FOREVER MORE PT.7

2K 199 27
                                    

@ruang makan

Jongin menaruh sendoknya. "Selesai. Aku akan ke kamar." Pamit Jongin kemudian berjalan menuju kamarnya.

Ny Kim tersenyum kecil ke arah Jongin yang sudah berlalu.

Hal itu membuat Tn Kim heran. "Ada apa, yeobbo?"

"Anak kita sudah dewasa. "

"Maksudmu?"

"Ia membuat ukiran tatoo bertuliskan nama Sehun di dadanya." Jelas Ny Kim dengan bahagia berbeda dengan Tn Kim yang agak menegang.

Di kamar, Jongin menggosok-gosok dadanya berharap tulisan nista/? itu hilang. Tapi, yang ada malah terasa perih.

"Ck." Decaknya kesal.

***

Sret

Tes

"Mianhae, hyung! Kumohon, maafkan aku! Aku benar-benar tak sengaja membuka kotak itu." Ujar Chanyeol sambil merintih menahan sakit di lehernya akibat tancapan kuku Sehun.

"Kau membuatnya semakin rumit, Chanyeol! Takdirku telah kau buka!" Geram Sehun dan semakin menancapkan kuku nya lebih dalam di leher Chanyeol.

"Beratus tahun ku membiarkan nya terus terkunci dan sekarang kau malah membukanya. Kau sadar, kau membuat semuanya berantakan!"

Sret

"Arggh!!!"

Sehun menarik kukunya dan terduduk diam. "Bagaimana nanti? Ketika waktu ku tiba, apa semua akan baik-baik saja? Apakah nanti ketika aku lenyap, ia akan baik-baik saja? Atau dia akan lebih dulu meninggalkanku karena kerakusanku? JAWAB, BRENGSEK!!!"

Chanyeol terdiam. Ia sungguh menyesal telah membuka sbuah kotak di ruangan hyungnya. Awalnya ia hanya ingin membersihkan ruangan Sehun, tapi ketika melihat kotak kecil di dalam brankas tempat hyungnya menyimpan obat, ia jadi penasaran ingin tahu apa isinya.

Sehun menghela nafas berat. "Obati lukamu!" Titahnya dingin.

"Jeongmal mianhae, hyung." Sesal Chanyeol.

***

Kris memandang geram handphone nya. "Kau! Ketika aku membutuhkanmu, kenapa kau malah mati, huh? Apa aku harus memberimu nafas buatan? Haha.  Tapi maaf, aku masih normal! Ish! Aku gila!" Gerutu Kris. Orang lain melihatnya aneh.

"Ya. Kau memang gila!"

"Eoh?" Kaget Kris. "Sedang apa di sini, Sehunna?"

"Kau fikir kenapa orang-orang ada di supermarket?"

"Yang pasti bukan untuk numpang tidur." Kris melucu.

"Haha." Tawa Sehun dengan wajah datar.

Kris menggaruk tengkuknya kikuk. "Kau ingin belanja?"

"Ya"

"Kita belanja bersama, bagaimana?" Ajak Kris.

Sehun mengangguk. Kris tanpa sadar menggandeng tangan Sehun. "Ayo!"

"Tanganmu." Ujar Sehun.

Kris terkekeh. "Reflex. Hehe Sekalian belajar untuk masa depan."

Sehun melengos pergi. Kris menghela nafas. "Dingin sekali." Gumamnya lesu.

Mereka pun memasuki supermarket dan mulai belanja. Ah, sepertinya hanya Sehun yang memilih. Karena, sedari tadi Kris hanya mengikuti Sehun dari belakang.

"Kenapa membeli bir banyak sekali?" Tanya Kris.

Sehun tak menjawab. Ia masih sibuk memilih segala macam keperluan yang ia butuhkan.

FOREVER MORE - KAIHUN/KRISHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang