(Prolog)

4 0 0
                                    

'Bangun'

Aku terbangun dan mendapati kakak perempuanku menatapku.
"Ada apa,Rey?" Wajahnya yang terlihat khawatir menatapku. Dia sudah pulang? Larut sekali.

Perkenalkan dia kakak perempuanku,Jully, dia berperawakan tinggi dengan rambut hitam yang selalu ia kuncir ketika bekerja. Saat ia memakai seragam kantornya, kemeja dengan rok selutut, membuat Jully tampil modis. Aku iri dengan kakak, ia selalu tampil menawan. Aku hanya tersenyum dan duduk di kasurku, kakakku seperti biasa sedang membersihkan kamarku dan adik perempuanku, Diana. Kulihat Diana sedang mendengkur di kasurnya sendiri yang tidak jauh letaknya dengan kasurku. 

''Kak, kau lembur?"ucapku sambil membantu mengambil beberapa pakaian yang berserakan. Ini kamar siapa sih? Berantakan banget.

Kak Jully menatapku dan segera mengambil alih seluruh baju yang telah kulipat. ''Tidurlah, besok kau masuk sekolah.''

Dengan perasaan berat aku kembali ke kasurku dan menidurkan tubuh ini. Yang kulihat terakhir kali hanya bayangan Kak Jully yang masih melipat pakaian sebelum hanya kegelapan yang datang.

Tak lama setelah itu, terdengar suara panggilan telepon dari ruang bawah. Kak Jully sedikit berlari menuju sumber suara, dan meninggalkan hasil lipatannya. Aku membuka mataku perlahan, rasa penasaran yang hinggap di dalam diriku membuat tubuh ini bangun dan melihat seluruh penjuru ruangan yang hening di tengah malam. 

Apa yang terjadi? Dimana Kak Jully?

Aku menunggu Kak Jully dengan perasaan bimbang. Aku berharap dia kembali dan masih tersenyum sambil menanyakan alasan mengapa aku belum tertidur. 

Seluruh harapanku musnah, perasaanku terhimpit dan menyesakan dada. Aku melihat Kak Jully, dia sedang berciuman dengan seorang lelaki. Aku langsung bersembunyi di balik lemari dan mengintip di sela-sela benda. Kulihat tangan lelaki itu mengelus punggung kakakku dengan lembut, membuat kakakku semakin meremas rambutnya. 

Hatiku hancur berkeping-keping. Tidak ada air mata yang jatuh setetespun, hanya genggaman tangan yang semakin kuat. Aku tahu lelaki itu, sangat tahu. Dia temanku dikala suka maupun duka. Seseorang yang aku percayai sampai sampai aku menceritakan seluruh rahasiaku untuknya. Rahasia aku mencintainya, ia tahu. Beginilah perasaan yang ku dapat? Pengkhianatan dan kebohongan yang kulihat. 

Terima kasih, kalian.

Aku membenci kalian sekarang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GAME OVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang