"Asalkan om sama tante mau memberikan restu buat hubungan Ferdi sama Ivona", Ferdi mengangkat satu alisnya.
Aku melotot.
"Ciee udah main restu-restuan nih", ayah melirik padaku dan Ferdi.
"Kalian ini masih kecil, sayang. Lebih baik kalian mikirin sekolah.", ibu tersenyum.
Ferdi yang tadinya menyunggingkan bibir, sekarang tersenyum kecut.
"Tapikan tante-- Ferdi janji kok ngga bakal nurunin prestasi Ivona.", Ferdinan memohon.
Ibu tersenyum.
"Datang dan temui Ivona saat kamu sukses nanti, nak", kata ibu.
"Aduh Ferdi, kamu malu-maluin banget sih. Masih kecil juga mau pacar-pacaran", Om Candra ngomel.
"Iya Ferdi. Belajar dulu yang bener!", kata Tante Bilqis.
"Hm OK. Ferdi terpojok.", kata Ferdinan.
Kami semua tertawa.
FERDI POV
"Duh. Gagal deh minta restu ke Tante Livera sama Om Abraham.", aku merenungkan kejadian satu jam yang lalu di balkon kamarku.
Derap langkah kaki terdengar mendekat dan sebuah tangan menepuk pundakku.
"Eh, papih. Ngagetin aja."
"Hm. Masih mikirin kejadian tadi?"
"Engga kok."
"Bohong."
"Bener"
"Ferdi, jangan coba-coba bohongin papih ya.", papih meledekku.
"Iya iya pih. Ferdi kepikiran terus."
"Saran papih sih ya, sekarang kamu harus bener-bener fokus ke sekolah kamu. Kamu harus sukses dan buktiin ke Om Abraham,Tante Livera, dan khususnya Ivona kalo kamu bisa perjuangin pendidikan kamu, juga cinta kamu"
"Widih papih. Bijak banget."
"Papih pernah muda, nak"
Aku mengangguk mengerti
❤❤
Author POV
-Senin
Hari ini merupakan hari yang ditunggu pelajar di seluruh Indonesia, karena mulai senin ini dan beberapa minggu ke depan sudah ditetapkan sebagai hari libur semester.
Keluarga Ivona memutuskan untuk berlibur ke Jepang selama satu minggu. Berbeda dengan keluarga Ferdi, mereka tengah sibuk berbenah. Rumah barunya telah berdiri. Kini saatnya mereka memindahkan barang-barang dari rumah Ivona ke rumah baru Ferdi.
Semua orang di rumah Ivona sibuk dengan urusan masing-masing. Ivona tengah merapikan pakaian di dalam koper, Mba Okta sedang memilih sepatu yang akan dipakai untuk berlibur ke Jepang. Kebetulan bulan ini merupakan musim salju sehingga mereka harus membawa sepatu boot agar kaki mereka tetap terjaga. Ibu dan ayah memasukkan barang bawaan ke dalam bagasi mobil.
❤❤
Ivona POV
"Ivona. Jangan berbenah terlalu lama", kata ibu berteriak.
Aku yang masih ada di dalam kamar segera keluar dengan menarik koper dan serta menggendong jansport mini.
"Iya ibu. Tunggu sebentar", aku pun berteriak.
"Mba, ayo. Udah dipanggil ibu", sambungku.
"Udah ah santai ae. Lagian kita berangkat ke Jepang kan Selasa sore. Sekarang masih Senin pagi", jawab Mba Okta.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Junior High School Story
Fiksi RemajaThis Monday!. Kringg... Alarm doraemonku berdering menandakan pukul 5. Aku segera bangun dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk berwudhu karena sekarang sudah waktunya shalat subuh. Namaku 'Ivona Zahrah' . Hari ini adalah hari pertamaku menjadi...