FIRST KISS Part 3

24 2 0
                                    

Masih di Minggu siang yang cerah dan panas. Haruki pulang ke rumahnya setelah pergi dengan temannya. Tentu saja yang dimaksudkan di sini bukan teman biasa.

"Aku pulang!" serunya sambil melepas sepatunya. Dan tak terdengar jawaban sama sekali dari seseorang. Haruki tentu saja penasaran ada apa di dalam rumah. Pasti ada orang di rumah karena pintunya tak dikunci dan seingat dia Shirayuki, Kurisu dan Yona sedang tak ada janji ke luar. Kalaupun mereka sedang ke luar paling tidak ada Akkarin atau Mikorin yang suka menghabiskan waktunya main game atau baca komik.

Haruki segera menuju ke ruang keluarga, karena itu tempat kesukaan semua orang di rumah ini. Dan dia mendapati ada Shirayuki dan Kurisu yang sedang membaca buku yang sangat tebal di depan meja, Maki juga membaca tapi buku yang dibacanya lebih tipis daripada ke dua kakaknya itu. Yona dan Mikorin duduk dipojokan menghadap dinding sambil memeluk ke dua lutut mereka, sementara Akkarin duduk sambil menikmati teh barley dingin miliknya.

"Ah, kak Haruki. Selamat datang," kata Akkarin saat dia melihat kakaknya itu di pintu masuk ruang keluarga yang terbuka.

"Aku pulang, Akkarin," balas haruki sambil tersenyum. Akkarin segera berdiri dan melangkah menuju ke dapur dengan membawa nampan untuk mengambil gelas untuk kakaknya.

Haruki duduk di sekitar meja, kemudian mengambil biskuit yang ada di sana dan memakannya. Haruki mempunyai rambut merah panjang sebahu yang berombak. Setengah rambutnya dia ikat satu ke atas. Sementara poninya dia cepit dengan tiga jepit tipis seperti biting dengan dua buah berada di poni kirinya sementara satu jepit di poni bagian tengah.

"Lalu ada apa ini? Kenapa suasananya tak menyenangkan begini?" tanya Haruki kemudian melahap biskuit yang dipegangnya.

"Hei kalian berdua yang dipojok! Kenapa penampilan kalian menyedihkan begitu?" lanjutnya dengan suara dikeraskan supaya mereka berdua mendengarnya.

"Biarkan saja kami!" seru Mikorin dengan posisi yang masih sama.

"Kalau kamu terus seperti itu, tak ada cewek yang mau mendekatimu loh, Mikorin," seru Haruki, tak mau mengalah.

"Biarkan saja kak Mikorin, kak. Kak Mikorin dan kak Yona telah mendapat tamparan telak yang membuat hati mereka sakit," kata Maki menghentikan tingkah Haruki yang menggoda Mikorin.

"Bisa kamu jelaskan lebih jelas lagi. Aku tak paham kalau bahasamu seperti itu," pinta Haruki. Maki menghela napasnya kemudian menjelaskan apa yang baru saja terjadi. Setelah menjelaskan apa yang terjadi, Maki memilih duduk di atas sofa dan mulai meneruskan membacanya. Mikorin dan Yona yang capek duduk di pojokan mulai pindah tempat. Yona memilih duduk di samping Shirayuki dan mulai membaca buku tentang memanah sementara Mikorin memilih duduk di samping Maki, di sofa panjang, dengan komik di tangannya.

Haruki menolehkan kepalanya ke arah Akkarin yang datang membawakan tiga gelas panjang transparan di atas nampan kemudian menyeringai ke arahnya. Akkarin tentu saja bingung melihat kelakuan kakaknya satu itu. Perlahan dia letakkan nampan berisi gelas itu di atas meja lalu bertanya, "Ada apa kak Haruki?"

"Tidak apa-apa," jawabnya kemudian mengusap-usap rambut Akkarin. "Tak menyangka saja ternyata adikku yang satu ini sangat hebat."

Akkarin tentu saja semakin bingung dibuatnya. Dia siapkan segelas teh barley dingin untuk Haruki dan memberikannya kepadanya.

"Wah, terima kasih, adikku yang manis," puji Haruki sambil tersenyum lalu menegak teh itu dan berkata dengan nada puas, "Wah segarnya~"

Tiba-tiba Hilda muncul ke ruang keluarga sambil tanya dengan muka masam, "Kenapa kalian semua ada di sini?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KELUARGA BERAMBUT MERAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang