Everything

18 1 1
                                    

Pagi yang indah untuk memulai aktivitas di hari Minggu, hari libur dari pekerjaan-pekerjaan yang melelahkan, yang membuat berat badan Yulhi berkurang derastis.

Bagaimana tidak selama 6 hari dalam seminggu, Yulhi sibuk mengurusi urusan orang lain, mencari berita atau lebih khususnnya mencari satu buah foto untuk dijadikan trending topic setiap harinya.

Makan 2x sehari bahkan tidur hanya 4-5jam per harinya. Hidup dan pekerjaan yang penuh dengan penderitaan.

Hari Minggu ini Yulhi akan habiskan dengan tidur sepanjang-panjangnya dan makan sebanyak-banyak, buat ningkatin energi besok hari dan 5 hari kedepannya.

--

Tiba-tiba ponsel Yulhi yang ada di atas nakas berdering bertanda ada seseorang yang menelponnya. 2x dia menelpon baru di angkat.

"Yulhi: Wae?? (Kenapa?)"

Dari nada suara Yulhi, Sanha sudah mengetahui bahwa anak ini tidak mengetahui apa yg sebenarnya terjadi.

"Sanha: Yeoboseyo?? Neo Oddiya?? Pallinawa Jigeumen!!
(Hallo? Dimana kamu? Cepat datang kemari)"

Yulhi kaget, kenapa Sanha pagi-pagi telpon? Something wrong?

Sanha adalah kakak seniornya sekaligus teman kantor Yulhi yang usianya berpaut 1 tahun, jadi pantas di panggil eonni oleh Yulhi.

"Yulhi: Kalem ajah kenapa? Pagi-pagi udah teriak-teriak kayak eomma bagunin anaknya sekolah."

Karena respon dari Yulhi, Sanha lebih yakin bahwa Yulhi tidak tau tentang semuanya.

"Sanha: Diem!! Sumpah ini gawat banget, cepetan kemari!!"

Apa yang sebenarnya terjadih sih sampe seorang Sanha rela bangun pagi-pagi gini? (Dalam benak Yulhi)

"Yulhi: Iya kenapa eonniku tersayang??"

Yulhi mulai bete sama orang ini, pengen dimakan hidup-hidup kayaknya!!

"Sanha: Pokoknya loe datang kesini, baru gue kasih tau apa yang sebenarnya terjadi!"

tiitiitiitttt

Belum sempat Yulhi menjawab,ehh telponnya di matiin.

"Dasar eonni aneh, gaje banget pagi-pagi!" Teriak Yulhi dari tempat tidur.

Berat rasanya membangunkan tubuh Yulhi dari kasur hangat ini, kalo bukan gara-gara Sanha, mungkin Yulhi bangun kalo matahari udah berada di puncak tertingginya.

09.17 AM

Selesai membersihkan diri, dari kuman-kuman yang menempel, Yulhi langsung ganti baju, baju yang cocok untuk musim panas ini.

Yah musim panas yang membuat Yulhi pengen berlama-lama di dalam air dingin, sedingin-dinginnya kalo ada.
Hahaha

Sarapan Yulhi ala-ala british, makan sepotong roti dan minum segelas susu dingin. Walaupun sebenarnya belum kenyang, tapi dipaksa harus menghemat sampai uang bulanannya dikirim dan gajinya di bayar, karena ini sudah berada di akhir bulan, jadi uang dan makanan makin menipis.

Yah sebenarnya setiap bulan Yulhi selalu di kirimin uang jajan sama eomma dan appanya, bahkan oppanya mengirimkan uang buat Yulhi. Yulhi tergolong orang yang nggak mau buat orang susah, jadi pas kuliahnya selesai dia mulai hidup mandiri. Tapi bukannya mandiri tapi makin nggak bisa lepas dari kasih sayang orangtuanya. Setiap bulan eommanya selalu datang ke apartemen membawahkan makanan untuknya.

Menjadi anak bungsu perempuan yang di sayang oleh semua anggota keluarga, dan juga mempunyai satu orang kakak laki-laki yg tampan dan mempunyai pekerjaan yg mendapatkan predikat seorang "Dokter Muda" di usia 24 tahun yg bernama "Kwon Yulseo" , yang seharusnya di banggakan oleh seorang Yulhi.

11.00 AM

Yulhi sampai di apartemen Sanha.

"Annyeong!" Sapa Yulhi kemereka berdua.

Di apartemen Sanha, sudah ada Hinhan.

Hinhan adalah sahabat karibnya Sanha, yg katanya udah dari jaman jadi zigot. Hehehe

"Ada apa eon?? Kok sampe bela-belain bangun pagi buat nelpon aku?" sambil duduk dekat Sanha dan Hinhan.

Aku mulai bertanya, apa yg sebenarnya terjadi? Karena dari mimik muka mereka tidak memancarkan hal-hal yg sangat penting untuk di beritahukan kepadaku.

TBC

HAPPY READING ~~

Protect YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang