Assalamualaikum.
Kata katanya berantakan dan gaje.
Harap maklum ya karena Authornya masih pemula.
Happy reading..
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -Disinilah Aila berada. Di depan sebuah rumah mewah berlantai tiga yg beralamat Jl. Garuda no 06, Bandung. Rumah orang tua Rizaldi Adrian. Dikatakan rumah orang tua Aldi, karena Aldi sudah punya apartemen pribadi. Dia ditugaskan untuk tinggal disini sementara karena saat ini orang tuanya sedang bepergian keluar negeri untuk keperluan bisnis. Papanya seorang Direktur perusahaan besar di Amerika. Oleh karena itu beliau sering pebergian keluar negeri.
Dengan langkah ragu, Aila berjalan menuju pintu utama yg subhanallah besarnya. Aila kemudian memencet bel yg terletak disamping pintu.
Setelah pintu terbuka, muncullah aura dingin dari sosok Aldi.
"Masuk." Ucapnya."Ya terimakasih. Hmm, yg lain mana?"
"Belum pada datang. Duduk."
Dg gugup, Aila duduk lalu mengelurkan handphonenya. Kemudian Aila membuka aplikasi line untuk mengabari Risya.
Aisha Aila : Assalamu'alaikum, Risya kamu dimana? Aku udah di rumah Aldi. Cepetan kesini.
Risya. : Waalaikumsalam. Ia ini aku udah dalam perjalanan Ai. Kamu kenapa? Kamu gak lagi sakit kan Ai?
Aisha Aila : Nggk Sya. Masalahnya disini aku cuma berdua sama Aldi. Anak yg lain juga belum datang.
Risya. : Mereka belum datang? Ko' bisa sih? Sebenarnya jadi gak sih yg mau kerja kelompok?
Aisha Aila : Gak tau deh. Yang penting kamu cepat kesini. OK.
Risya : OK
Aila pun menaruh HPnya kembali kedalam tasnya. Rencananya Aila, Risya, Iva, Revan dan Aldi akan kerja kelompok. Tapi sudah lebih 15 menit dari waktu yg dijanjikan, Risya, Iva dan Revan belum datang.
Tak lama kemudian, mereka akhirnya datang. Segera mereka menyelesaikan tugas kelompok mereka sambil sesekali bercanda. Setelah semuanya beres kemudian mereka pamit pulang pada Aldi yg hanya dibalas anggukan olehnya.Sementara itu, Aila dan Risya sedang menunggu ayah mereka untuk pulang. Iva dan Revan sudah pulang sejak tadi. Disisi lain, Aldi mengeluarkan mobilnya untuk mengantar kedua temannya karena hari sudah mulai gelap.
"Ayo aku antar." Nada datar terasa saat Aldi mengucapkannya.
"Eh, em gak usah Aldi makasih. Kami nunggu ayah aja." Tolak Aila dg halus.
"Gak papa. Ayo cepet."
"Yaudah. Ayo Ai naik aja dia gak bakal nyerah sebelum kita setuju. Dia itu sangat keras kepala." Ucap Risya yg hanya ditanggapi Aldi dengan memutar bola matanya.
"Hm, yaudah deh. Lagi pula sudah sore. Ayo Sya." Ucap Aila sambil memasuki mobil Aldi.
Hening. Itulah yg terjadi didalam mobil. Tidak ada yg berani memulai obrolan. Sampai...
"Dimana?" Tanya Aldi pada Aila dan Risya.
Sementara itu, Aila memandang Risya dengan kerutan di dahinya pertanda ia tak paham.
"Rumahku setelah kedai kopi itu. Berhenti saja disitu." Jawab Risya.
Kemudian mobil berwarna hitam itu berhenti didepan kedai kopi yg dimaksud Risya. Seketika itu, kerutan di dahi Aila sudah menghilang tanda ia paham sekarang. Sedangkan Risya turun dari mobil.
"Terimakasih ya Aldi. Assalamu'alaikum Aila."
"Waalaikumsalam." Balas Aila sedangkan Aldi cuma menganggukkan kepalanya.
Aldi lalu melanjutkan perjalanan. "Dimana?" tanyanya lagi.
"Rumahku setelah butik itu." Balas Aila.
Kemudian Aldi menghentikan mobilnya di depan rumah mewah setelah butik lalu Aila turun.
"Terimakasih banyak Aldi. Maaf sudah merepotkan."
"Hm."
Aila turun sementara mobil itu kembali melaju. Aila memasuki rumah mewah berlantai 2 itu dengan rasa letih dan lapar. Segera saja dia menuju dapur ketika mencium aroma wangi yg membuat perutnya semakin keroncongan.
"Aish sudah pulang?" Tanya bunda yg waktu itu sedang memasak.
*perlu diingat, kalau disekolah Aish dipanggil AILA. Kalau dirumah berubah dipanggil AISH. Gak tau juga sih kenapa. Cuma tiba tiba aja terlintas di otakku.*
"Ia Bunda." Ucap Aisha sambil mencium punggung tangan Bundanya. "Nda, Aish lapar. Boleh ya Aish ganti bajunya nanti. Sekarang Aish mau makan dulu." Rengek Aisha pada Bundanya. Aisha memang selalu manja pada Bundanya.
"Gak boleh Aish. Sekarang Aish mandi dulu baru boleh makan. Aish udah sholat ashar belum? Ini udah mau maghrib lho."
"Kan Aish lagi udzur Nda. Yaudah deh Aish mandi dulu."
Aisha langsung masuk kekamarnya untuk mandi. Setelah siap, Aisha keluar kamarnya dan menuju kekamar sebelahnya, kamar dek Farza.
Setelah sampai di kamar Farza, dia melihat adiknya itu sedang berkutat dg laptopnya untuk mengerjakan tugasnya. Walaupun Farza masih kelas empat, tapi dia sudah mahir menggunakan komputer."Dek." Ujarnya sambil menepuk bahu Farza.
"Ih Kakak ngagetin aja. Ada apa Kak?" Balasnya. Tapi dia sama sekali tidak menoleh.
"Kebiasaan. Kalau udah berurusan sama tugas sampai lupa makan. Ayo turun Dek. Ayah sama Bunda udah nunggu kita di bawah."
"Yaudah aku ganti baju dulu."
"Jangan bohong ya. Kakak tunggu lho." Ucap Aila
"Iya Kakakku yg manis."
Aisha pun turun kebawah menghampiri Ayah dan Bundanya yg sudah mulai makan. Aisha melangkah menuju kursi didepan Bundanya. Tak lama kemudian Farza datang dan duduk di kursi yg ada disamping Bundanya. Sebenarnya kursi yg Aisha tempati adalah kursi Kakaknya. Tapi berhubung Kakaknya sedang tidak ada, jadi Aish-lah yg menempatinya.
Merekapun memakan makanan mereka dalam diam. Karena Ayahnya tidak suka kalau mereka makan sambil berisik.Setelah makan Aisha dan Farza pamit untuk pergi kekamar mereka karena mereka harus belajar yg ditanggapi Ayahnya dg anggukan. Merekapun pergi kekamar masing masing.
Setelah belajar, Aisha mengganti bajunya dg baju tidur lalu tidur karena hari telah laru. Begitu juga dg Farza, Ayah, dan Bundanya.***Bersambung***
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisha Ailani Arka
أدب المراهقينAisha Ailani Arka, Cewek Cantik Berbudi Luhur Dan Berprilaku Baik Jatuh Cinta Pada Seorang Pangeran Es Yg Tak Mudah Untuk Mencairkannya. Dia Rizaldi Adrian.