GADIS FILOSOFI BAGIAN 4

336 57 10
                                    

Seminggu hampir habis. Buku yang selalu menjadi diskusi kami telah selesai ku baca. Aku paham dengan jalur ceritanya. Mengajarkan setiap orang untuk tidak menyerah dan bertanggung jawab pastinya. Ku lepas kaca mata ku perlahan, dan mengusap wajahku pelan. Bunyi detik jam yang senantiasa menemaniku terus beringiran seirama. Ku lirik kalender di depan mejaku.

"besok aku akan menemui gadis filosofi itu.., apapun hasilnya, aku pasti bisa menjelaskannya!"

"hai, gadis penghayal..!" sapa seorang wanita sambil mengusap rambutku. Dia tersenyum sumringah dan duduk di depan ku. Aku menatapnya datar. Walau sebenarnya jantung ku berdegup kencang dengan perlakuannya.

"jadi.. bagaimana?" tanyaku

"apanya?"

"perjanjian masih berlaku kan?"

Dia lalu tersenyum lembut dan mengangguk. Aku menghela nafas sejenak

"manusia itu egois. Bukan, semua mahluk itu egois. Saat kita tercipta, apapun bentuknya, apapun talentanya, dan apapun masa depannya, kita dari dulu sudah membawa sifat untuk bertahan hidup. Itu mengapa setiap manusia egois. Termasuk seorang pahlawan. Ia mempunya sifat keegoisan yang sangat tidak mungkin untuk di keluarkannya. Dari buku ini, dia jenuh sebagai pahlawan. Dia lelah dipersalahkan dan dia lelah menyelamatkan orang-orang yang hanya mementingkan diri sendiri."

Aku menatapnya . ia lalu memberikan seulas senyum tanda dia mendengarkannya dengan baik.

"dia sadar akan kekuatannya yang tidak bisa dipungkirinya. Jika saja dia manusia, dan mungkin ada orang lain yang berada di posisinya, mungkin dia sama egoisnya dengan manusia lainnya. Tapi ia mengerti satu hal, jika ia egois dan mementingkan dirinya sendiri, maka dia akan sama saja seperti penjahat. Tidak di pungkiri, bahwa setiap mahluk juga mempunyai satu sifat yang tak akan pernah hilang. Menolong."

"lalu intinya? Pembukaanya kepanjangan Ve-ran-da!"

"ish, dengar dulu.. aku tak kan bisa memberikan intinya padamu jika tidak ada asal usulnya!"

"baiklah.. baiklah.. dengan sabar aku akan mendengarmu gadis penghayal~"

"bahkan seorang pecundang pun sebenarnya punya sifat itu. Kita di lahirkan dengan dua sifat itu. Tapi seperti filosofi permen karet mu, kita di tempa dengan berbagai cara. Setiap mahluk di beri kesempatan untuk menjadi pahlawan atau pecundang. Meskipun kita memilih, sebenarnya kita semua pahlawan di setiap cerita hidup kita masing-masing. Tapi sisi pecundang itu tak akan hilang kinal!"

"kenapa begitu?"

"karna rasa egois dari rasa takut. Rasa takut itu yang selalu menjadi bukti, bahwa setiap mahluk di bumi ini adalah ciptaan Tuhan."

Ia memandangku lekat. "teruskan.."

"yah intinya begitu, mau kita anggap seorang pahlawan itu pecundang apa tidak, itu akan tetap melekat juga. itu ada. Dan tergantung bagaimana seorang menilainya. Dan sama dengan seorang pecundang, dia juga punya sisi pahlawan walau mungkin itu untuk dirinya saja."

Matanya menatap ku lekat. Bibirnya seolah ingin angkat bicara sejenak, tapi tertutup rapat kembali . Dia tersenyum lalu mencubit pipi ku gemas

"kau belajar banyaaaaaaaaaaaaak~~" aku tidak bisa membayangkan seberapa merah wajahku saat ini. rasanya menyenangkan di perlakukan seperti ini olehnya. Dia lalu mengusap-ngusap kepala ku dan bertanya 

" karna sudah jadi anak pintar, terus mau minta apa?"

Aku menunduk . sebenarnya aku tidak tau apa yang harus ku minta. Karna aku pun baru mengenalnya dan tidak akrab dengannya. Sebentar, baru mengenalnya?

"ceritakan semua tentang mu!" jawabku cepat.

"ha? Maksudnya?"

"yah, semua.. masa lalu mu, latar belakang mu, kenapa kau datang tiba-tiba dengan filosofi mu yang aneh.."

"sebentar, sepertinya ada yang ingin mengenal ku lebih jauh nih.." katanya sambil tersenyum nakal. Aku langsung gelalapan dan mungkin wajahku sudah semerah senja sore,

"a..aku tidak bermaksud begitu.. aku.." dia lalu tertawa. 

Aku tertegun. Menatap keindahan yang diciptakan Tuhan di depanku. Wajahnya yang menampilkan tawa paling manis membuat jantungku berdegup kencang. Mataku menangkap sosok paling memukau di dunia ini. Semua terlihat hitam putih kecuali dia. Devi Kinal Putri, ia berwarna paling indah.

TBC


***

atas nama saya sendiri, saya minta maaf sebesar-besarnya kepada pembaca. Saya sudah sangat terlambat update karna saya sibuk sekolah dan baru menyelesaikan jenjang SMA. karna libur panjang, akhirnya saya bisa melanjutkan cerita saya ini.

Maaf sekali karna saya orangnya gak disiplin terus mengecewakan karna ampe belumut dulu baru update. kalian boleh kasih saran atau apa yang terjadi selanjutnya tergantung respon pembaca dah di kolom komen~~

saya akan update secepat yang saya bisa yah..

sekali lagi, maafkan saya!!! T-T

GADIS FILOSOFITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang