1

21 4 0
                                    

    "Gila!Udah jam setengah tujuh...Gue telat lagi kan?Mana lagi ini upacara,siap-siap di hukum guru..." Sesal Diva sambil bangkit dari kasurnya. Diva menganggap dia dan kasur nya adalah couple terbaik sejagad raya,karena tidak mau di pisahkan,itu alasanya Diva tidak mau di pisahkan oleh kasur nya itu.
   Diva langsung bangkit dari kasur nya,pergi ke kamar mandi untuk mandi. Diva sangat takut kalau dirinya akan di marahi guru atau pun di hukum karena telat datang ke sekolah apa lagi hari ini adalah jadwal Diva upacara.
                                 ✨
      "Diva...makan sayang..." Kata mama sembari meletakan sepiring nasi di atas meja makan."Aduh mah...Diva makan roti aja deh,soalnya Diva telat bangun mah..."Kata Diva sembari mengambil tasnya yang bersandar di kursi makan."Tapi sayang,mama sudah buatin kamu spagetti sama green tea kesukaan kamu?"Kata mama sembari menunjukan makanan yang tersaji di atas meja makan."Yah mama...kali ini maaf ya mah,Diva telat mah. Diva gak keberatan makan roti aja kok mah..."Suara Diva terdengar sedih karena tidak bisa memakan makanan kesukaannya pagi ini."Ya sudah,mama siapkan dulu,kamu duduk saja dulu sambil minum green tea nya nanti mama buatin kamu roti nya"Kata mama sembari membuka lemari yang khusus berisi dengan berbagai macam roti."Salah kamu sih Diva,emangnya semalam kamu ngapain sih sayang? Kok bisa telat bangun gitu?"Tanya mama sembari melumuri roti dengan nutella ."A-aku kemarin buat blog mah.."Kata Diva agak ragu-ragu karena takut di marahi mama nya."Sayang,mama kan sudah bilang,kalau kamu mau buat blog di hari kamu libur saja..."Nasehat mama sembari menatap Diva.Diva pun menundukkan mukanya tanda ia menyesal karena perbuatanya.
   Tak lama mama sudah selesai membuat roti untuk sarapan Diva. Diva pun memakan roti itu sampai habis tak tersisa di piringnya."Mah, Diva udah selesai nih,makanya. Diva berangkat dulu ya mah..."Kata Diva kepada mama nya yang sedang mencuci piring."Iya sayang,hati-hati ya...Jaga diri kamu"Jawab mama sembari menaruh piring ke tempat rak piring.
    Diva pun meninggalkan rumahnya,tapi Diva lupa membawa topi untuk upacara hari ini.Mama pun menyadari kalau Diva tidak membawa topinya,tetapi telat,Diva sudah pergi dan mama Diva hanya beranggapan tidak terlalu khawatir.
                               ✨
    Saat Diva sedang berada di angkot,dia menyadari bahwa ada yang aneh pada dirinya,ada sesuatu yang hilang."Aduh...Mampus gue gak bawa topi lagi?Balik lagi kan gak mungkin?Mudah-mudahan gak apa lah..."Kata Diva sembari menutup kembali retsleting tasnya."Apes banget sih gua hari ini?Udah bangun telat,lupa bawa topi,bakal mati ini sama bu tias"batin Diva.
                                ✨
    Saat sudah sampai sekolah,benar saja,Diva benar-benar terlambat. Di depan pagar sudah berdiri tegak Bu Tias yang menanti anak-anak yang terlambat."Pagi ibu..."Sapa Diva sembari memberikan senyum yang tak ikhlasnya."Diva?Kamu terlambat pagi ini,kamu harus berdiri di barisan belakang!"Perintah Bu Tias sembari menatap tajam mata Diva,Diva pun menuruti kata Bu Tias dan lansung ke arah barisan paling belakang upacara.Tak lama datang cowok tinggi dengan paras ganteng dan cool nya,dia berdiri di depan Bu Tias."Fahri!Kamu telat lagi?Sudah berapa kali telat kamu bulan ini?! Cucu yayasan tingkahnya begini..."Kata Bu Tias sembari mencibir Fahri."Bu,kan kalau saya telat,saya itu bangun telat"Jawab Fahri dengan santainya."Melawan saja kamu?! Baris kamu di samping Diva!"Perintah Bu Tias sambil menunjuk Diva yang sedang berdiri. Fahri hanya lanjut jalan dengan santainya melintasi Bu Tias,sementara Bu Tias hanya melototi sikap cucu pemilik sekolah .
