Raisa membuka matanya di pagi hari, alangkah terkejutnya dia saat melihat jam di dinding yang sudah menunjukan pukul 06:30 pagi, setelah itu ia bergegas masuk ke dalam kamar mandi dan memakai seragamnya lalu bergegas turun ke lantai bawah.
Tibanya di lantai bawah ia melihat mama,papa,dan adiknya yang sedang sarapan pagi
" ma, kenapa gak bangunin aku sih?" Kata Raisa sambil mengerucutkan bibirnya
"mama udah bangunin berkali-kali kamunya aja yang susah dibangunin"kata Mama
Lalu Raisa langsung lari menuju garasi dan langsung menaiki mobilnya walau sebelumnya mama sudah berteriak untuk menyuruhnya sarapan terlebih dulu, tapi Raisa tidak mengindahkannya
Raisa hanya menjawab dengan "nanti aja di sekolah, sekarang aku udah terlambat"
Sesampainya di sekolah ia langsung memasuki gerbang sekolah yang hampir ditutup oleh satpam, saat ia inggin memarkirkan mobilnya tiba- tiba ada mobil lain yang merebut tempat parkirnya, kalau masih banyak tempat parkir yang tersedia ia pasti langsung memarkirkan mobilnya di tempat lain tapi sekarang yang tersisa hanya tempat itu.
Lalu ia berteriak kepada sang pemilik mobil "woi gue duluan"
saat melihat siapa yang turun dari mobil itu wajah Raisa jadi semakin kesal karena pemilik mobil itu adalah Dalvin temannya dari sejak SD yang dari dulu selalu mengganggunya
"Cari aja tempat parkir yang lain!" Teriak Dalvin
"Masalahnya tempat parkirnya udah penuh semua!" Balas Raisa
"yaudah itu sih derita lo" jawab Dalvin tidak peduli dan langsung pergi meninggalkan area parkir
"Sialan tuh anak" Maki Raisa
***
Dengan larinya yang terburu-buru raisa melewati koridor yang sudah sepi karena semua siswa sudah masuk ke kelasnya masing-masing, lalu Raisa langsung memasuki kelasnya yaitu kelas 11 Ipa 2 ternyata didalam kelas sudah ada Bu Devi yang sedang mengajar
"Maaf bu saya terlambat" kata Raisa berusaha mengatur nafasnya
"Ya sudah tidak apa-apa kali ini saya maafkan, sekarang kamu duduk di bangku kamu" balas Bu Devi
"Terima kasih Bu"
Lalu ia duduk di kursinya yang berselahan dengan temannya Rayna,sedikit info saja, Rayna itu adalah teman Raisa sejak SD, jadi jangan heran kalau Rayna sudah mengenal sosok Dalvin juga lebih jauh
"Kenapa lagi lo telat?" Tanya Rayna
"Bangun kesiangan lagi gue, apalagi tadi diparkiran tempat gue diambil sama si Dalvin, padahal gue duluan yang liat tuh tempat" kata Raisa sambil cemberut
"Terus lo parkir dimana?"
"Gue terpaksa parkin di parkiran khusus guru"
"ooh"
***
Suasana kantin sangatlah ramai seperti biasanya saat jam istirahat dan jadilah ruangan terasa agak pengap
Raisa dengan sabarnya mengantre untuk membeli makanan yang ia inginkan hingga seseorang menyelak antreannya seenak jidat
Tanpa ragu Raisa keluar dari antrean dan langsung menghampiri orang tersebut
"Heh bisa tertib gak lo? Antre dong, jangan seenak jidat nyelak aja, lo kira enak ngantre lama abis itu ada orang gak tau diri malah ntelak antrean?"
Dalvin menaikan sebelah alisnya "Gak apa-apa kan kalo gue duluan?" Tanya Dalvin pada para murid yang sedang mengantre
Semuanya terdiam, seperti ada sebuah tembok besar yang membatasi keinginan mereka untuk menentang Dalvin
"See? Mereka gak keberatan, jadi sekarang mending lo balik ke antrean lo" Ucap Dalvin
Rasanya emosi Raisa sudah naik ke ubun-ubun sekarang "Gue tau Mama lo kepala sekolah di sini, Kakek lo pendiri sekolah ini, tapi lo gak bisa seenaknya! Kalo bukan karena kedudukan orangtua lo di sekolah ini, lo gak ada apa-apanya, Vin" Raisa pergi meninggalkan kantin, rasanya ia susah kehilangan nafsu makannya sekarang
Bella, Rayna, Lia, Fira dan Farah yang melihat itu pun ikut keluar dari salam kantin, sedangkan Dalvin berdiri terdiam seraya memikirkan kata-kata dari Raisa yang cukup memohoknya
***
Baru pertama kali nulis cerita di wattpad jadi maaf kalo ceritanya agak aneh 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hurts
Teen Fiction(COMPLETE) (Still revision, so i'm sorry for some chapters that are still weird or something...) I didn't know how to loving someone, until I met her Dalvin Alvaro Smith I'm so afraid to fall in love, because I thought love will make me hurt, until...