Disuatu hari, ada seorang pria nan jangkung tinggi bernama Chanyeol sedang berdiri di halte bus di dekat apartemennya. Ia kini menggunakan jaket tebal, syal dan beanie hitam miliknya. Sambil mengusapkan kedua tangannya, ia menolehkan kepalanya sembari mencari seseorang yang ditunggunya. Setelah beberapa menit menunggu, kini dia mengulaskan senyumannya dengan lebar sambil menatap kearah orang disebrangnya.
“Sehun-ah!” ia berdiri lalu melambaikan tangannya seraya menyuruhnya untuk mendekat ke halte yang sedang Chanyeol singgahi. Saat Sehun menyebrang, tiba-tiba suatu mobil melaju dengan kencang dan menghantam tubuh sehun dengan kuat sehingga Sehun terpental sangat jauh dari tempat sebelumnya ia berdiri.
“T-tidak.. sehun-ah.. Tidak!!!!” Chanyeol pun berlari sekuat tenaga menuju Sehun yang sedang tergeletak tak sadarkan diri di tengah jalanan raya tersebut. Kini Chanyeol bergegas menghubungi pihak rumah sakit dan ia menggoyang-goyangkan tubuh Sehun. “Yak! Sehun-ah! Bangunlah kumohon” ia menepuk-nepuk pipi Sehun berharap agar pria yang berada di depannya ini terbangun. Ambulance pun datang dan segera membawa Sehun ke rumah sakit untuk menjalankan pemeriksaan.Kini Chanyeol sedang berada di rumah sakit dan memohon agar Sehun terbangun dari ketidaksadarannya itu. Setelah beberapa menit berlalu, sang dokter keluar dari ruangan tersebut lalu Chanyeol menghampiri dokter tersebut.
“Apa anda adalah saudara dari pasien ini?” tanya sang dokter kepada Chanyeol.
“Iya aku adalah saudaranya. Bagaimana keadaan saudaraku sekarang? Apakah ia baik baik saja? Apakah ia mengalami amnesia? Apa dia tidak akan mengingatku?” tanya Chanyeol sembari menatap sang dokter dengan tatapan sedih
“Tunggu untuk hasil akhir dari test ini. Sementara kau diharapkan untuk menunggu pasien tersadar agar ia tidak lupa dengan dirimu” Chanyeol kini membuka mulutnya lebar tak percaya dan matanya mulai berkaca-kaca.
“Kenapa ini harus terjadi kepadaku” Chanyeol menangis seraya masuk ke dalam ruangan dimana Sehun sedang tertidur. Kini, chanyeol mengusap-usap kepalanya dan menatap Sehun dengan dalam.
“Maafkan aku.. ini semua salahku. Seharusnya aku tidak bertengkar dengannya, Sehun-ah”

YOU ARE READING
Lie or Truth
Fanfiction❌❌❌ Warning For Boys Love ❌❌❌ This is my story's debut. At the first I'm sorry if there are typo(s) for this story. Angst, Romance, Yaoi