    "Eh?Lo bukanya Fahri ya? Cucu yayasan sekolah ini?"Tanya Diva dengan polosnya sambil menatap Fahri dari pinggir. Sementara Fahri hanya terdiam mengacuhkan omongan Diva,seakan tak ada orang yang berbicara pada Fahri."Woi,gue kan nanya lo? Lo malah ngacangin gue..."Kata Diva agak kesal. Dan lagi-lagi Fahri mengacuhkan Diva. Saking kesalnya Diva, dia langsung mencubit tangan Fahri. Sontak hal itu membuat Fahri menengok dan menatap mata Diva dengan penuh amarah."Lo bisa diem gak?"Bentak Fahri."Habisnya gue tanya lo,lo nya malah ngacangin gue..."Kata Diva sembari menundukan mukanya ke bawah."Nih,topi buat lo"Kata Fahri dengan juteknya dan sambil menyodorkan topinya kepada Diva."Hah?Maksudnya?"Tanya Diva heran. Fahri tetap ingin memberikan topinya pada Diva,tetapi Fahri tak mengucapkan sepatah kata pun. Diva langsung mengambil topi itu dan pergi ke barisan upacara.
      Diva merasa heran,cowok yang nakal dan jutek kayak Fahri bisa meminjamkan topinya buat cewek apa lagi dengan Diva."Kenapa ya?Cowo kayak Fahri bisa perhatian gitu?Dia kan jutek banget apa lagi sama cewek" Batin Diva.
                                   ✨
    Saat upacara selesai,Diva menghampiri Dania sahabat Diva." Dan,lu mau gak,bantu gua cari Fahri?"Tanya Diva."Hah?! Ngapain lu -cari si Fahri? Dia kan judes gitu,nakal juga. Tapi ganteng bagi gua..."Kata Dania sembari berangan tentang wajah Fahri sepertinya. "Udah lah,lu gak usah kepo. Ikut aja..."Diva secara otomatis menarik tangan Dania yang masih berangan-angan tentang Fahri.
    Tak lama, Diva dan Dania menemukan keberadaan Fahri. Ternyata Fahri berada di kantin bersama dengan teman-temanya yang juga nakal semua. Dengan secara langsung, Diva langsung menarik tangan Dania ke arah meja di mana Fahri berada. "Ini topi lu,makasih..."Kata Diva agak takut karena semua teman-teman Fahri itu nakal semua. "Cie...Ri,lo udah mau deket sama cewek nih ye"Goda Nico teman Fahri,sedangkan Fahri hanya terdiam mendengarkan omongan Nico."Fa-fahri..."Kata Diva sembari menyodorkan topinya lagi. Mata Fahri menatap mata Diva dan sesaat melihat ke arah meja yang ada di depan Fahri,pertanda Diva suruh menaruhnya di atas meja. Diva pun menuruti,menaruhnya di atas meja yang ada di depan Fahri." Makasih Ri.."Kata Diva sembari memberikan senyum yang menurut Diva imut. Sementara Fahri hanya memutar bola matanya."cewek aneh" Batin Fahri." Ya sudah,gua ke kelas dulu ya Fahri. Bye"Kata Diva sembari meninggalkan Fahri dan teman-temanya. "Kaku banget sih jadi cowok"Batin Diva dalam hatinya.
                                 ✨
      Setelah kembali ke kelasnya Diva tetap memikirkan Fahri." Woi...Lamunin apaan sih lo?" Kata Dania sembari menepuk pundak Diva dari belakang,sontak hal tersebut membuat lamunan Diva tentang Fahri terhenti." Apaan sih lo? Gak jelas tau gak? Orang gua gak ngelamun"Jawab Diva agak menutup-nutupi." Oh ya Div, lo tau gak di kantin ada menu baru katanya" Kata Dania memulai topik pembicaraan pada Diva."kenapa ya? Gua mikirin Fahri terus? Jangan-jangan gua suka lagi ya sama Fahri? Masa cuma gitu aja sampe gua suka sama Fahri.Tapi sebenarnya gua emang suka sama lu Ri." Batin Diva."woi..." Teriak Dania. Hal itu lagi-lagi membuat Diva tersontak kaget." Lo jujur aja,lo mikirin siapa? Fahri?" Pertanyaan Dania membuat mata Diva membulat." Apaan sih lo? Kepo banget..." Kata Diva agak berbohong."Iya udah deh,kalau lo gak mau jujur...." Jawab Dania. Tak lama guru IPS datang ke kelas Diva untuk memulai pembelajaran.
   

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 31, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

If OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang