Akhirnya dan akhirnya aku wisuda juga, perjuangan kuliah selama 8 semester terbayarkan sudah.
Hari ini hari paling berharga dalam hidupku, ya karena disini ada emak n abah serta peri kecilku yang berumur 18 tahun ya dia adik perempuanku, temen curhat, temen berantem temen jalan, temen hangout, maklumlah "Bujangan".Jam 14.00 WIB acara yudisiumku selesai, kami sekeluarga berfoto riang , dan si Fachri temen satu kos yang selalu nyusahin hidup gue hadir dalam acara itu.
Fachri : Li, Itu Siapa ? Kok gue gak pernah lihat.
Ali : itu adek gue, napa lu, macem macem gue hajar.
Fachri : adek lu, kok gak mirip, dia terlihat anggun, montok, dan berisi, ideal lah ama tipe gue, hehehe "tawa Fachri lirih"
Ali : plak " tangan gue seketika menjurus ke pipi Fachri " gak usah ngomong aneh aneh, yang lu bahas itu adek gue.
Fachri : bercanda kakak ipar "ejek Fachri" oh iya kok gue gak pernah lihat dia pas elu ajak gue kerumah lu Li
Ali : iya kebetulan pas kita kerumah, adek gue belom dapet izin libur dari asramanya.
Fachri : oohh "lagak sok ngerti" , Namanya siapa ?
Ali : Namanya Nia Wulandari.
Fachri pun lansung berlari sambil teriak "Nia... Tunggu"
Guepun hanya bisa geleng kepala melihat kelakuan si Fachri.
Selang beberapa menit, saat aku lagi asik ngobrol sama temen temen yang lain, Fachri dan Nia dateng menghampiriku.
Nia : Mas Ali, di panggil emak katanya ada yang mau ketemu sama mamas.
Fachri hanya cengar cengir kaya orang gila dihadapan gue
Fachri : halo kakak ipar "celetuknya"
Ali : oh iya dek, mamas pamit ama temen temen dulu, tuh geseran dikit jangan mau deket ama laki laki maho " ejek gue ke fahri "
Fachri menggerutu kecil tak terima akan ejekan ku.Kami bertiga pun bergegas menemui emak yang lagi bercerita dengan keluarga teman temanku.
Saat tiba dilokasi, alangkah terkejutnya hatiku ini, ternyata dia hadir di acara wisudaku, hatikupun bertanya "kenapa dia bisa ada disini, atau jangan jangan dia kenal sama aku atau jangan jangan...."Emak : Li kenalin ini ibuk Ningsih temen mama waktu SMA dulu dan ini anaknya, beliau pengusaha sukses dikota ini.
Akupun lansung menyalami ibuk Ningsih.
Ali : Assalammualaikum buk
Ibuk Ningsih : Walaikumsalam nak Ali, wah anakmu ini ya mewarisi kesopanan ibunya dan kegantengan abahnya "rayu ibu Ningsih sambil ssnyum melihat emak"
Akupun tersenyum kecil membalas pujian ibu Ningsih padaku.
Tetapi tatapan mataku tak bisa lepas dari sosok gadis yang berdiri tepat disamping ibu NingsihIbu Ningsih : Oh iya nak Ali , kenalkan ini anak ibu , namanya Putri.
Hai, Sapaku lirih pada dia, dan dia membalas sapaku dengan senyuman.
Putri : Kamu yang tempo dulu memberikan payung padaku kan, saat hujan deras di halte
Ali : Iii ii iya "jawabku gugup"
Putri : Makasih ya bang, kalo gak ada abang waktu itu, habis aku diomelin mama.
Aku masih bengong dan seperti orang bego saat berdiri dihadapan Putri.
Akupun terhanyut dalam emosional jiwa yang begitu kuat, detak jantung ini seperti suara jam dinding eropa, tik tok tik tok hati dan pikiranku mulai membeku, karena setelah sekian lama akhirnya aku mengetahui namanya dan berbincang dengannya.Suara emak dan ibu Ningsih seakan memecah lamunanku.
Emak : Ning kayanya anak kita sudah saling kenal , "mereka berdua saling senyum mengarah kepada kami".
Putri : Mama, iniloh yang adek ceritain ke mama , pria yang minjemin payung ke adek. "bisik Putri"
Ibu Ningsih : Iya nih , gak repot repot lagi kita ngenalin mereka , oh iya nak Ali, ibu titip putri ya ... ibu dan emakmu mau ke parkiran mobil nemuin abahmu dan ayahnya putri.
Ali : iya bu "jawabku lirih"
Fachri pun ikut pergi meninggalkan kami berdua.
Fachri : Li , Gue kayanya keparkiran juga deh, mau PDKT ama Calon Mertua, Hehehe.
Ayo Nia kita kedepan nyusul emak keparkiran, Nia pun mengiyakan ajakan Fachri.Nia : Assalammulaikum Mas
Ali : Walaikumsalam dek, hati hati inget pesen mamas yang tadi ya, kalo dia macem macem hajar aja.Fachri mengacungkan jempolnya " Santai kakak ipar, gue anak baik baik kok "
Tinggallah kami berdua berdiri disamping laboratorium kampus.
Ali : Put, kamu apa kabar ?
Putri : Baik bang, abang sendiri gimana, oh iya maafin putri ya bang gak sempat pulangin payung abang.
Ali : Alhamdulillah, iya gak apa apa, harusnya abang yang minta maaf udah kurang ajar nawarin payung ke orang yang gak abang kenal.
Putri : Hehehe, untung aja ada abang kemaren, kalo enggak entah apa yang terjadi sama aku.
Kami berdua asik ngobrol, tertawa, bercanda seakan sudah lama kenal dan saling tukar contact telephone.
Tiba tiba handphoneku berbunyi, ternyata Fachri menelpon ku, " woi kakak ipar ayok pulang kekosan, jangan lupa waktu mentang mentang ngobrol ama cewek ".
Iya bangke "jawabku" dan putri tertawa kecil.Kami pun menuju parkiran mobil, dan setelah tiba disana ternyata keluarga kami masing masing sudah berada di dalam mobil.
Putri : Cepet mas jalannya jangan kaya penganten, adek mau lihat film korea kesukaan adek.
Kami pun berpisah, Aku bersama keluargaku kembali menuju kosan serta Putri pulang kerumahnya yang tak jauh dari pasar induk, sedangkan si fachri yang pulang naik vespa menggerutu kecil, karena gak aku izinin boncengin Nia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halusinasi Majemuk
RomanceAku sudah bahagia sekarang. Tak perlu kau cemaskan aku lagi. Aku sudah ditemukan oleh seseorang. Yang seperti doamu dulu sebelum pergi meninggalkanku, yang akan benar-benar menyayangiku. Yang akan benar-benar mencintaiku. Kini aku telah ditemukannya...