Kuperkenalkan Kau Pada Luka

Pergi tanpa kata

Teraca sangat lucu bukan?
Ketika seseorang memperlihatkan punggung yang berbalik menjauh
Memilih untuk berhenti saling berbicara
Dia seenaknya pergi
Tanpa alasan
Tanpa penjelasan
Tanpa pamit
Tidak ada satupun kata yang terucap
Kamu meninggalkan seakan itu hal yang mudah dan biasa
Seakan lupa jika aku adalah seorang perempuan perasa yang kamu beri harapan semu.

Pun tak ada yang bisa ku lakukan selain menatap mu pergi, membiarkanmu mencari kebahagian yang lain. Jika memang aku tak mampu menjadi alasan kamu tetap disini maka mungkin benang merah tak saling mengikat jari kelingking kita.

Aku memang bukan orang yang pantas kamu perjuangkan, apa dayaku ketika Rasaku tak sebesar rasamu. Menyalahkan takdir pun rasanya tak mungkin. Dipaksakan pun aku yang akan kesakitan sendiri.

Jadi pergilah, setidaknya kita pernah mencoba meski diujung jalan tak dapat bersama, cari kebahagaianmu meski tak ada aku di dalamnya. Aku hanya berharap waktu dapat menghilangkan segala jejak rasa yang tak pernah usai.

Terimakasih pernah menjadi alasan aku untuk menjadi lebih baik setiap harinya, berjuang. Kita hanya diperkenalkan untuk saling mengenal dan bukan dua orang yang diberi ijin untuk menciptakan happy ending pada garis waktu yang sama.