17. Embusan Bayu

355 11 0
                                    

Bayu berembus dari hulu
Membawa aroma syahdu
Membawa aromamu
Untuk dinikmati di malam sendu

Mendung berarak dari hulu
Menutup langit yang biru
Membawa rintik hujan yang pilu
Lagi-lagi teringat padamu

Rintik hujan jatuh dari mendung
Memecah makhluk jadi bau
Petrikor menghipnotis atmaku
Lagi-lagi teringat akan afsunmu

Petir berkilat tanda badai
Menghanguskanmu dalam memoar-memoar elegi
Afeksi lesap, lenyap, rontok
Bersamaan denganmu yang tidak kembali lagi.

~Aletheia, di malam berangin, 11 Februari 2016

-ooOoo-

Ciee, lama gak nulis puisi.

Komet dan AndromedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang