaa, harus beli!" Sehun menatap Hana yang tiba-tiba bangun, pandangan mereka bertemu. "S-sehun? Sejak kapan?"

"Dari tadi," jawabnya singkat. "Lanjutkan saja kegiatan Anda, saya akan keluar."

Hana tidak menjawab, dia sedikit merengut. Hana tahu alasan Sehun tidak berada di dekatnya saat fangirling; Hana sering memaksa Sehun menonton MV, melihat foto terbaru, menonton drama, ataupun mendengarkan celotehannya. Meskipun Sehun terlihat oke-oke saja dengan itu, ya tapi memang lebih baik menghindari, sih.

"Ah, Sehun," panggil Hana. Sehun menoleh, dan menjawab, "Ya?"

"Aku mau pergi ke Myeongdong," ucap Hana, yang lebih mirip seperti perintah tersirat. Sehun mengangguk mengerti, tanpa kata pria itu keluar untuk menyiapkan mobilnya.

Usai kepergian Sehun, Hana kembali bermain gadget, membuat jadwal di otaknya mau kemana dan mau beli apa dia di sana. Tiba-tiba terlintas di benaknya soal game itu. Hana yakin Sehun merasa dan peka perihal alasan dia membeli dan bermain game tersebut. Tapi lagi-lagi pria itu beranggapan seperti tidak ada apa-apa.

My Handsome Butler-Sehun. [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang