Hulurkan kemaafanmu sayang, aku kegelisahan menanggung keperitan kesalahan yang berpaut di bahuku.
Demi Tuhan sayang, aku takut akan kepergian dirimu sebelum kau sempat mengampuniku. Derita ini akan kutanggung sampai mati.
Sungguh aku berdosa, menyakitimu tanpa sengaja, mencacimu tanpa rela, bukan aku pinta. Bukan aku.
Sayang, masihkah punya ruang untuk kita kecap bahagia, seperti waktu pertama cinta berbunga?
Aku janji, takkan ulangi. Takkan ulangi lagi.
YOU ARE READING
Sehari Selembar Puisi
PoesíaMinda setumpul bilah Diasah bersama perahan limau Mengelar bait bait sepi Tajam dan sinis