Tok. Tok suara pintu terdengar di telingaku
"Siapa disitu?" tanyaku penasaran
"Saya kepala desa, mau meberi tahu seusatu" jawab kepala desa datar
"Iya pak, ada apa?" tanyaku bingung
***
"Mau memberitahu bahwa ibumu sedang mengedarkan jajanannya di jalan desa, mungkin jalan nya licin, sehingga ibumu tergelincir ke dalam jurang" jawab kepala desa sambil tersendu
Serontak waktu terasa berheti, jantung tidak terasa berdetak, nadi berhenti berdenyut, tangan ku di dada sambil mengeluarkan air mata.
"Apa pak?" jawabku bertanya seolah tidak percaya
"Sini nak, biar bapak perlihatkan ibumu yang sedang dibawa di klinik desa, karena orang-orang desa tadi membantu ibumu yang kebetulan sedang bertani di dekat jurang itu" ujar bapak kepala desa dengan tangisan
"Ba..ik p..ak." jawabku sangat tersendu sendu
Sesampainya di klinik bapak tersebut masih menuntunku hingga tiba di ranjang ibu."Ibumu masih pingsan."(kata perawat)
Sambil memegang tongkat ku, aku berkeliling klinik untuk mencari dokter dan menanyakan hal yang terjadi pada ibuku. Tongkat yang kupakai ini adalah pemberian ibuku semenjak aku kecil.
Aku buta, ya buta, mataku tak dapat melihat apa-apa penglohatanku hitam, dunia serasa kosong. Penyebab kebutaan ini karena aku mengidap penyakit glaukoma
(penyakit yang bertahap pada mata, penyakit ini membuat pandangan mata semakin berkurang dan lama kelamaan menyebabkan buta permanen).Tak lama aku mengelilingi klinik, aku ditanya oleh perawat mau apa dan kujawab untuk menemui dokter, lalu aku dituntun untuk menemuinya. Seketika itu aku bertanya
"Dok, ada apa dengan ibu saya?" tanyaku dengan susah
"Ibumu sebenarnya sudah memiliki penyakit paru-paru basah dan sekarang setelah jatuh kaki nya patah, dan juga terkena serangan jantung karena shock." dokter itu menjelaskan kepadaku
"Apa?!! Kemungkinan bagaimana keadaannya? Berapa persen lagi kehidupannya?" tanyaku penuh kehausan
"Ibu kamu, persentase kehidupan nya hanya 30% nak, kemungkinan ia akan terkena penyakit komplikasi(penyakit campur/banyak), maka dari itu kamu sabar ya nak." dokter memberikan penjelasan lagi
Tatkala itu ada perawat yang memanggil dokter dengan keras,"Dokter... Dokter pasien di kamar kelas 3 dok." ujar suster yang sedikir ketakutan
"Ada apa dengan dia?" ayo kita tangani pasien nya" dokter tegaskan
"Denyut jantung nya melemah dok" kata suster dengan sedikit menangis
Aku mendengarkan hal itu langsung tercengang seperti nya itu kamar yang dikatakan oleh kepala desa saat ia mengantarkan ku ke klinik ini, aku langsung berdiri, dan mencoba berlari tapi tidak bisa, aku buta, aku tak ada apa-apa, tersempat jatuh di antara lari, tapi aku tetap berdiri, sampai dikamar aku mendengar dokter dan perawat nya sangat ribut, dan terdengar hentakan kaki perawat mondar-mandir.
Tak lama dari situbada bisikan,
"Ibumu sudah di alam lain nak, ikhlaskan dia" suara tak dikenal
Aku tercengang dan sedikit berkata
"Mengapa ada di alam lain? Itukah pertanda ibu meninggal?" tanyaku penuh tangis
"Iya nak, ikhlaskan dia" jelas orang tadi lagi
"Ya Allah... Ada apa denganku? Ada apa dengan hidupku." aku terduduk sambil menangis
Ibu akan membelikan baju baru untukmu, doakan cepat habis ya dagangannya, baju mu sudah kumuh. Ini ikan goreng ibu siapin buat kamu, yadong masakan ibu. Semua itu tercampur aduk dalam pikiran ku sekarang rasanya tak bisa mengikhlaskan tapi bagaimana? Allah sudah mengambil ibu ku untuk selamanya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Is Change
DiversosAku anak yang memiliki jiwa yang keras, gigih, pantang menyerah dalam usaha, hidupku bisa dibilang terpukul, sementara orang tua ku meninggal kan ku, bagaimana jalan hidupku? Ikutilah dari chapter 1 Dimana kalian akan menemukan hal yang tak terduga...