CHAPTER 5

30 5 0
                                    

"Satu, dua, tiga" ucap dokter memberi instruksi kepadaku

"Laser itu sangat terang sekalu sehingga orang buta bisa merasakan dimana laser itu berada" ucapku dalam hati

Andrean menjalani operasi nya tidak terlalu lama, karena ada tahap tahap dalam pengobatannya, ia kini sedang berada di atas kasur pasien berwarna abu-abu kegelapan dengan mata yang selalu mengarrah ke laser yang super duper terang itu. Operasi Andrean tidak hanya itu, habis menjalani proses melaser ia harus menunggu kurang lebih 2 minggu untuk menyelsaikan tahap-tahap berikutnya. Ia tetap percaya bahwa penyakitnya akan sembuh.

Setelah pelaseran selesau Andrean yang membawa tongkat dan Putri yang memakai sepatu hak yang tidak terlalu tinggi pulang kerumah, dengan waktu tempuh yang sama ketika mereka pergi tadi. Sesampainya dirumah Andrean berterima kasih kepada Putri untuk hari ini, dan Andrean langsung menuju ke kamarnya untuk beristirahat sejenak.

***
Dua minggu kemudian

Andrean hari ini ini akan menjalani pengobatan ke rumah sakit waktu itu, bersama Putri. Andrean memanggil Putri dan langsung pergi memakai mobil seperti biasa. Di dalam mobil ada sedikit perbincangan antara Putri dan Andrean

"Put, hari ini ngapain aja disana?" tanyaku langsung kepada putri yang sedang mengendarai mobil

"Aku tidak terlalu tau Andre, kalo nggak salah sih pas aku tanya dokter nya kemarin ada yang mau ditetesin ke mata kamu" jawab Putri dengan nada yang sedikit ragu

"Baiklah Put" ujarku singkat

Sesampainya di rumah sakit, Andrean dan Putri langsung menuju ruangan dokter dimana tidak terlalu jauh dari pintu masuk rumah sakit. Mereka langsung bertemu dokter karena sebelumnya Putri sudah membuat janji bersama dokter sehinnga proses nya bisa cepat. Lagi lagi Andrean tidur diatas kasur pasien itu. Tak lama dokter meneteskan sesuatu ke dalam mata Andrean sehingga mata Andrean merasa sedikit pedih layaknya luka diberi alkohol. Setelah pentetesan ini Andrean harus menjalani proses selanjutnya, waktu yang diberikan dokter 5 hari saja untuk kembali lagi kesini dan melakukan pengobatan. Setelah itu, mereka pulang karena Putri ada pertemuan seminar di gedung yang berada di daerah desa nya. Andrean tidur di mobil sementara Putri menyetir sambil mendengarkan lagu dari radio mobil. Sesampainya di  rumah, Andrean langsung melanjutkan tidurnya dan Putri bersiap-siap untuk pergi seminar.

                          ***

Putri sambil menyetir mobil sedan nya menuju gedung untuk menghadiri seminar, sambil berpikir tentang Andrean, layaknya seorang pahlawan selalu berjuang tak pernah menyerang. Putri sekarang sambil mendengarkan lagu "diam-diam suka" di dalam mobilnya, dan tak henti memikikan Andrean, mungkin saat ini aku sudah-

Critt.. Ban mobil terhenti sehingga lamunan Putri menghentikan mobilnya dan terbuyar lamunannya. Ada seorang anak kecil yang berlari hampri tertumbur olehnya. Untung tidak ada apa-apa, dan ia melanjutkan perjalanan nya dengan lebih hati-hati.

Disini Andrean, terbangun dari tidur tanpa ada aba-aba, ia langsung terpikir tentang Putri, dan langsung membayangkannya, Putri sosok yang suka membantu, dan sangat baik seperti ayahnya, Putri selalu bertanggung jawab. Sejak waktu "kami" dudk di pondok dekat sawah, Aku tak tahu apa yang kurasakan, aku tak mengerti apa isi yang terukap dalam hati ini.

"Andrean... Ayo makan dulu" jerit Dinda dari jauh

Terbangun dari lamunan Andrean menjawab langsung dengan sigap "oke"



Life Is ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang