Di Minggu siang yang masih cerah dan panas, Shirayuki, Yona dan Kurisu, masih sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing di ruang keluarga. Mereka bertiga asyik membaca buku yang mereka bawa di tempat kesukaan mereka masing-masing. Kurisu dan Shirayuki di pojok sementara Yona di depan meja berbentuk kotak yang letaknya di antara sofa panjang dan televisi.
Tak lama kemudian, Mikorin masuk ke ruang keluarga tanpa mengatakan sepatah kata pun dengan tangan membawa sebuah komik. Lalu memposisikan dirinya senyaman mungkin di sofa panjang yang ada di ruang keluarga dan mulai tenggelam ke dalam bacaan komiknya. Mikorin satu-satunya anak yang dilahirkan dengan jenis kelamin laki-laki dalam keluarga ini. Sebetulnya nama aslinya Mikoshiba tapi orang-orang yang sudah dekat dengannya lebih suka memanggilnya Mikorin. Kulitnya putih, badannya tinggi dengan bentuk badan yang kecil. Temannya, Nozaki selalu iri dengan bentuk badannya. Mikorin termasuk dalam jenis manusia yang tergila-gila dengan kartun dan game yang disebut otaku.
Menit berikutnya, Akarin, si anak bungsu dari sembilan bersaudara, masuk ke ruang keluarga dengan membawa enam gelas panjang yang transparan di atas nampan. Dia letakkan nampan berisi gelas tersebut di atas meja dihadapan Yona, sebelum balik lagi ke dapur untuk mengambil dua gelas panjang, semangkok besar es batu, beberapa sedotan, dan satu teko berisi teh barley dingin. Dengan hati-hati dan perlahan dia masuk ke ruang keluarga, meletakkan barang bawannya dan mulai menuang teh barley ke dalam gelas. Tak lupa dia beri sedotan dan es batu di dalamnya.
"Kak Yona," panggilnya sambil meletakkan segelas teh barley dingin di hadapan Yona yang sibuk membaca.
"Makasih, Akkarin," jawab Yona dengan senyum lebar di wajahnya.
"Kak Shirayuki," panggilnya sambil menyodorkan segelas teh barley dingin ke kakak tertuanya yang juga sama sibuk membaca.
Shirayuki mendongakkan kepalanya dari bacaannya. Dia terima gelas yang disodorkan adik bungsunnya itu sambil tersenyum dan berkta, "Terima kasih, Akkarin."
Akkarin tersenyum senang mendengarnya. Kemudian dia memberikan gelas-gelas berisi teh barley dingin ke Kurisu dan Mikorin. Masing-masing mengatakan terima kasih pada Akkarin. Akkarin sangat senang mendengarnya.
Setelah memberikan teh barley dingin ke kakak-kakaknya, dia menuangkan teh barley untuk dirinya sendiri, meletakkan tiga buah es batu di dalamnya, dan sedotan. Lalu meneguknya. Dia nikmati setiap tegukan dari teh barley dingin yang mengalir di tenggorokannya, memberikan kesejukan ke setiap badannya di tengah udara panas minggu siang. Akkarin, anak bungsu dalam keluarga ini, mempunyai rambut merah panjang sebahu dengan dua cepol yang selalu menghiasi rambutnya. "Adik manis idaman semua orang" itulah julukan yang diberikan orang-orang yang mengenalnya.
Dari pintu depan, terdengar suara pintu dibuka, diiringi seruan malas, "Aku pulang," dari seseorang yang baru saja sampai di rumah. Orang itu ternyata Maki, anak ke enam dari delapan bersaudara. Rambutnya yang berwarna merah panjang lurus sebahu dipotong dengan bentuk shagy. Maki memiliki suara merdu dan memiliki bakat musik yang tak dimiliki saudara-saudara lainnya. Dia juga menjadi salah satu anggota idol di sekolahnya.
"Selamat datang kak Maki, bagaimana latihannya?" tanya Akkarin saat melihat Maki yang masuk ke ruang keluarga. Akkarin menuangkan teh barley dingin sementara Maki berjalan ke arah sofa panjang dan duduk sambil memposisikan dirinya senyaman mungkin di sebelah Mikorin yang asyik membaca komiknya. Mikorin kaget dengan Maki yang tiba-tiba duduk di sebelahnya, tapi itu cuma untuk sementara saja sampai dia kembali tenggelam dalam bacaannya.
"Panas, " jawab Maki singkat.
"Silahkan," kata Akkarin sambil menyodorkan segelas teh barley dingin kepada Maki.
KAMU SEDANG MEMBACA
KELUARGA BERAMBUT MERAH
FanfictionIni karya yang sebetulnya idenya sudah lama, cuma baru selesai sekarang haha ^O^ Ada beberapa adegan yang berasal dari temanku Nao-chan ^O^ Selamat menikmati ya :3 Ceritanya tentang beberapa karakter dari beberapa anime yang mempunyai rambut merah m...