"His heart was frozen no longer, but this was not from healing. He simply did not know where it had gone,"
Dari luar menara terlihat tumpukan batu bata hitam rapi yang sangat tinggi, terpasang bersama-sama dalam formasi bola. Terlihat sebagai bangunan tertinggi di kota ini. Memberi kesan bahwa pemiliknya adalah orang yang sangat kaya dan tidak ada seorangpun yang layak akan waktu nya.
Tidak seperti gedung yang lain, gedung ini tidak menampilkan nama atau tanda di depan, tidak ada kata penunjuk untuk orang orang yang lewat. Karna mereka tidak membutuhkannya. Hanya ada satu simbol yang sangat besar di atas pintu gedung, lambang yang berwarna hitam, silver dan merah, penambah warna untuk menunjukan burung phoenix. Dan jika orang orang yang lewat berhenti dan mengamatinya, mereka akan membaca sebuah kalimat tebal berbahasa latin "Semper virtutis mereatur" satu tatapan terhadap simbol tersebut dan semua orang akan tahu nama gedung ini.
Semua orang didunia ini mengetahui lambang keluarga Lachowski.
Aku menatap lambang kebanggaan diatas itu dan tidak bisa menghilangkan perasaan merinding yang menjalar di sepanjang tanganku. Untuk sejenak aku berpikir untuk kembali ke apartemenku yang aman dan tidak pernah keluar lagi. Ini pertama kalinya bagiku menginjakkan kaki ditempat yang sangat begitu asing. Aku takut, sepertinya itu adalah satu satunya kejujuran yang kukatakan. Dan aura hitam yang menjalar diseluruh gedung inipun sepertinya tidak menambah keyakinanku.
Ini terakhir kalinya aku akan ketempat ini, janjiku.
Mengambil napas dalam dalam, akupun mengusir segala ketakutanku. Mengangkat dahiku dan berjalan dengan penuh percaya diri menuju pintu kaca yang sangat besar.
The Olympics Tower, seperti yang semua keluarga Lachowski punya, menampilkan extravagansa di segala tempat. Kau mungkin berpikir mungkin seperti orangnya yang cuek dan tidak tahu diri, gedung ini akan menampikan kesederhanaan atau apalah. Tapi tidak, the Lachowski harus mempunyai yang paling the best di semuanya, mereka menginginkan yang paling besar, paling berbeda, luar biasa. Lupakan kesederhanaan, kita cukup kaya, mari membuat gedung paling indah di dunia!
Brengsek.
Segera setelah aku berada didalam, aku berpura pura mengetahui kemana aku akan pergi. Aku menghindari segala tatapan orang orang. Aku masuk ke salah satu lift dan menekan tombol ke lantai tertinggi. Aku tidak tau itu lantai yang benar atau tidak, tapi biasanya boss berada di lantai tertinggi kan?
Aku tidak pernah bersungguh sungguh berpikir banyak tentang warisan Lachowski. Aku hanya mengetahui sedikit kalau bisnis Lachowski menguasai semua aspek.
Namun saat aku menunggu di lift, aku tidak bisa menghentikan imajinasiku yang membayangkan apa jadinya dan begitu mudahnya hidupku ketika aku tetap bersamanya dan menikah dengannya. Aku akan mempunyai seluruh uang didunia ditanganku. Aku bisa membuat segala projek yang kuinginkan untuk membantu orang orang orang yang membutuhkan. Aku bisa menambah badan amal untuk kesetaraan wanita, hak asasi binatang. Aku bisa melakukan lebih banyak dan membuat perubahan besar.
Lalu aku mengingat pilihanku saat itu dan betapa brengseknya Leo saat ini. Seketika akupun menghilangkan pemikiran aneh aneh tersebut dan merasa jijik dengan diri sendiri. Ini adalah pilihanku saat itu dan aku harus bertanggung jawab atas pilihanku. Leonardo Lachowski adalah diktaktor setan yang akan melakukan apa saja untuk mendapatkan yang ia inginkan, yang anehnya di sanjung dan dikagumkan oleh semua orang di dalam prosesnya. Tapi bagaimanapun juga sepertinya memang benar, Ia adalah ular, ia adalah seorang perayu yang akan membawa ke kematianmu.
Akhirnya liftpun terbuka dan aku berjalan keluar. Aku tidak menemukan siapapun di lantai ini dan membuat penyelundupanku semakin mudah. Walaupun aku sangat penasaran, Aku tidak ingin berhenti dan mengamati keanehan disekelilingku. Bisa saja kan ada jebakan yang menungguku?
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Hell
RomanceAda begitu banyak hal yang ingin kukatakan, Namun tidak ada sepatah katapun yang mampu keluar dari bibirku. Mataku ingin menangis, meneteskan air mata yang tak kunjung turun, Namun hanya rasa hampa yang memenuhi ruang kosong dalam diriku. Di dalam h...