Sayang...
rinduku kian membentang
akarnya merayap ketangkai langit menantimu pulang
sesekali ia menengok ke belakang
mungkin saja kabut silam menghalangi jarak pandang
atau memang rindumu telah tertawan
Sayang...
makin hari menanti
rinduku semakin basi
baunya pun yang dulu bak aroma melati
kini bagaikan membusuk di hati
Jarak ini membuat rinduku kadaluarsa
kadarnya semakin mengurang tak seperti biasa
tiap partikelnya semakin mengering
nilainya menyusut di telan hening
Bila esok engkau kembali
carilah rinduku di antara gundukan tanah ini
di bawah tulisan batu nisan yang sunyi
disana tertanam rinduku yang tak kau ketahui
yang tak terhitung bilangan hari
"Juan Al-Gibrani"
YOU ARE READING
AKSARA DI LANGIT JINGGA
PoetrySebuah kumpulan bahasa hati yang terangkai menjadi sebuah intuisi dalam puisi. baitnya sederhana karya dari seorang anak pinggiran sebuah desa.