21. Thanks

181 9 0
                                    

Aku pulang dengan perasaan yang campur aduk. Bagaimana pun ini sudah menjadi resiko untukku, semenjak aku menyetujui perjanjian itu.

Sebelumnya Karin memaksaku untuk tinggal di apartemennya sampai aku merasa baikkan. Tetapi aku menolaknya, karena bagaimana pun juga aku harus menerima kenyataan yang ada.

Dan aku telah mengatakan pada Karin, untuk tidak membahas masalah ini lagi.

Saat aku kembali ke apartemenku. Aku tidak melihat keberadaan Shin. Aku yakin saat ini dia masih berkencan dengan wanitanya.

Ohh Gosh...!!!

Setiap mengingat hal itu, hatiku rasanya benar-benar hancur.

Sebaiknya aku harus berendam di dalam bath tub untuk merilekskan pikiranku.

-

Shin kembali ke apartemenku pukul 7 malam.

Rasanya aku sama sekali tidak ingin bertemu dengannya. Tetapi aku tidak boleh bersikap kekanak-kanakan seperti itu.

Aku berusaha bersikap biasa saja di hadapan Shin.

"Kau baru pulang Shin???". Tanyaku padanya lebih tepatnya hanya basa-basi.

"Iya". Jawab Shin.

Shin pun masuk ke kamarnya.

Aku duduk di atas sofa yang berada di ruang tamuku sambil menonton tv.

Saat ini tidak ada acara yang menarik untukku, sehingga yang ku lakukan hanya menekan tombol remot tv. Mungkin hal ini di karenakan mood ku yang benar-benar kacau.

Rasanya aku ingin berjalan-jalan keluar sebentar untuk mencari udara segar.

Sebelum pergi, aku menulis pesan untuk Shin di secarik kertas dan menempelkannya pada kulkas. Meski aku tak yakin dia akan mencariku.

"Haaaaa".

Aku begitu menikmati udara malam yang dapat sedikit menghilangkan rasa sedihku.

Untuk menemaniku malam ini. Aku mampir ke mini market untuk membeli beberapa snack dan minuman.

Kaki ku sepertinya terasa lelah. Aku mencari tempat untuk duduk. Mungkin hal itu di karena kan dari tadi sore aku telah berlari di taman cukup lama bersama Karin.

Beruntung, di depanku ada bangku yang berada di sisi jalan.

Aku duduk di atas bangku tersebut sambil menimati snack dan minuman yang aku beli tadi.

"Apa ini sebuah takdir???".

Aku hampir tersedak dengan minuman yang sedang aku minum.

Saat ini James berada tepat di hadapanku.

Astaga...!! Mengapa aku harus bertemu dengannya.

"Mau apa kau kemari???". Tanyaku padanya.

Aku menunjukkan tatapan sinis yang biasa aku tunjukkan padanya.

"Kau sendiri?? Sedang apa???". Tanyanya kembali.

Ayolah!!! Untuk kali ini saja. Biarkan aku sendiri.

Aku mencoba untuk tak menghiraukannya dan kembali menikmati snack dan minuman yang ku beli tadi.

Bukannya pergi, James malah merebut minumanku dan meminumnya tanpa seizinku.

James mengambil posisi duduk di sebelahku. Dan membuatku harus benar-benar ekstra sabar di buatnya.

"Hari ini sungguh indah kan". Ujarnya.

I Hope You Love Me [FINISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang