CHAP : 3

53 4 0
                                    


[ H. MIKU] 

Apakah ini jaman-jamannya spamming? Kalau ia, sebaiknya kubunuh dewa spamming itu.

Aku sedang ditengah rapat OSIS dan Hpku bergetar terus menerus di saku rokku. Aku hampir kehabisan kesabaranku dan membanting Hpku ke lantai – menginjak-nginjaknya layaknya Izaya dalam Durarara.

"Hei Miku siapa sih yang dari tadi mengespammu?" tanya Rin seusai rapat. "Bagaimana kau tau?" Balasku tanya sembari membereskan kertas-kertas. Beginilah kalau jadi seketaris. Huh! "Aku mendengar suara getarannya tau!" Rin beranjak dengan berbagai buku di tubuhnya - keluar dari ruang OSIS bersamaku. "Sebaiknya kau cek."

"Memang hendak ku cek sekarang!" Aku mengeluarkan Hpku dari sakuku. "Hah!?" Seruku melihat layar Hpku"Ada apa?" Rin mendekatkan diri kepadaku – untuk melihat tulisan yang tertera di layar Hpku. Dasar anak kepo!

"Miss call 15 kali oleh Kamui Gakupo. Sms masuk 30 kali oleh Kamui Gakupo." Rin membacakan notice Hpku. "Kenapa papamu meng spam sebanyak itu?" tanya Rin kebingungan. "Aku juga tidak tau..." Balasku memandang layar Hpku. Kenapa feelingku tidak enak. Papa tidak pernah memspamku sebanyak ini. "Sebaiknya ku telfon balik." Aku memencet tombol call.

Nada sambung di telfon membuat jantungku semakin berdetak kencang.

"Halo papa?" Panggilku ketika mendengar suara telfon diangkat.

"Miku! Ini Miku?"

"Iya pa. Ini Miku." Aku mendengar suara Papa yang sangat panik.

Kali ini tubuhku merinding.

"Miku! Baguslah kau sudah angkat! Mikuo bersamamu?"

"Mikuo? Ia pulang sendiri tadi. Aku ada rapat OSIS dadakan." Jelasku.

"Papa tadi sudah menelfonnya. Tapi tidak bisa karna ada yang menelfonnya juga. Pas papa telfon ulang ada nada sambung hanya habis itu putus. Saat papa telfon lagi Hpnya mati!"

"Ke...Kenapa bisa...?" tanyaku merinding.

Mikuo apa yang terjadi denganmu?!

"Justru itu yang ingin papa tanyakan!" Seru papa panik.

"Emang apa yang terjadi dengan Mikuo!?" Paksaku tidak kalah panik. Kakiku sudah gemetaran. Keliatannya jika ada kontes kepanikan, aku dan papa pasti pemenangnya deh.

"Tadi papa mengecek status online terakhir Kaito, mengatakan kalau Kaito baru saja membajak account salah satu sarjana, ia bersama Mikuo membajaknya menggunakan nama MIHAEL dan SHIKAI. Beberapa hari setelahnya Kaito dibunuh. Si pembunuh memberikan pesan SHIKAI dan MIHAEL. Kemungkinan si pembunuh mengincar Mikuo."

Aku merasakan tangan kananku ku genggam kuat-kuat. "Jadi?"

"Cari Mikuo sekarang!" Perintah papa ketakutan diujung telfon. Aku langsung memutuskan sambunganku dengan papa.

"Emang kena.... Oi Miku!" Aku berlari sekuat tenaga meninggalkan Rin yang terus menerus memanggilku.

Napasku terengah-engah. Air mata mulai keluar dari mataku.

Ini tidak mungkin terjadi. Tidak mungkin Mikuo incaran berikutnya. Tidak mungkin Mikuo yang akan dibunuh oleh si pembunuh sialan itu!

Haruskah aku kehilangan orang yang kusayangi lagi Tuhan!?

Callous Murder [ Vocaloid Fanfiction ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang