Bab 8.Teman

16 4 0
                                    

Bisakah aku mengatakan yang sebenarnya kepada mereka?
Hanya saja,aku tak ingin mereka memikul beban yang sama sepertiku.

Aku tak ingin mereka terluka

Rendi pov

"Halo,selamat malam".Ujar sebuah suara yang berada tepat dibelakangku.Ketika aku menyadarinya itu sudah terlambat.Ada sesuatu yang menghantam leherku hingga aku terjatuh tersungkur dengan seliruh tubuh di air dan kepala tepat di pinggir sungai.

Aku tak pingsan,tapi kepalaku berdenyut denyut dan terus menerus mengeluarkan perintah agar tubuhku bisa beristirahat.Namun kulawan perintah itu,karena ku yakin ada bahaya di depanku.

Samar samar aku melihat siluet seorang pria yang menyerangku.Ia sedang membelakangiku dengan punggungnya.Satu hal yang pasti,ia mengenakan jaket berlengan panjang dan tudungnya ia gunakan untuk menutupi kepalanya.

"Kita bertemu lagi,Rendi",ujar sosok itu sambil membalikkan badannya.Dan kali ini,aku dapat mengenalinya hanya dalam sekali pandang.Amarah mulai bergejolak di dalam hatiku,dan rasa haus darah akan kematian orang didepanku mulai timbul.

Orang yang telah membunuh kedua orang tuaku,orang yang mengusik hidupku.Orang itu adalah Lord phantom.

Narator pov

"Pingsan ya?.Lemah sekali",seru Lord phantom sambil berjalan kearah tubuh Rendi dengan langkah santai.Senyuman menyeringai khas miliknya tak pernah luput dari wajahnya.

Ia sudah berdiri tepat disamping Rendi,kedua mata milik Rendi terpenjam.Lord phantom berjongkok dan memperhatikan Rendi dengan saksama.

"Ternyata benar pi-"

Buagh

Sebuah pukulan dengan telak mengenai perut milik Lord phantom.Yang langsung membuat sang pemilik perut terdorong kebelakang dan sedikit terbatuk.

"Jangan terlalu cepat memutuskan!",seru Rendi yang dibalas dengan kekehan pelan milik Lord phantom."Wah,trimakasih atas sarannya.Akan selalu kuingat",sahut Lord phantom sambil menaruh telapak tangan kanannya di dada kiri tubuhnya.

"Cih!",Rendi hanya berdecak mendengar jawaban dari Lord phantom.Ia mulai kembali mengumpulkan energi alam agar mode Beyond the boundary miliknya tak mati.Lagipula,tune sihir yang digunakan Lukas untuk melarang Rendi untuk menggunakan sihirnya masih belum terlepas.

"Wah,apakah itu energi alam?",tanya Lord phantom kepada Rendi.Rendi hanya melemparkan tatapan setajam pisau kearah Lord phantom.

Sedetik kemudian,Rendi sudah memotong jarak antara Lotd phantom dan dirinya.Ia kini berada tepat di depan Lord phantom mencoba melancarkan beberapa pukulan.Namun semua dielak dengan mudah oleh Lord phantom.

Geram,akhirnya Rendi memutuskan untuk menggunakan alam sekitar.Seluruh alam berpihak kepadanya,karena Rendi menggunakan energi alam.Rendi menghentikan serangannya dan melompat mundur membuat jarak antara dia dan Lord phantom.

"Ada apa?,menyerah?".Ledek Lord phantom,namun Rendi tak terpancing dan fokus dengan keadaan sekitar.

Rumput yang tumbuh disekitar  tanah yang dipijak Rendi mulai terangkat diudara sambil bersinar hijau.Sinar hijau di mata kanan Rendi mulai bersinar lebih terang,semua rumput yang mengambang mulai terlihat lebih tajam.

Lord phantom yang melihat hal itu hanya diam di tempat dan mengamati gerak gerik Rendi.Tak lupa senyuman yang terkesan meremehkan masih terlukis dengan jelas di wajahnya yang pasti membuat banyak orang jengkel.

"Nature element,spiky bullets"

Sedetik kemudian,rumput rumput itu langsung berubah menjadi setajam pisau.Semuanya langsung menerjang Lord phantom dengan kecepatan yang mirip dengan peluru.

Age Of DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang