Ketiga wanita itu terlihat cemas, sedari tadi mereka tak henti menelpon Jennie yang sudah sejak semalam menghilang.
"Gimama dong eonni?" lirih rose pada jisoo,"evaluasi bulanannya tinggal 5jam lagi."
"Gue juga bingung rose," jisoo menatap lisa yang sedang terduduk disofa,"lis ko elo nyantei banget sih..ini menyangkut kehormatan team kita..kalo gak ada jennie kita gak bakalan bisa tampil lalu impian sama pengorbanan kita selama ini gimana."
Lisa manatap jisoo."kalo jennie masih nganggep kita sahabat, nganggep kita keluarga dia pasti balik." dia menghela nafas sesaat,"sekarang lo duduk aja..istirahat gak usah tegang."
"Gue gak abis fikir sama lo lis." rose menggelengkan kepalanya.
Tiba-tiba fokus mereka teralihkan pada bunyi decitan pintu, mereka menatap pintu itu yang semakin terbuka dan menampilkan ketujuh sosok lelaki tampan.
Rose dan jisoo mengehela nafas kasar.
"Ada apa sama muka kalian? Tegang bener kayak emak-emak yang mau lahiran." celetuk bobby diikuti tawa dari keenam temannya.
Jisoo yang sudah memang kesal sedari tadi dengan cepat melemparkan sepatu hils nya pada bobby.
"Anjir maen timpuk aja lo..untung gue sigap." bobby mengambil sepatu jisoo dan berjalan mendekati jisoo,berjongkok didepannya dan memasangkan kembali sepatu jisoo pada kaki mungilnya.
Jisoo menegang dan sedikit kaget dengan perlakuan manis bobby.
"Sepatu mahal kayak gini sayang kalo lo lempar gitu aja, untung gue baik mau balikin.kalo lo lempar ke june mungkin dia udh lempar nih sepatu ke luar gedung."
June yang mendengar namanya disebut hanya berdecak pelan.
"Gue gak so romantis kaya lo, dasar gitong.!"
"Gitong?" tanya jisoo dan rose
"GIGI TONGGOS.!" pekik junhoe
Bobby langsung berdiri dan menghantam june dengan sekali tendangan tepat dipaha kiri lelaki itu
"Hahahahahaha lo kalo ngomong suka bener june." tawa rose menggelegar di ruangan itu.
Junhoe menatap rose yang tersenyum,
Ko cewe kerempeng kaya dia bisa cantik gitu kalo senyum,batin june
Sementara hanbin sedari tadi menatap lisa yang sibuk pada ponselnya, sesekali lisa mendesah dan menggigit bibir nya.
Cewe sangar kaya dia bisa juga frustasi kaya gitu, batin hanbin
Braaaakkk~
Mereka semua tersentak mendengar suara dentuman pintu yang tiba-tiba saja dibuka secara paksa.
Seorang wanita muncul dengan kondisi mengenaskan.
Wajah dengan makeup yang luntur oleh air mata, rambut yang jauh dari kata rapih dan baju yang kotor.
"Jennie.!" pekik jisoo
Jennie menghambur ke pelukan jisoo dan menangis sejadi-jadinya.
Ketujuh lelaki itu menatap jennie penasaran.
"Lo baik-baik aja kan eon?" tanya rose dan mengelus rambut jennie, merapihkan sedikit rambut jennie yang kusut.
"Jae...won." lirih jennie
"Kenapa lagi?" tanya jisoo
"Dia putusin gue." tangisan jennie semakin menjadi.
"Udah nanti juga jaewon bakalan balik lagi, bukannya dia udah biasa kayak gitu kan." jawab jisoo
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKPINK [Completed]
FanfictionHigh Rank #139 - 04/06/17 High Rank #131- 05/06/17 "Hanya ber empat?" "iyaaa. apa keberatan? anda terlihat kecewa, kami bisa kembali jika anda tidak menerima formasi kami yang seperti ini." Gak slow banget tuh cewe - Hanbin