Oh every time I see you
Geudae nuneul bol ttaemyeon
Jakku gaseumi tto seolleyeowa
Nae unmyeongijyo
Sesang kkeutirado
Jikyeojugo sipeun dan han saramZella tersenyum kecil saat menyadari lagu yang saat ini diputar merupakan salah satu lagu kesukaannya, "Mantap, Qa." ia mengacungkan jempol sambil mengedipkan mata jahil kepada Alqa, "aku padamu" sambungnya sambil menahan tawa.
"Sarap." Alqa.
Hahahha. Zela cekikikan dalam hati "jogeum meolli uri dorawattjiman, jigeumirado nan gwaenchanha." Zella tiba-tiba terhanyut mengikuti duet Chen ft Punch tersebut. Sesekali ia tertawa geli, mengingat kembali drama Korea favorite-nya ini; Descendants of the Sun.
Padahal hampir satu tahun berlalu jam tayang DOTS telah selesai. Tapi, entah kenapa setiap mendengar soundtrack drakor tersebut, Zella masih saja selalu terbayang-bayang setiap adegan demi adegannya. Dan sialnya ia masih baper.
Waktu itu episode terakhir, ia bela-belain live streaming walaupun tanpa subtitle. Padahal saat itu lagi UAS, alhasil Zella diceramahin oleh bibinya mati-matian karena bukannya belajar, ia malah asik nonton drama Korea. Setelahnya ia nangis di kamar. Bukan, bukan nangis akibat kena marah. Melainkan karena dramanya tamat, sarap memang. Itulah Zella.
Gila, alay, berlebihan, baperan. Itu komentar orang-orang tentang Zela. Tapi, ia tak ambil pusing. Toh ini hidupnya, tau apa mereka tentang dia? Mereka ngga tau aja perasaan betapa menyenangkannya saat menatap oppa-oppa-nya.... ah molla, ngga bisa dijelaskan.
"Jadi kangen mantan."
Alqa yang tadinya sibuk memainkan handphone-nya, kini menatap Zella curiga. "Dua hari yang lalu, lo nangis putus dari Alfi. Dan sekarang lo bilang, kangen. Jangan gila."
"Bukan, bukan Alfi."
"Lalu?"
"Joong Ki, oppa. Hehe."
"Joong Ki, oppa," ulang Alqa, dengan nada kesal. Lalu beranjak meninggalkan Zella.
"Kemana?"
"Ganti baju."
Saat ini mereka tengah berada di cafe tempat Alqa bekerja. Seperti yang tadi Alqa bilang, ia akan ganti baju. Ini berarti pekerjaannya telah selesai dan siap untuk pulang, mengingat sekarang sudah jam 9 malam. Satu jam lagi cafe tutup.
Ini bukan pekerjaan tetap Alqa, tapi bukan juga paruh waktu. Zella biasa menyebutnya kerja suka-suka. Mengapa? Karena yah gitu, semuanya suka-suka Alqa. Mulai dari jam kerja, hari kerja, seragam yang digunakannya saat kerja, dan pekerjaan apa yang akan ia lakukan. Terkadang ia jadi waiters, kadang juga bernyanyi, sesekali menjaga kasir, pernah juga menjadi koki; kalau Zella yang minta. Dan hari ini ia menjadi waiters, sebenarnya Alqa biasanya ngga menggunakan seragam cafe, tapi hari ini ia menggunakannya. Tanpa alasan.
Ngga ada yang marah? Siapa juga yang berani marahin anak pemilik cafe yang keras kepala itu, terlebih dengan semua pesonanya yang mampu membuat pengunjung cafe ramai.
"Heh, nyet. Balik." Zella terperanjat dari lamunan pendek-nya, menatap Alqa sekilas yang telah siap. "buruan."
"Oke, kajja!"
===
Libur semester telah selesai, menurut jadwal, hari ini masa kuliah aktif semester genap akan dimulai. Zella sangat semangat memulai hari ini, padahal saat SMA kemarin ia tak akan segan-segan mengirim surat izin 'sakit' kepada wali kelasnya. Tentu saja itu semua bohong, hanya akal-akalannya karena masih enggan berpisah dengan liburannya. Namun sekarang sudah tidak lagi, tidak terlalu sering lebih tepatnya.