Hari demi hari berlalu, musim Semi di Kota Seoul adalah waktu yang menunjukan bahwa –Dia- telah dipilih oleh Tuhan untuk lahir ke dunia yang Fana ini. Di Musim Semi ini, dimana tanaman yang semula tertutup oleh Salju kini berganti dengan daun dan bunga baru yang cantik.
Jalanan sekitar mulai tampak dan pemandangan putih perlahan mulai berubah menjadi lebih berwarna. Saat itulah –dia- lahir, seorang bayi laki-laki dari keluarga sederhana bernama Oh Sehun.
Waktu berjalan semakin cepat, Bayi laki-laki itu kini sudah tumbuh menjadi seorang bocah lucu yang penuh bakat, kasih sayang kedua orang tuanya tak pernah habis tercurah kepada bocah yang kini sudah memasuki usia 10 tahun. Setiap hari ia akan mendapatkan perlakuan istimewa dari kedua orang tuanya. Namun semenjak kejadian yang menimpa keluarganya, hidupnya yang bahagia itupun berubah..
***
Ini adalah hari pertamaku masuk ke dunia yang baru, Bangku SMA. Sebenarnya ini bukanlah hal yang sulit –hanya bagi orang lain- tapi bagiku ini adalah hal yang sangat menyulitkan, sejak lulus sekolah dasar aku memang terpaksa pindah tempat tinggal, namun masih berada di Seoul. Sejak kejadian itu aku memutuskan untuk hidup mandiri dan mencari rumah sendiri, hanya berbekal Dompet ayah dan ibu akhirnya aku bisa menemukan sebuah rumah kecil di daerah Goyang. Sebenarnya tidak terlalu jauh dari rumahku terdahulu di Apgujeong.
Aku berjalan perlahan sambil menunduk lesu menuju ruang kelas yang akan kutempati selama 3 tahun kedepan, Sekolah di Era sekarang memang tidak lagi menerapkan system Ospek karna itu anak baru boleh langsung belajar dengan nyaman tanpa harus mendapat –penyiksaan- terlebih dulu dari para senior.
SM High School ini memang sangat ramai dengan para murid yang berlalu lalang mencari aktivitas masing-masing sambil menunggu bel masuk tiba, tapi bagiku sekolah ini terasa sangatlah sepi, beginilah yang kurasakan dulu saat di sekolah menengah pertama, hanya kesunyian dan kesendirian. Aku... Tak Punya Teman.
***
Jam pelajaran pertama telah berakhir, selagi para murid lain sibuk berlarian keluar kelas sebagai tujuan utama mereka adalah Kantin tapi aku memilih untuk berdiam diri di bangku ku yang berada di paling belakang barisan, berkutat dengan buku note-ku yang selalu menemaniku selama 6 tahun belakangan ini.
'Kini yang kurasakan hanyalah kesunyian, hanya kau yang menemani hari-hariku.. kadang aku berpikir, kapan aku bisa memiliki seorang teman. Tapi kurasa itu tak mungkin karna semua orang tak ada yang mau menatapku, menatap anak aneh dan culun sepertiku.. seperti Oh Sehun.. bahkan jika bertanya tentang namaku, aku tak yakin mereka akan tahu, karna memang aku ...tak pernah di anggap'
Jam telah berakhir, aku akan pulang sebagai murid paling akhir yang keluar dari pintu gerbang, selalu seperti ini sejak aku memulai hariku dengan kesendirian. Biarkanlah orang lain terlebih dulu, biar saja aku yang mengalah karna begini lebih baik.
Ditengah perjalanan pulang, tiba-tiba rintik-rintik hujan jatuh membasahi bumi dan juga membasahi tubuhku, namun aku tak peduli, disaat orang-orang berlari mencari tempat yang akan melindungi mereka dari serbuan air yang jatuh membasahi tanah, aku lebih memilih tetap berjalan lunglai masih menunduk menatap jalanan yang basah oleh air hujan. Tujuanku adalah rumah.
***
Esoknya hariku masih berjalan Monoton, tetap seperti ini. Sunyi, sepi, sendiri dan tak dianggap. Mungkin inilah takdir seorang Oh Sehun, kadang aku ingin hidupku lebih berwarna seperti drama, film, ataupun Fanfiction namun aku sadar Dunia yang sedang kujalani tak seindah drama, Film ataupun fanfiction dimana mayoritas pemeran utama diambil dari karakter yang cool, berkharisma, kaya dan popular. Tentu saja kehidupannya bahagia dan juga di elu-elukan banyak orang, berbanding terbalik dengan diriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shaperonmashin
Science Fiction[Oneshoot] 'Setiap manusia menginginkan pendamping, tapi bagaimana jika tidak ada yang ingin mendampingiku? dimana aku harus menemukan pendampingku? pendamping yang bisa menerimaku apa adanya, bukan seperti mereka yang bahkan tidak menatapku meskipu...